Kasus Pembunuhan

Tangis Istri di Siak, Usai Dipaksa Suami Layani Teman, Ia Mandi Sambil Menangis lalu ke Pasar

Tragedi memilukan terjadi di Perawang Barat, Kabupaten Siak, Riau. Seorang istri menjadi saksi sekaligus korban batin atas tindakan keji suaminya

kompas.com
Ilustrasi jenazah - Tangis Istri di Siak, Usai Dipaksa Suami Layani Teman, Ia Mandi Sambil Menangis lalu ke Pasar 

TRIBUN-BALI.COM, SIAK – Tragedi memilukan terjadi di Perawang Barat, Kabupaten Siak, Riau. Seorang istri menjadi saksi sekaligus korban batin atas tindakan keji suaminya, Ihsan (38), yang tega “menjual” dirinya untuk memuaskan sahabatnya sendiri, Novrianto (39).

Tak lama setelah peristiwa itu, sang suami justru membunuh sahabatnya dengan brutal hanya karena masalah hotspot internet.

Kisah kelam ini berawal dari hubungan terlarang antara Ihsan dan korban yang saling mengenal lewat aplikasi MiChat.

Baca juga: Chat Misterius Jadi Titik Terang Kasus Pembunuhan Dosen, Bripda Waldi Dijerat Pasal Berlapis

Awalnya, keduanya hanya saling menggoda hingga akhirnya bertemu dan melakukan hubungan sesama jenis.

Hubungan itu terus berlanjut, bahkan mereka sempat berpesta minuman keras tuak di rumah pelaku beberapa kali.

Namun, pertemuan terakhir mereka pada Sabtu malam (25/10/2025) berubah menjadi malam penuh aib dan kekerasan. Dalam keadaan mabuk, Ihsan menarik istrinya yang sedang tidur lalu memaksa korban berhubungan badan dengan sang istri.

“Istrinya sempat menangis dan meronta, tapi pelaku justru menahan tangannya dan menyuruh korban melakukannya,” ungkap Kapolres Siak AKBP Eka Ariandi Putra, Jumat (31/10/2025).

Baca juga: Terungkap Detik-Detik Pembunuhan Sadis di Siak, Korban Dikejar Nyaris Tanpa Pakaian

Usai kejadian, sang istri yang trauma berat istrinya pergi mandi sambil menangis, setelahnya ia pergi ke pasar untuk bekerja. 

Ia tak menyangka, beberapa jam kemudian rumahnya berubah menjadi lokasi pembunuhan sadis.

Motif Pembunuhan: Sakit Hati dan Harga Diri yang Terkoyak

Sekitar pukul 05.30 WIB, pelaku meminta korban menyalakan hotspot agar bisa bermain ponsel. Namun korban menolak, dengan alasan kuota hampir habis.

Ihsan marah besar ketika melihat korban masih menonton video porno.

“Pelaku merasa tersinggung, ia merasa sudah memberikan segalanya, bahkan istrinya, tapi korban pelit soal hotspot,” ujar Kapolres.

Amarah dan rasa malu bercampur sakit hati membuat Ihsan kalap. Ia mengambil parang bergagang hijau dari ember dekat pintu dan langsung menebas kepala korban.

Korban sempat berlari keluar hanya mengenakan celana dalam, namun pelaku terus mengejar dan menebasnya hingga tewas di halaman rumah.

Sumber: Tribunnews
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved