Sponsored Content
Kunjungan ke Perumda Pasar, Komisi III DPRD Badung Minta Berinovasi untuk Tingkatkan Pendapatan
Komisi III DPRD Badung meminta Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Pasar Mangu Giri Sedana berinovasi dan lebih bekerja keras untuk memajukan perusahaan
Penulis: I Komang Agus Aryanta | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
TRIBUN-BALI.COM, BADUNG - Komisi III DPRD Badung meminta Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Pasar Mangu Giri Sedana berinovasi dan lebih bekerja keras untuk memajukan perusahaan.
Terlebih, pada triwulan pertama pendapatan Perumda baru mencapai 24 persen.
Hal tersebut terungkap saat kunjungan kerja Komisi 3 di kantor Perumda Pasar Mangu Giri Sedana, Senin 30 Mei 2022.
Ketua Komisi III Wayan Sandra saat itu mengaku akan terus melakukan pengawasan terhadap Mangu Giri Sedana sampai pendapatan yang diinginkan tercapai.
Baca juga: Maafkan Ajik Sudah Tidak Kuat, Ketua LPD Banjar Sandakan Badung Akhiri Hidup di Pohon Manggis
"Perlu kerja keras bila perlu agar mencapai 100 persen untuk memajukan PD Pasar. Langkah-langkah apa yg harus dilakukan karena masih ada 531 kios yang kosong."
"Apalagi perkembangan ekonomi ke depan di Badung sudah mulai kembali menggeliat. Bagaimana 531 kios itu semuanya bisa laku dengan teknik pemasarannya," ujarnya didampingi anggota Komisi Nyoman Satria, Made Yudana dan Putu Alit Yandinata.
Sandra mendorong Perumda Mangu Giri Sedana untuk lebih produktif lagi dari segi kinerja.
Untuk inovasi usaha, pihaknya mengaku akan memonitor setiap dua bulan sekali.
Baca juga: MINYAK Goreng Curah di Pasar Badung, Kapolresta Denpasar Bersama Dandim 1611 Datangi Pasar dan Toko
"Mana pasar yang untung, mana yang rugi. Indomaret saja bisa untung banyak masak kita yang di rumah sendiri tidak bisa. Tempat juga tidak ngontrak. Pasar juga sebagai peningkatan ekonomi pedesaan," katanya.
Sementara, Nyoman Satria meminta Perumda menerapkan sistem digitalisasi dalam bekerja.
Sebab, jika sudah menggunaka aplikasi (sistem digital) maka, kinerja yang dilakukan pegawai akan terlihat jelas. Termasuk, sistem pelaporannya pun akan jelas.
Baca juga: RSD Mangusada Badung Usulkan Anggaran Rp58 M untuk Pengadaan Fasilitas Gedung F dan G
"Jangan ngomong digital saja kita perlu fakta. Rancang anggarannya itu pembuatan aplikasi online atau secara elektronik. Semua bisa dicek melalui aplikasi."
"Untung berapa rugi berapa bisa langsung dicek disana. Bahkan absensi juga bisa cukup di HP saja. Digitalisasinya jangan hanya wacana saja," tegasnya.
Sementara Politisi asal Abiansemal Dauh Yeh Cani, Putu Alit Yandinata meminta Perumda segera mungkin melakukan penataan fundamental.
Harus ada penyelarasan pegawai di tengah kondisi globalisasi. Harus disadari bahwa aplikasi digital itu perlu.