Berita Klungkung

WASPADA! Demam Berdarah di Klungkung Sudah 111 Kasus

Dinas Kesehatan pun mulai gencar, melakukan langkah antisipasi melonjaknya angka kasus demam berdarah di Klungkung ini.

tribun bali/dwisuputra
Ilustrasi sakit DB 

TRIBUN-BALI.COM - Pasien demam berdarah mulai bermunculan, di berbagai desa di Klungkung.

Dinas Kesehatan pun mulai gencar, melakukan langkah antisipasi melonjaknya angka kasus demam berdarah di Klungkung ini.

Pasien demam berdarah di RSUD Klungkung, Rabu (25/5/2022)
Pasien demam berdarah di RSUD Klungkung, Rabu (25/5/2022).

Wilayah Kecamatan Klungkung, menjadi perhatian khusus dari Dinas Kesehatan.

Karena jumlah kasusnya paling tinggi dibandingkan kecamatan lainnya.

ilustrasi nyamuk
ilustrasi nyamuk (Tribun Bali/dwi suputra)

"Jika melihat tren 5 tahunan, pada bulan April, Mei, Juni memang warga harus meningkatkan kewaspadaan dari peningkatan kasus demam berdarah ini," ujar Kadis Kesehatan Klungkung, dr Ni Made Adi Swapatni, Kamis 26 Mei 2022. 

Berdasarkan data yang didapat dari Dinas Kesehatan Klungkung.

Sejak Januari hingga saat ini sudah ada 111 kasus demam berdarah di Klungkung.

Di Kecamatan Klungkung terdapat 68 kasus.

Lalu di Kecamatan Banjarangkan sebanyak 15 kasus.

Kecamatan Dawan sebanyak 20 kasus.

Kecamatan Nusa Penida sebanyak 8 kasus.

Ilustrasi: Demam berdarah serang Buleleng
Ilustrasi: Demam berdarah serang Buleleng (Tribun Bali/Dwi Suputra)

Jumlah ini tidak signifikan, namun perlu diwaspadai.

Karena dalam beberapa hari terakhir, mulai ada penambahan kasus demam berdarah di beberapa desa.

Khususnya di Kecamatan Klungkung.

"Kemarin ada juga tambahan 3 kasus baru demam berdarah di Desa Gelgel.

Bulan Mei ini belum kami rekap semua, angka kasus demam berdarahnya.

Namun memang mulai ada peningkatan kasus demam berdarah di beberapa desa," ungkapnya.

Baca juga: Hingga Mei 2022, Kasus Chikungunya di Denpasar Sebanyak 282, Demam Berdarah 465 Kasus

Pihaknya pun sudah mulai bergerak, melakukan upaya antisipasi mewabahnya demam berdarah ini.

Dengan bersurat ke desa dan ke kecamatan, untuk mulai gencar melakukan upaya pemberantasan sarang nyamuk.

Jika ada laporan kasus demam berdarah.

Dinas Kesehatan akan melakukan tindak lanjut, dengan melakukan penyelidikan epidemiologi untuk mencari penyebab dan sekaligus mengecek angka bebas jentik di lingkungan yang ditemukan kasus demam berdarah.

Jika angka bebas jentik rendah atau kurang dari 90  persen.

Dan ditemukan ada orang menderita demam di sekitar lokasi itu.

Maka akan dilakukan foging dan upaya pemberantasan sarang nyamuk.

Menanggulangi penyebaran berbagai penyakit seperti Demam Berdarah Dengue (DBD) dan Cikungunya terutama di musim penghujan, Kelurahan Dauh Puri melaksanakan giat Fogging pada Sabtu (19/3) pagi.
Menanggulangi penyebaran berbagai penyakit seperti Demam Berdarah Dengue (DBD) dan Cikungunya terutama di musim penghujan, Kelurahan Dauh Puri melaksanakan giat Fogging pada Sabtu (19/3) pagi. (istimewa)

Pihaknya juga mengimbau, kepada seluruh desa atau dusun untuk melakukan gerakan pemberantasan sarang nyamuk secara teratur.

Dan warga harus selalu menjaga kebersihan lingkungan sekitar.

Apabila ada keluhan demam, untuk segera memeriksakan diri ke puskesmas terdekat.

Baca juga: Hingga Mei 2022, Kasus Chikungunya di Denpasar Sebanyak 282, Demam Berdarah 465 Kasus

"Demam berdarah memang tidak mentok ditemukan di Klungkung.

Bisa saja terjangkit di daerah lain, dan sakitnya di Klungkung.

Namun kami bersama-sama harus mulai lakukan langkah pemberantasan sarang nyamuk.

Sebagai penyebar virus penyebab demam berdarah ini," tegasnya. (*)

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved