Berita Denpasar
BABI di Denpasar Capai 4.000 Ekor, Galungan Siap Dipotong 1.000 Ekor
Di mana, Dinas Pertanian Kota Denpasar mengatakan untuk di Denpasar terdapat 1.000 ekor babi siap potong.Sementara itu, untuk populasi babi yang ada
Penulis: Putu Supartika | Editor: Anak Agung Seri Kusniarti
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Untuk perayaan Galungan dan Kuningan di Kota Denpasar, persediaan babi potong sudah terpenuhi.
Di mana, Dinas Pertanian Kota Denpasar mengatakan untuk di Denpasar terdapat 1.000 ekor babi siap potong.

Sementara itu, untuk populasi babi yang ada sebanyak 4.000 ekor.
Sedangkan untuk kebutuhan masyarakat saat penampahan Galungan sebanyak 802 ekor.
Baca juga: GALUNGAN 2022, Harga Babi Dari Peternak Rp 40 Ribu di Pedagang Jadi Rp 95 Ribu!
Kabid Peternakan dan Kesehatan Hewan, Made Ngurah Sugiri, mengatakan untuk saat ini di Denpasar jarang ada masyarakat yang mepatung.
Atau memotong babi secara berkelompok di banjar maupun sekaa.

Kebanyakan dari masyarakat, membeli langsung ke pasar ataupun ke Rumah Potong Hewan (RPH) Pesanggaran, Denpasar.
“Sehingga jumlah tersebut sudah sangat mencukupi.
Belum lagi ada pasokan babi dari luar Denpasar seperti Tabanan,” kata Sugiri saat dihubungi Minggu, 5 Juni 2022.
Baca juga: HARGA Babi Hidup di Bangli Murah, Peternak Kebingungan!

Oleh karenanya, pihaknya melakukan pengecekan antemortem atau sebelum hewan disembelih dan pengecekan hewan setelah disembelih atau postmortem.
Untuk pengecekan antemortem, akan dilaksanakan H-1 menjelang penampahan Galungan.
Sementara postmortem dilaksanakan usai pemotongan atau saat penampahan.

Apabila ada kelompok masyarakat, yang melakukan pemotongan secara swadaya.
Bisa menghubungi untuk pengecekan antemortem dan postmortem.
“Kami harapkan masyarakat bisa proaktif, melapor ke kami jika ada yang memotong secara mandiri.
Nanti kami akan turunkan petugas untuk melakukan pengecekan,” katanya.
Baca juga: Jelang Galungan 2022, Stok Babi di Bali Dipastikan Aman
Pengecekan ini dilakukan, untuk antisipasi penyakit yang bersifat zoonosis atau yang bisa menular ke manusia.
Adapun penyakit yang diantisipasi yakni streptococcus atau meningitis babi, yang pernah terjadi dua tahun lalu.
Sistiserkosis yang disebabkan cacing pita, serta japanese encephalitis yang disebabkan oleh gigitan nyamuk melalui tubuh babi.

Oleh karena itu, pihaknya juga meminta inisiatif dari warga yang akan memotong babi di luar RPH.
Untuk melapor ke Dinas Pertanian, agar dilakukan pengecekan sebelum pemotongan maupun sesudah pemotongan babi.
Baca juga: HARGA Babi Hidup di Bangli Murah, Peternak Kebingungan!
Pihaknya mengaku, sudah menyiagakan sebanyak 20 orang petugas untuk melakukan pengecekan.
Sementara itu, untuk harga daging babi saat ini menurut Sugiri Rp 80 ribu per kilogram. (*)