Remaja 16 Tahun Dipaksa Janda Mantan PSK hingga Alami Perubahan Sikap, Berawal dari TikTok
Remaja 16 Tahun Dipaksa Janda Mantan PSK hingga Alami Perubahan Sikap, Berawal dari TikTok
TRIBUN-BALI.COM - Remaja dibawah umur berinisial R (16) menjadi korban pelecehan seksual janda 43 tahun berinisial SR.
Janda tersebut diketahui juga mantan PSK.
Terungkap, R kerap dipaksa memuaskan hasrat SR hingga korban mengalami perubahan sikap.
Ibu R pun curiga setelah melihat tingkah sang anak, hingga ibu R syok saat lihat isi ponselnya.
Kasus tersebut kini tengah ditangani aparat kepolisian Polres Nunukan, Kalimantan Utara.
Baca juga: Curhatan Mendalam Nagita Slavina Diulas Lagi saat Isu Raffi Ahmad Gandeng Mimi Bayuh
Dikutip TribunJatim.com dari TribunKaltara, SR atau janda mencekoki ABG dengan obat kuat melayani hasrat.
Kapolres Nunukan, AKBP Ricky Hadiyanto melalui Plt Kasi Humas Polres Nunukan Iptu Supriadi menjelaskan, pihaknya hingga kini masih mendalami dugaan obat kuat yang diberikan pelaku SR kepada R.
"Katanya vitamin tapi perlu pembuktian jenis obatannya apa, tersangka masih diamankan belum dilakukan pemeriksaan mendalam," imbuh Iptu Supriadi.
Kini, janda berinisial SR itu saat ini sudah diamankan dan ditetapkan sebagai tersangka.
Plt Kasi Humas Polres Nunukan Iptu Supriadi mengatakan, terduga pelaku SR diamankan di Jalan Tanjung, Kelurahan Nunukan Barat, tempatnya bekerja mengikat rumput laut (mabettang).
Menurut Iptu Supriadi, komunikasi antara korban dengan terduga pelaku mulai Maret 2022 lalu.
Baca juga: Muncul Isu Raffi Ahmad Selingkuh Dari Nagita Slavina dengan Asisten Keuangan, Mimi Bayuh Tutup Komen
Keduanya berkenalan melalui aplikasi TikTok hingga berlanjut chatingan WhatsApp.
Korban R merupakan anak Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang bekerja di Keningau, Malaysia.
Korban R selama ini tinggal ke asrama.
Kepada pihak asrama, SR mengaku kalau R ini sebagai anak angkatnya.
Maka dari itu, SR pun sering mendatangi R.
"Di Nunukan korban tinggal di asrama sekolah. Dari cerita orangtua dan guru korban, selesai jam sekolah, korban sering minta izin kepada kepala asrama untuk beribadah. Ternyata pergi ke kos perempuan itu," ucapnya.
Supriadi menuturkan, pertemuan hingga berujung pelecehan yang dialami korban membuat perilaku R mengalami perubahan drastis di sekolah.
R yang dikenal siswa yang ceria, kini cenderung melamun dan sering didapati gurunya berbicara seorang diri.
Melihat gelagat muridnya, guru itu pun bercerita kepada ibu korban.
Ibu korban lalu dibuat terkejut saat melihat isi ponsel putranya itu dengan sejumlah gambar tak pantas untuk anak di bawah umur.
Saat itu, ibu korban pulang dari Malaysia untuk memastikan kondisi putranya tersebut.
Ia menduga, putranya menyimpan hal yang tak bisa dijelaskan sehingga sikapnya berubah menjadi pemurung.
Rupanya, di dalam ponsel R tersebut banyak sekali foto vulgar yang dikirimkan oleh perempuan yang diduga merupakan mantan PSK itu.
Melihat hal tersebut, ibu korban pun mendesak anaknya untuk buka suara.
Diakui R, ABG itu dijadikan pemuas nafsu janda berkali-kali.
Mendengar pengakuan putranya, ibu korban didampingi guru pun tak sungkan untuk melapor ke kantor polisi
Saat ini, korban mengalami trauma hingga harus dirawat di RSUD Nunukan.
Direktur Utama RSUD Nunukan, dr Dulman mengatakan pihaknya menyiapkan tiga dokter spesialis untuk menangani masalah kesehatan remaja yang menjadi korban pelecehan seksual.
"Saya menugaskan tiga orang dokter spesialis untuk melakukan pemantauan dan pengobatan terhadap korban. Dokter spesialis kesehatan jiwa, dokter spesialis kesehatan anak, dan spesialis kulit dan kelamin," kata dr Dulman kepada TribunKaltara.com, Jumat (20/05/2022).
Menurut dr Dulman, korban inisial R itu mengalami depresi berat, lantaran pelecehan seksual yang dialami korban sudah berkali-kali.
Menurutnya, korban sudah dirawat di RSUD Nunukan sejak Selasa (17/5/2022) dengan kondisi jiwa yang cukup memprihatinkan.
Namun saat ini kata dia, korban R sudah tidak ditangani lagi oleh dokter spesialis kesehatan anak dan spesialis kulit dan kelamin.
"Waktu datang keluhannya rasa gatal pada kelamin, takutnya menderita penyakit kelamin. Sifilis tidak didapatkan. Saat ini masalah jiwa anak itu, karena kalau penanganan masalah jiwa anak waktunya tidak sebentar," ujarnya.
"Semoga anak itu segera pulih. Kita prihatin apalagi dia masih pelajar juga, masa depannya masih panjang," tuturnya.
Sementata itu, Ketua Komisi III DPRD Nunukan, Hamsing meminta kepada kepolisian untuk menindak tegas pelaku pelecehan seksual terhadap anak.
"Tindakan yang dilakukan oleh pelaku ini sangat memilukan dan memalukan. Pelaku harus ditindak tegas secara hukum agar tidak terjadi lagi dikalangan pelajar lainnya," kata Hamsing kepada TribunKaltara.com, Sabtu (21/05/2022), pukul 15.00 Wita.
"Orang tua harus selalu memantau anaknya masing-masing. Jangan lepas kontrol. Nah, kalau korban ini kedua orangtuanya kerja di Malaysia. Sehingga walinya ataupun guru termasuk kepala asramanya harus pantau terus siswanya baik saat di sekolah maupun setelahnya," ucapnya.
"Baik pergaulan bebas maupun Narkoba itu semua ini pasti ada kaitannya. Apalagi kita yang tinggal di perbatasan ada terus penangkapan penyelundupan sabu. Ini harus jadi atensi bersama," ungkapnya.
"Jangan merusak masa depan sendiri dengan tidak fokus belajar dan menuntut ilmu. Itu pesan saya bagi semua pelajar di Kabupaten Nunukan," tutur Hamsing.
Artikel terkait telah tayang di Tribunnews Jatim dengan judul Imbas Miris ABG Kenal Janda Eks PSK Via TikTok, Trauma Dipaksa Puaskan Hasrat, Ibu Syok Lihat Ponsel
