Berita Badung

800 Lebih Seniman Badung Ikut PKB diwajibkan Vaksin Booster

Ratusan seniman di Kabupaten Badung yang akan ditampilkan di Pesta Kesenian Bali (PKB) XLIV Tahun 2022 diwajibkan vaksin booster. Hal itu dilakukan

Penulis: I Komang Agus Aryanta | Editor: Marianus Seran
Tribun Bali
Kepala Dinas Kebudayaan Badung I Gde Eka Sudarwitha 

 

TRIBUN-BALI.COM, MANGUPURA - Ratusan seniman di Kabupaten Badung yang akan ditampilkan di Pesta Kesenian Bali (PKB) XLIV Tahun 2022 diwajibkan vaksin booster.

Hal itu dilakukan untuk mencegah adanya peserta yang terpapar Covid-19 selama perhelatan yang akan digelar secara langsung.


Selain mewajibkan untuk vaksin booster, Dinas Kebudayaan (Disbud) Kabupaten Badung juga akan melaksanakan rapid test dan swab PCR pad seniman yang belum bisa mengikuti vaksin booster.


Kepala Dinas Kebudayaan Badung I Gde Eka Sudarwitha mengatakan pihaknya mendorong duta PKB yang belum menerima vaksinasi booster agar segera melengkapi.

Bahkan akunya dari 800 lebih seniman yang akan tampil  rata-rata semua sudah mengikuti vaksinasi booster. 


"Vaksin ini penting karena PKB kali ini digelar offline jadi kesehatan para duta perlu kita perhatikan.

Baca juga: PROTOKOL Kesehatan dan VAKSINASI Meningkat : Aman Beraktivitas di Era New Normal

Karena itu, bagi yang belum vaksin (booster -red) kami dorong untuk segera," ujarnya Jumat 10 Juni 2022.


Tak hanya vaksinasi booster, pihaknya juga mendorong vaksinasi lengkap untuk anak-anak.

Bagi peserta yang belum menerima vaksinasi, nantinya akan dilakukan rapid antigen atau swab PCR. 


Sudarwitha memgakui hal itu dilakukan agar dapat dipastikan seniman dalam keadaan sehat dan supaya dapat tampil prima dalam PKB.

Kendati demikian, sejauh ini, semua sekaa seni Badung yang akan terlibat di PKB sudah melakukan sejumlah persiapan dan latihan.


"Mengingat masih dalam situasi pandemi covid-19, proses latihan masih memperhatikan prokes yang ketat.

Latihan tetap memakai masker, dan juga tempat cuci tangan.

Selain itu, kami juga lakukan pendampingan selama proses latihan," ucapnya.


Dijelaskan, Kabupaten Badung mengikuti hampir seluruh materi dalam perhelatan Pesta Kesenian Bali (PKB) XLIV Tahun 2022 yang bakal dilaksanakan selama sebulan penuh mulai 11 Juni – 9 Juli 2022.

Khusus untuk garapan Gong Kebyar Dewasa, Wanita maupun Anak-anak, nantinya akan dibuat menjadi satu rangkaian cerita tentang pemuliaan air.

Baca juga: Sebanyak 500 Perangkat Gamelan Bali Berada di Amerika Serikat, Berkarisma Artistik


Adapun ketigabelas materi yang diikuti antara lain Parade Gong Kebyar Dewasa, Gong Kebyar Wanita, Gong Kebyar Anak-anak, Baleganjur, Lomba Bapang Barong, Gender Wayang.

Ada pula Parade Gong Semara Pegulingan, Pementasan Topeng Bondres, Selonding Kreatif, Janger Tradisi, Arja Klasik, Gong Suling Inovatif, dan Drama Gong Tradisi.


"Untuk tahun ini Badung cukup banyak mengikuti materi yang diberikan oleh provinsi.

Berbeda dengan tahun lalu yang hanya mengikuti 6 materi saja. Anggaran yang kami siapkan sebesar Rp 2 miliar lebih," katanya.


Diterangkan, pihaknya menunjuk 13 sekaa maupun komunitas seni yang akan tampil tersebut didasarkan pada kreativitas, baik secara individu maupun berkelompok.

Selain itu, penunjukan sekaa maupun komunitas seni yang akan tampil juga memikirkan asas pemerataan kewilayahan.

Artinya, setiap kecamatan terwakili tampil di PKB.


"Kami kaji bersama tim kurator dan Listibiya Kabupaten Badung.

Kami lakukan komunikasi dan pendekatan-pendekatan terhadap sekaa-sekaa seni ini. Kita lihat bagaimana kreativitasnya, personalnya, dan lain-lain.

Selain itu, barulah kita tetapkan menjadi wakil Badung di PKB Tahun 2022," imbuhnya.


Bahkan pada pembukaan PKB nanti, Pemkab Badung akan menampilkan Tradisi Siat Yeh dari Banjar Teba, Desa Adat Jimbaran, Kecamatan Kuta Selatan.

Untuk memberikan hasil yang maksimal, latihan dari peserta PKB ini telah dilakukan hampir setiap hari.

Begitu juga pawai pembukaan PKB telah dipersiapkan dengan matang. 


Untuk diketahui, Siat Yeh atau perang air merupakan tradisi lama yang sudah sempat terkubur akibat pesatnya perkembangan jaman.

Siat Yeh biasanya dilaksanakan pada hari Ngembak Geni atau Umanis Nyepi. 


Tradisi ini bertujuan untuk menyatukan kekuatan alam agar dapat memberikan kemakmuran.

Sesuai dengan tradisi prosesi Siat Yeh diawali dengan mendak (menjemput) tirta (air suci) ke pantai timur di wilayah Suwung dan pantai barat tepatnya di Jimbaran.


Tradisi ini prosesi mendak tirta menggunakan lima kendi dari masing-masing tempat.

Dalam prosesinya disesuaikan dengan pengurip-urip, dengan warna kuning dari barat dan putih dari timur.

Pasalnya dahulu di jimbaran sumber penghidupan hanya dua, yakni menjadi nelayan di pantai barat atau menjadi petani garam di pantai timur, sehingga yang satukan. (*)

 

 

 


 

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved