Berita Bangli

Isi Liburan Sekolah dengan Kegiatan Positif, Anak-Anak di Desa Selat Bangli Ikuti Pasraman

Puluhan anak-anak di Desa Selat, Kecamatan Susut, berkumpul di wantilan Pura Puseh, Desa Adat Selat, Minggu 12 Juni 2022.

Penulis: Muhammad Fredey Mercury | Editor: Harun Ar Rasyid
Freedy
Pasraman - anak-anak desa adat selat mengikuti Pasraman di wantilan Pura Puseh, Desa Adat Selat. Minggu (12/6) 

TRIBUN-BALI.COM, BANGLI - Puluhan anak-anak di Desa Selat, Kecamatan Susut, berkumpul di wantilan Pura Puseh, Desa Adat Selat, Minggu 12 Juni 2022.

Mereka mengisi waktu libur sekolah dengan mengikuti kegiatan Pasraman.

Kegiatan ini diselenggarakan oleh desa adat Selat, yang dianggarkan melalui APBD Semesta Berencana.

Salah satu pembina pasraman Ni Wayan Ariani mengatakan, kegiatan ini sudah ada sejak tahun 2015, dan dianggarkan tiap tahun.

"Anggarannya setiap tahun sebesar Rp. 10 juta. Tujuan utamanya untuk melestarikan budaya Bali," jelasnya.

Ariani mengatakan, kegiatan Pasraman ini tidak hanya dilaksanakan pada libur sekolah. Melainkan rutin tiga kali dalam sepekan. Yakni pada hari Rabu, Jumat, dan Minggu.

"Kalau hari Rabu dan Jumat jadwalnya sore setelah anak-anak pulang sekolah. Sedangkan hari Minggu dilaksanakan pagi hari. Namun karena saat ini bertepatan dengan libur sekolah, maka kami koordinasikan dengan pengajarnya. Kalau pengajarnya sempat kita laksanakan pagi hari," sebutnya.

Pasraman - anak-anak desa adat selat mengikuti Pasraman di wantilan Pura Puseh, Desa Adat Selat. Minggu (12/6)
Pasraman - anak-anak desa adat selat mengikuti Pasraman di wantilan Pura Puseh, Desa Adat Selat. Minggu (12/6) (Freedy)

Baca juga: Ramalan Zodiak Keuangan Hari Ini 13 Juni 2022, Cancer Mungkin Kehabisan Uang, Pisces Melunasi Hutang

Baca juga: PERSIB Bandung Antusias Kalahkan Bali United Malam Ini, Berikut Daftar Pemainnya

Pengajarnya merupakan guru SMKN 4 Bangli. Dan kebetulan sejak pekan lalu ada PKL dari SMKN 4 Bangli sebanyak empat orang, sehingga bisa dilakukan kerja sama.

Materi yang diajarkan pada anak-anak berupa tari, tabuh, serta sastra Bali. Untuk tabuh ada dua macam, yakni selonding dan gender.

"Secara total anak-anak yang ikut ada ratusan orang. Ada yang dari SD 1 dan SD 2 Selat dari kelas I hingga kelas VI. Termasuk siswa SMP. Seluruhnya merupakan anak-anak desa adat selat. Harapan kami generasi muda sekarang, bisa melestarikan budaya dan adat," tandasnya. (mer)

BERITA LAINNYA

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved