Berita Bangli

Stok Menipis Jelang Galungan, Harga Bahan Pokok Mulai Melambung, Cabai Rawit Capai Rp50 Ribu Per-Kg

Stok Menipis Jelang Galungan, Harga Bahan Pokok Mulai Melambung, Cabai Rawit Capai Rp50 Ribu Per-Kg

Penulis: Muhammad Fredey Mercury | Editor: Ragil Armando
TRIBUN BALI/ Muhammad Freedy Mercury
Menunggu pelanggan - Salah satu pedagang bumbu dapur di Pasar Kidul Bangli saat menunggu pelanggan. Minggu 29 Mei 2022 

TRIBUN-BALI.COM, BANGLI - Sepekan jelang hari raya Galungan, harga sejumlah komoditas bumbu dapur meroket. Selain dipengaruhi hari raya, meroketnya harga juga dikarenakan stok yang menipis.

Beberapa harga bumbu dapur yang naik diantaranya cabai besar. Dari semula harganya Rp. 30 ribu hingga Rp. 35 ribu per kilo, kini menjadi Rp. 50 ribu per kilo.

Begitupun dengan harga cabai rawit merah, dari semula Rp. 25 ribu per kilo, saat ini Rp. 45 ribu hingga 50 ribu per kilo. 

Baca juga: Geliat Destinasi Wisata Baru Desa Bakas Klungkung, Terus Berbenah, Masih Dominan Wisatawan Lokal

Selain itu harga tomat juga melonjak. Dari semula Rp. 8 ribu, kini menjadi Rp. 15 ribu. Serta harga bawang merah yang awalnya Rp. 30 ribu per kilo menjadi Rp. 32 ribu per kilo. 

Salah satu pedagang di Pasar Kidul Bangli, Ni Ketut Sutriani Minggu 29 Mei 2022 mengatakan, kenaikan harga ini sudah terjadi sejak sepekan terkahir.

"Saya sampai inguh karena harganya terus naik perlahan," kata dia.

Baca juga: Ini Kata Robi Darwis Soal Kesempatan Seleksi di Persib Bandung, Sebut Dapat Petuah dari Senior

Pedagang asal Banjar Tegal, Kelurahan Bebalang, Bangli itu menambahkan, meroketnya harga-harga ini akibat minimnya stok dari pengepul. Disamping juga meningkatnya permintaan jelang hari raya Galungan.

Sementara itu, petani bawang di Kaldera Gunung Batur, Kecamatan Kintamani, Bangli kini sumringah. Pasalnya, harga bawang di pasaran menjelang Hari Raya Galungan mengalami kenaikan yang cukup signifikan.

Baca juga: NEKAT Hantam Mantan Pacar! Gara-gara Sakit Hati Diputus Cinta di Denpasar Bali

Jero Nick salah seorang petani bawang asal Desa Kedisan, Kintamani menuturkan, untuk di tingkat petani harga bawang super mencapai Rp. 25 ribu per kilo, sementara untuk kelas II, harganya berkisar Rp. 22 ribu dan untuk bawang kelas III mencapai Rp. 20 ribu.

"Musim tanam tahun ini sangat didukung cuaca, sehingga kualitas bawang sangat bagus. Biasanya kalau musim hujan ukuran bawang lebih besar ketimbang musim kamarau. Sementara dari waktu penen saat musim hujan bisa lebih singkat yakni 55 hari, sedangan saat musim kering sampai 70 hari," tandasnya. (*)

 

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved