Bali United

Stadion Dipta Terus Bersolek Jelang Jadi Tuan Rumah AFC 2022, Bali United Sudah Lakukan Persiapan

Stadion I Wayan Dipta, Gianyar, Bali terus bersolek mempercantik diri jelang menjadi tuan rumah kejuaran Asia.

Penulis: Adrian Amurwonegoro | Editor: Harun Ar Rasyid
Tribun Bali/Adrian Amurwonegoro
Progress terkini Stadion Kapten I Wayan Dipta Gianyar Bali, pada Jumat 20 Mei 2022. 

TRIBUN-BALI.COM, GIANYAR -  Stadion I Wayan Dipta, Gianyar, Bali terus bersolek mempercantik diri jelang menjadi tuan rumah kejuaran Asia.

Piala AFC Cup sendiri akan digelar pada bulan Juni 2022 mendatang.

Bali United sendiri akan menjadi peserta Piala AFC 2022.

Renovasi stadion ini menjadi persiapan Bali United sebagai tuan rumah pelaksanaan piala AFC 2021 untuk grup G. Di mana pertandingan fase grup Piala AFC 2021 digelar terpusat dan menggunakan sistem separuh kompetisi.

Pada Jumat 20 Mei 2022 host broadcaster AFC Cup meninjau stadion untuk mengecek posisi kamera Televisi dan keperluan akses broadcasting.

Bali United sebagai tuan rumah bakal menjamu Grup G bersama Kedah Darul Aman FC (Malaysia), Visakha FC (Kamboja) dan Kaya FC Iloilo (Filipina).

Baca juga: Kiper Persib Bandung Teja Paku Alam Patah Tulang, Dilarikan ke Rumah Sakit, Absen Diawal Liga 1

Baca juga: Terinspirasi Pandemi, Antibodi Rilis Album Selamat Datang Harapan

Baca juga: Lakukan Manipulasi Data, 62 Calon Maba Unud Jalur SNMPTN Batal Lulus dan Sekolah Asal di Blacklist

Salah satu progress yang terpantau ialah pemasangan single seat dari total sebanyak 13.000 seat kini sudah terpasang 5.000 seat di tribun stadion sudah sampai sayap timur selatan.

"Pemasangan single seat sudah sampai sayap timur selatan, data single seat terpasang 8 ribu, total 13 ribu," ungkap Media Officer Bali United, Alex kepada Tribun Bali,

Dari kasat mata sudah terlihat mulai ada tahapan pembenahan usai penyelenggaraan Liga 1 lalu, dengan progress keseluruhan mencapai 85 persen.

"Iya kondisinya sudah mulai ada tahapan pembenahan usia diselenggarakan liga 1 kemarin seperti pembaharuan toilet di tribun timur, rumput dan persiapan ruangan dalam stadion," ujar Alex

"Persiapan kurang lebih sudah mencapai 85 % kesiapan menuju AFC," sambungnya

Hal ini tentu saja menjadi isyarat baik, sebab artinya Stadion Dipta tengah bersiap untuk kembali menerima penonton selama pertandingan.

Tim asuhan Stefano Cugurra Teco pun memiliki kans yang cukup besar untuk lolos ke babak berikutnya karena berstatus sebagai tuan rumah.

Partisipasi Serdadu Tridatu dalam salah satu ajang bergengsi di Asia ini adalah berkah dari prestasi Bali United menjuarai Liga 1 2019.

Sesuai jadwal, pertandingan fase grup di Zona ASEAN akan berjalan selama sepekan, yakni pada 24-30 Juni 2022.

Bali United akan menggunakan Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar sebagai tempat menjamu tim tamu di Piala AFC 2021.

Stadion Kapten I Wayan Dipta pun telah melakukan berbagai persiapan jelang bergulirnya kompetisi AFC.

Salah seorang koordinator pekerja di Stadion Dipta, Ketut Karjaya menyatakan pihaknya kini sedang fokus memulihkan kondisi rumput di Stadion Dipta.

Menurut Karjaya, kondisi rumput di Stadion Dipta sempat mengalami beberapa masalah seperti adanya cekungan dan rumput yang mati di beberapa titik.

Hal ini disebabkan karena padatnya pertandingan yang menggunakan Stadion Dipta pada gelaran BRI Liga 1 2021-2022.

"Kebetulan ini baru selesai dipakai liga (BRI Liga 1 2021-2022), kita mulai perawatan dari hari Senin (8 April 2022)." kata Ketut Karjaya pada Senin, 25 Maret 2022 kepada Tribun-Bali.com saat ditemui di Stadion Dipta lalu.

"Nah hari Senin dilakukan stop dress namanya, yaitu untuk memulihkan ada gelombang-gelombang yang sedikit-sedikit itu biar pulih, rata, supaya dia tumbuh semua, baru kita potong." tambahnya.

Untuk jenis rumput yang digunakan, Karjaya menyebut Stadion Dipta telah menggunakan jenis rumput standar FIFA.

"Untuk jenis rumputnya kita pakai jenis Zoysia matrella, itu sudah standar FIFA." ungkap Karjaya.

Jenis rumput ini juga turut digunakan di training ground Bali United yang baru di Pantai Purnama, Gianyar.

Manajemen ingin kualitas rumput di training ground Bali United sama kualitasnya dengan yang ada di Stadion Dipta.

Sebab, manajemen ingin pemain tak merasakan perbedaan antara rumput tempat latihan dan tempat bermain.

Kini kondisi rumput Stadion Dipta masih perlu sedikit waktu untuk pemulihan pasca stadion digunakan untuk gelaran BRI Liga 1 2021-2022.

Kompetisi kasta tertinggi sepak bola Indonesia itu memang hampir setengah musim digelar di Bali tepatnya sejak Januari hingga Maret 2022.

Saat kompetisi berlangsung kata Karjaya, hampir setiap hari Stadion Dipta digunakan sebagai tempat bertanding.

Keadaan tersebut pun mengakibatkan kualitas rumput stadion mengalami penurunan akibat tak punya waktu untuk regenerasi.

Kini, Karjaya dan rekan-rekan pekerja tengah dalam proses mengisi seluruh lapangan dengan pasir halus dari Gunung Agung.

"Untuk pasir itu untuk menutupi lubang-lubang, kemaren kan ada lubang-lubang, ada yang turun levelnya, di tambahi lah pasir." ungkap Ketut Karjaya

"Pasirnya pasir gunung agung, pasir halus. Supaya masuk dia di rumput." ungkapnya.

Sehingga dengan begitu, proses pertumbuhan rumput akan lebih cepat dan nantinya setelah rumput sudah tumbuh merata barulah akan dilakukan pemotongan.

Proses itu, kata Karjaya akan berlangsung kurang lebih hingga 15 hari setelah penaburan pasir ke lapangan.

Selain peremajaan rumput lapangan, kini para pekerja juga tengah menggenjot pemasangan single seat sebagai bangku penonton. 

Bali United Latihan Fisik

AFC Cup hanya tinggal sebulan lagi bergulir, fisik pemain Bali United pun terus digenjot agar maksimal usai sebulan lebih libur latihan.

Pekan pertama dan kedua latihan, para pemain masih disuguhi porsi latihan dominan untuk meningkatkan fisik dibalut latihan teknik dan game sentuhan bola.

"Kami berharap tujuan kami saat AFC kondisi fisik pemain semua pemain siap sekarang dalam progress peningkatan," kata Pelatih Fisik Bali United, Coach Yogie Nugroho kepada Tribun Bali, pada Kamis 19 Mei 2022.

Coach Yogie pada pekan kedua melakukam control conditioning fisik para pemain setelah sepekan berlatih dan memasuki pekan kedua latihan.

"Kontrol ini menjadi barometer melihat kemampuan fisik per individu para pemain," jata dia.

"Hasilnya pun menurut kami standar memang layaknya seorang atlet yang tidak berlatih sebulan lebih," sambung Coach Yogie.

Coach Yogie membeberkan, beberapa hari kedepan para pemain masih disuguhi latihan fisik yang dicampur dengan teknik dan taktik.

"Program beberapa hari ke depan masih standar, umumnya kondisioning fisik pemain jadi kami bagaimana meningkatkan kondisi fisik pemain di-mix teknik dan taktik, namun titik beratnya lebih banyak pada kondisi fisik pemain," paparnya. (*)

 

 

 

BALI UNITED

 

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved