Berita Badung
Sedikit Meningkat, 1.500 Orang Kunjungi Objek Wisata Sangeh Saat Libur Hari Raya Galungan
Kunjungan wisatawan ke Objek wisata alas pala atau yang dikenal dengan objek wisata Sangeh meningkat drastis pada umanis galungan atau Kamis 9 Juni 20
Penulis: I Komang Agus Aryanta | Editor: Harun Ar Rasyid
TRIBUN-BALI.COM, MANGUPURA - Kunjungan wisatawan ke Objek wisata alas pala atau yang dikenal dengan objek wisata Sangeh meningkat drastis pada umanis galungan atau Kamis 9 Juni 2022.
Bahkan jumlah kunjungan hingga pukul 15.00 wita sudah diangka seribu lebih.
Hal itu pun menjadi angin segar bagi pengelola, mengingat bisa membantu para kera yang menjadi daya tarik wisata kebutuhannya terpenuhi.
Kendati angka tersebut, masih sedikit dibandingkan sebelum adanya covid-19, namun setidaknya bisa menekan biaya pakan monyet yang ada di objek wisata tersebut.
Pengelola objek wisata Sangeh, Made Mohon mengakui jika objek wisata sangeh masih menjadi primadona untuk wisatawan lokal saat libur hari raya.
Biasanya masyarakat Bali untuk refreshing bersama keluarga pergi ke beberapa objek wisata untuk menikmati libur hari raya salah satunya objek wisata sangeh.
"Kunjungan ini patut kita syukuri, setidaknya meningkat drastis saat momen-momen tertentu," katanya.

Dirinya juga tidak menampik jika pada Umanis Galungan ini tingkat kunjungan termasuk ramai mencapai lebih dari 1.500 orang. Hanya saja jika dibandingkan dengan situasi normal jumlah kunjungan tersebut belum seberapa.
"Beda dengan dulu sebelum pandemi bisa 5 ribu lebih. Namun kini baru sampai pukul 15.00 wita saja sudah 1.500 orang setidaknya bisa membantu untuk biaya pakan monyet," ucapnya.
Mohon mengakui, kunjungan ke objek wisata Alas Pala Sangeh mulai menggeliat sejak longgarkannya Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di Badung. Bahkan saat libur lebaran kemarin, juga kecipratan kunjungan wisatawan.

"Tujuan kita utama hanya pendapatan bisa menutupi biaya operasional dan pakan monyet," akunya
Diakui, untuk biaya operasional dan pakan monyet, setidaknya pengelola harus mengeluarkan dana minimal Rp 30 juta per bulannya. Untuk pakan monyet dianggarkan Rp 500 ribu per hari dengan varian makanan ketela dan pisang.
"Semoga sampai nanti sore kunjungan semakin meningkat. Iya setidaknya bertambah langi seratus atau dua ratus orang," jelasnya sembari mengatakan di sangeh terdapat 600 ekor monyet termasuk yang sudah beranak pinak.
Adanya kunjungan sangat membantu pengelola, pasalnya selain menghasilkan pendapatan, pemberian makan monyet bisa dibatasi. Pasalnya tak jarang ada pengunjung yang membawa makanan monyet agar bisa berfoto bersama monyet-monyet yang ada.
"Jadi yang sekarang ke sini (Sangeh red-) sebagian besar wisatawan lokal. Mereka kesini bersama keluarga mereka. Namun ada juga wisatawan domestik," bebernya.