Music Zone

Navicula, Misi Jaga Tradisi di Single "Kembali ke Akar"

Unit green grunge gentlemen Bali, Navicula kembali hadir dengan karya termutakhirnya.

Penulis: Putu Candra | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
Istimewa
Personel Navicula 

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Unit green grunge gentlemen Bali, Navicula kembali hadir dengan karya termutakhirnya.

Ya, band yang didirikan tahun 1996 ini telah merilis single keduanya bertajuk "Kembali ke Akar", Jumat, 10 Juni 2022.

Single kedua ini diambil dari album "Archipelago Rebel" yang segera dirilis.

Single " Kembali ke Akar" juga telah tayang dalam formar visual, video musik di kanal YouTube. Video klipnya digarap KITAPOLENG, orang yang sama di balik pengerjaan video musim "Dinasti Matahari".

Baca juga: Dinasti Matahari Persembahan Navicula untuk Para Pewaris Nusantara

Sebelumnya di tahun 2021, band yang diawaki Gede Robi (vokal, gitar), Dadang Pranoto (gitar), Palel Atmoko (drum), dan Krishnanda Adipurba (bass) melepas single "Dinasti Matahari". 

Secara tema, single "Kembali ke Akar" menurut Navicula adalah semacam ingatan mengajak orang, mengingat kembali siapa identitas mereka, asal usul mereka.

"Juga pengingat menjaga tradisi, apa yang sudah diwariskan oleh pendahulu kita. Agar kita bisa memaknai, memanfaatkannya, dan membuatnya relevan untuk jaman sekarang," jelas Gede Robi. 

Di video musiknya, Navicula menggambarkan ragam profesi manusia di zaman modern. Ini terlihat jelas plotnya.

Baca juga: Nursery Rhymes Rilis Dua Single Sekaligus, Gerbang Menuju Album Perdana

Di mana kita di dunia yang modern ini berperan, dengan beragam profesi, tapi alur plot ini ada plot. Kita melepas semua atribut atau peran kita di dunia modern ini untuk menuju identitas atau asal-usul kita," terang Robi. 

Bagi Navicula, ini penting karena bukan cuma Bali, tapi seluruh dunia, tapi mengarah ke yang namanya kemajuan dan perkembangan teknologi juga peradaban. 

"Menurut kita, kemajuan yang ideal adalah kemajuan yang berangkat dari siapa diri kita. Bagaimana lingkungan kita. Apa saja pengetahuan yang kita punya. Apa kebijakan lokal yang turun temurun dari generasi ke generasi."

"Dengan pemetaan ini, kita mampu untuk berangkat dari apa yang kita punya, tapi dikembangkan dari sebelumnya. Melestarikan apa yang bagus dan memperbaiki apa yang perlu diperbaiki," cetus Robi. 

"Kembali ke Akar" Sendiri juga diartikan sebagai pelestarian terhadap budaya. Ini yang berupaya diangkat oleh Navicula dalam misinya mendukung Nation Branding Indonesia. 

"Harapan kita adalah pendengar mendapat pesan, bagaimana kita melestarikan local wisdom. Bukan dengan atribut atau fashion saja, tapi dengan melestarikan prinsip ideologi dan pengetahuan," ucap Robi. CAN

Tiga Lokasi Video Musik

Lokasi pembuatan video musik single "Kembali ke Akar" dilakukan sepenuhnya di Bali. Ada tiga lokasi, yaitu di Tabanan, di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Suwung, dan di Renon. Dari tiga lokasi itu, menariknya Navicula memilih TPA Suwung. 

"Karena peradaban dan modernitas kita banyak sekali menghasilkan hal mudarat, yaitu sampah," jelas Robi. 

"Kembali ke Akar" kata Robi, mengingatkan kita bahwa kemajuan teknologi sebisa mungkin tidak menghasilkan limbah dan sampah yang merusak alam. Pula alam dan budaya adalah satu kesatuan aset yang dimiliki Bali. 

"Menurut Navicula, akar budaya Bali adalah akar yang melestarikan budaya, tapi juga melestarikan alam," ujarnya. 

Kembali berbicara video musik "Kembali ke Akar", Navicula bekerja sama dengan KITAPOLENG. Adalah Dibal Ranuh di bangku sutradara, Jasmine Okubo sebagai koreografer, danSandrina Malakiano sebagai Executive Produser.

Sandrina Malakiano sendiri namanya dikenal sebagai presenter berita nasional dengan rekam jejak panjang di dunia audio visual. Sedangkan untuk kostum, diarakan oleh GAMA 1930 (Gung Ama & Indira Laksmi Busana). (*)

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved