Berita Karangasem

Lingkungan Tak Bersih, Wabah Chikungunya Serang Tiga Daerah di Karangasem

Tiga wilayah di Kabupaten Karangasem diserang wabah chikungunya. Diantranya Banjr Ujung Pesisi, Desa Tumbu, Kecamatan Karangasem. Lingkungan Bangras,

Penulis: Saiful Rohim | Editor: Harun Ar Rasyid
Tribun Bali/ Net
Nyamuk penyebab Chikungunya 

AMLAPURA, TRIBUN BALI. COM - Tiga wilayah di Kabupaten Karangasem diserang wabah chikungunya.

Diantranya Banjar Ujung Pesisi, Desa Tumbu, Kecamatan Karangasem. Lingkungan Bangras, Kelurahan / Kecamatan Karangasem. Dan terakhir Caluk Negara, Kelurahan Karangasem.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Karangasem,Gusti Bagus Putra Pertama, mengatakan, tiga wilayah terserang wabah chikungunya sejak April.

Kemungkinan besar karena lingkungan yang tidak bersih, sehingga pertumbuhan jentik sampai berproses menjadi nyamuk cepat.

"Warga yang terkena chikungunya kebanyakan di Banjar Dinas Ujung Pesisi. Kalau di Lingkungan Bangras, Celuknegara hanya beberapa orang. Itupun sudah kita lakukan fogging serta pemberian serbuk abate,"ungkap Pertama, Minggu 12 Juni 2022. 

Gejala awal terkena wabah chikungunya yakni badannya panas, kedinginan, kepala sakit, persendian teras ngilu, dan kaki terasa berat melangkah dikarenakan lemas.

Sedangkan badan terasa berat. Setelah itu baru brmunculan bintik merah dibeberapa titik bgian tubuh, dan tangan.

Nyamuk penyebab Chikungunya
Nyamuk penyebab Chikungunya (Tribun Bali/ Net)

"Ada beberapa langkah yang sudah dilakukan petugas kesehatan. Diantaranya fogging & pemberian serbuk abate ke masyarakat yang tinggal di wilayah. Fogging ini bertujuan membunuh nyamuk dewasa, sedangkan abate untuk hilangkan jentik,"jelas pejabat asal dri Sidemen.

Baca juga: Menparekraf : Vespa World Days 2022 Jadi Atraksi Pariwisata Menarik di Bali

Baca juga: Jenazah Eril Berangkat ke Bandung, Ridwan Kamil dan Atalia Bersama Berada Di Satu Mobil Jenazah

Baca juga: Jenazah Eril Telah Tiba di Indonesia, Akan Segera Berangkat ke Bandung

Untuk tekan kasus chikungunya di Karangasem,pemerintah daerah rencana aktifkan kembali Kelompok Kerja Operasional (Pokjanal) Pemberantasan nyamuk di stiap desa.

Ini perlu dijalankan agar Kab. Karangasem bisa menekan penyebaran chikungnya & DBD tiap tahun secara brtahap.

Selain itu mengelar sosialisasi 3 M, pemberantasan sarang nyamuk (PSN), & kegiatan fogging.

Petugas Dinas Kesehatan juga rutin melakukan fogging. Kegiatan difokuskan ke daerah yang sudah ada wabah chikungunya dan DBD. Terpenting warga harus rutin mmbersihkan lingkungan.

Untuk diketahui, kasus DBD di Kab. Karangasem juga meeningkat drastus di tahun 2022. kasus yang ditemukan paling banyak di Kecamatan Karangasem.

Sedangkan sisanya tersebar dibeberapa Kecamatan. Seperti Kec. Bebandem, Manggis, Kubu, Sidemen, Abang, dan Selat

Untuk capaian Angka Bebas Jentik (ABJ) di Kab. Karangasem sudah capai 93 persen.

Angka ini masih dibawah taarget. Seharusnya ABJ mencapai 95 persen ke atas. Melejitnya DBD di Karangasem belum dinyatakan sebagai kasus luar biasa. Petugas terus melakukan penangganan.

BERITA LAINNYA

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved