Emmeril Kahn Mumtadz

Update Pencarian Putra Ridwan Kamil Masuk Hari Keempat Tim SAR Gunakan Drone Pendeteksi Dasar Sungai

Tim SAR Swiss melakukan peningkatan intensitas pencarian putra dari Ridwan Kamil yang masih belum di temukan di Sungai Aare Swiss

Kompas.com/KBRI Bern via 20 Minuten
Media Swiss ikut memberitakan hilangnya anak Ridwan Kamil di Sungai Aaree. 

TRIBUN-BALI.COM, DENPASARTim SAR Swiss melakukan peningkatan intensitas pencarian putra dari Ridwan Kamil yang masih belum di temukan di Sungai Aare Swiss.

Sampai saat ini, pihak pencarian Swiss mengerahkan berbagai upaya untuk bisa memaksimalkan coverage sungai guna mendapatkan hasil yang lebih akurat.

Tim SAR Swiss bersama dengan pihak terkait melakukan peningkatan intensitas pencarian dengan menerjunkan drone canggih pendeteksi panas sampai pendeteksi dasar sungai.

Duta Besar Republik Indonesia untuk Swiss, Muliaman Hadad, mengatakan, tim SAR di Swiss melakukan proses pencarian pada Sabtu mulai pukul 8.30 waktu setempat atau pukul 13:30 WIB.

Tim SAR itu terdiri dari polisi, polisi medis, dan pemadam kebakaran.

Baca juga: UPDATE Pencarian Emmeril Kahn Yang Hilang Di Sungai Swiss, Ridwan Kamil Ikut Cari Bersama Tim SAR

"(Lokasi pencarian) Mencakup sepanjang 8 km wilayah Sungai Aare," ujarnya dalam konferensi pers secara virtual dari KBRI di Bern, Swiss, Sabtu 28 Mei 2022.

Muliaman menjelaskan, metode pencarian akan disesuaikan dengan kondisi di Sungai Aare dengan melihat tingkat kekeruhan air lebih dahulu.

Ia menyebut, suhu air di Sungai Aare berkisar 16 derajat celcius.

Gunakan Drone Pendeteksi Permukaan Sungai

Muliaman menambahkan, pencarian dilakukan dengan lebih intensif menggunakan pemindaian drone dan perahu.

Drone pemindai suhu tubuh atau thermal sempat digunakan untuk mencari putra Ridwan Kamil tersebut selama 15 menit, sekitar 10 menit setelah Emmeril dilaporkan hilang.

Sedangkan, drone yang akan digunakan pada pencarian hari ketiga, merupakan drone pendeteksi permukaan sungai kontur dasar sungai.

Drone ini akan mencitrakan sungai, sehingga akan membantu pencarian Emmeril.

Baca juga: Anak Ridwan Kamil Hilang di Sungai di Swiss, Cari Pakai Drone Pendeteksi

"Hari ini, Sabtu 28 Mei 2022, Tim SAR masih melakukan pencarian ril. Metode pagi ini lebih intensif dengan boat search dan drone menyisir tepian sungai dan melakukan penyelaman," kata Muliaman.

Ia menyampaikan, dua jenis drone ini memiliki fungsi yang berbeda dan digunakan dalam waktu yang berbeda juga.

"Hasil dari drone thermal itu efektif pada menit awal, sekitar 15 menit setelah kejadian."

"Ketika thermal tidak terdeteksi, maka tidak maksimal."

"Drone sekarang berbeda, terbang rendah di sepanjang arus sungai, bermanuver jengkal demi jengkal," jelas Muliaman.

Kendala Pencarian

Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Bern memastikan otoritas Kota Bern dan Pemerintah Swiss melakukan upaya maksimal untuk mencari Emmeril Kahn Mumtadz atau Eril yang dilaporkan hanyut di Sungai Aare Bern, Swiss, Kamis 26 Mei 2022.

KBRI menyampaikan bahwa tim SAR Bern yang terdiri dari polisi air, polisi medis, dan pemadam kebakaran akan kembali melanjutkan pencarian Sabtu 28 Mei 2022 mulai pukul 08.30 sampai dengan jangka waktu yang diperlukan sesuai dengan kondisi alam sekitar sungai.

Baca juga: Sebelum Terseret Arus dan Hilang di Sungai Aare Swiss, Eril Sempat Berteriak Help

Berbagai metode akan dikerahkan dalam proses pencarian. Setelah memakai drone thermal untuk mendeteksi panas tubuh manusia, kini tim SAR akan menggunakan drone konvensional untuk bermanuver serendah mungkin di atas permukaan sungai.

Tim juga akan menggunakan perahu pencari dan sudah bisa mengerahkan penyelam.

"Metode pagi ini lebih intensif," ujar Duta Besar RI untuk Swiss Muliaman Hadad dalam konferensi pers virtual Sabtu 28 Mei 2022 lalu.

Menurut Muliaman, kondisi air pada saat kejadian mencapai 16 derajat celcius dan sedikit keruh, sehingga menjadi kendala terutama untuk mengerahkan tim penyelam.

"Sungai Aare ini datangnya dari salju yang meleleh sehingga relatif dingin dan ada kristal putih sehingga agak keruh,” ucapnya.

Muliaman membawa berita gembira dari tim SAR bahwa potensi hasil bagus pada pencarian hari ini lebih besar karena pada Sabtu dan Ahad jumlah warga yang berenang di Sungai Aare biasanya lebih banyak dari hari biasa.

"Probabilitas ketemunya lebih besar. Jadi kita tidak hanya mendapat informasi dari tim SAR tapi juga dari warga," katanya.

Duta Besar tetap berharap yang terbaik untuk Emmeril.

Secara statistik, kasus orang hanyut di Sungai Aare adalah 15-20 orang dalam setahun, dengan dengan persentase 99,9 persen ditemukan.

Mayoritas orang hilang ditemukan dalam tiga minggu. Proses pencarian oleh tim SAR dilakukan dengan tanpa batas waktu, karena pada prinsipnya, Polisi Sungai di Kota Bern bertugas berpatroli setiap hari.

Baca juga: UPDATE: Media Lokal Swiss Sebut Eril Sempat Terlihat di Kawasan Eichholz dan Marzili Sungai Aare

Duta Besar juga menepis spekulasi di media lokal setempat yang menyatakan bahwa debit air Sungai Aare menjadi besar karena sejak Januari 2022 perusahaan milik negara Swiss di bidang listrik Alpiq di Winznau mengalirkan antara 15 dan 25 meter kubik air per detik ke jalur lama Aare di Bendungan Winznau.

"Tak ada rekayasa arus karena secara konsisten arus (di Sungai Aare) akan seperti itu. Perbedaan (debit air) akan terjadi dari hari ke hari tergantung (apakah) ada tambahan hujan atau fenomena air lainnya sehingga debit air bertambah meluncur ke dataran lebih rendah," jelas Duta Besar Muliaman.

Dari data pemerintah Kota Bern, debit air rata-rata di Sungai Aare adalah 180-230 meter kubik per detik. Informasi tersebut senantiasa dapat diakses oleh publik secara online dan real time.

Untuk selanjutnya, KBRI Bern akan terus melakukan pemantauan dan koordinasi dengan SAR setempat sehingga pihaknya bisa mendapatkan informasi secara real time.

Berbagai Upaya Pencarian Dilakukan

Pencarian putra sulung Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Emmeril Kahn Mumtadz hingga kini masih dilakukan.

Sejumlah upaya terus dilakukan untuk menemukan keberadaan Eril, sapaan Emmeril.

Eril dinyatakan hilang terseret arus Sungai Aare, Bern, Swiss, Kamis 26 Mei 2022 siang waktu setempat.

Ketika itu, Eril sedang berenang bersama saudara dan temannya di sungai tersebut.

Setelah mendapat kabar tentang Eril, KBRI Bern langsung melakukan koordinasi dengan sejumlah pihak.

Yakni dengan kepolisian Swiss, layanan gawat darurat Swiss, serta sejumlah rumah sakit terdekat di Bern.

Namun, pencarian pada hari Kamis belum membuahkan hasil.

Kepolisian dan tim SAR lanjutkan pencarian pada Jumat 27 Mei 2022 dengan jangkauan yang lebih luas.

"Kepolisian Swiss beserta tim SAR akan melanjutkan proses pencarian dengan jangkauan yang lebih luas hari ini, Jumat, 27 Mei 2022, mulai pukul 09.00 CEST (waktu Swiss) - selesai," ujar Direktur Perlindungan WNI dan BHI Kemlu RI, Judha Nugraha.

Baca juga: FOTO Eril Anak Ridwan Kamil Sebelum Hilang Dirilis Media Swiss, Pakai Kaus Biru Celana Pendek Hitam

Setelah mendapat laporan, polisi langsung menggelar pencarian di wilayah antara Eichholz dan Marzili, lokasi Eril terakhir terlihat.

Pencarian dilakukan dengan berbagai patroli jalur udara dan darat.

Tepi Sungai Aare disisir dengan berjalan kaki, dan pos-pos pengamatan didirikan di sejumlah jembatan.

Kemudian di sungai, polisi medis dan maritim yang bertugas melakukan pencarian anak sulung Ridwan Kamil tersebut.

Operasi pencarian masih berlangsung, tetapi diprediksi bakal tidak mudah karena air Sungai Aare sedang keruh.

Menurut Humas Polisi Bern, Patrick Jean, air Sungai Aare keruh karena lelehan salju pada Jumat 27 Mei 2022.

Polri Ajukan Penerbitan Yellow Notice ke Interpol Swiss

Kepolisian RI turun tangan untuk membantu mencari keberadaan Eril.

Kepala Divisi Humas Polri, Irjen Pol Dedi Prasetyo, menyampaikan bahwa pihaknya berkoordinasi dengan pihak kepolisian di Swiss agar menanyakan proses pencarian Eril.

"Secara informal kita menanyakan melalui jalur P to P ke pihak Swiss perkembangan penanganan hal tersebut," kata Dedi.

Dedi menambahkan pihaknya juga telah meminta identitas Eril untuk mengajukan penerbitan Yellow Notice ke interpol Swiss.

Hal ini untuk mempercepat pencarian Eril yang telah menghilang 12 jam terakhir.

Baca juga: Istri Ridwan Kamil Minta Maaf Atas Hilangnya Emmeril Kahn Mumtadz, Terungkap Fakta Baru

"Identitas korban sedang kita mintakan via Polda Jawa Barat untuk kita mintakan Yellow Notice atau pencarian orang ke interpol Swiss dan seluruh anggota Interpol lainnya," ujarnya.

Sementara itu, polisi Bern mengungkap dua alasan sulitnya melakukan pencarian Eril yang hilang di Sungai Aare.

Patrick Jean menerangkan, ada dua alasan sulitnya pencarian orang hilang atau tenggelam di Sungai Aare.

Pertama, air Sungai Aare sekarang sedang keruh karena lelehan salju.

Itulah sebabnya mengapa pencarian selama enam jam sejak anak Ridwan Kamil hilang belum membuahkan hasil.

Kedua, pencarian hanya bisa dilakukan dengan boat (perahu) dan berjalan kaki karena banyak pohon di sekitar Sungai Aare.

Sehingga tidak memungkinkan menggunakan helikopter

Lokasi tepatnya Eril hilang adalah di pusat kota Schonau Steg, Provinsi Bern, Swiss. (*)

 

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul UPDATE Pencarian Putra Ridwan Kamil, Tim SAR Swiss Kerahkan Drone Pendeteksi Dasar Sungai

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved