Berita Denpasar
Menparekraf Sandiaga Uno Sebut Pesta Kesenian Bali Mampu Memulihkan Parekraf
Selain Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Titi Karnavian, hadir juga dalam pawai pembukaan Pesta Kesenian Bali (PKB) ke XLIV tahun 2022 yakni Menteri Par
Penulis: Zaenal Nur Arifin | Editor: Harun Ar Rasyid
TRIBUN BALI.COM, DENPASAR - Selain Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian, hadir juga dalam pawai pembukaan Pesta Kesenian Bali (PKB) ke XLIV tahun 2022 yakni Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno.
Pembukaan pawai PKB ke-44 tahun 2022 ini digelar di depan Monumen Bajra Sandhi.
Penyelenggaraan Pesta Kesenian Bali 2022 menurut Sandiaga dapat memulihkan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif di Pulau Dewata yang terdampak pandemi COVID-19.
"Ini sangat menggerakkan ekonomi, menggeliatkan kembali dan memulihkan sektor pariwisata terutama sisi ekonomi kreatif," ujar Menparekraf Sandiaga, Minggu 12 Juni 2022.
Lebih lanjut Sandiaga menyampaikan, kegiatan seni budaya seperti PKB ini dapat memicu percepatan pemulihan sektor pariwisata, oleh karena itu pihaknya sangat mendukung pelaksanaan kegiatan tersebut.
"Atas nama pemerintah pusat, kami sangat mengapresiasi Pesta Kesenian Bali setelah dua tahun pandemi, kami melihat bahwa antusiasme masyarakat luar biasa," imbuh Menparekraf Sandiaga.
Pihaknya juga berterima kasih atas dukungan dari seluruh pihak atau terutama pemerintah daerah dan semua pentahelix yang terlibat dalam pelaksanaan PK-Bali.
"Saya sangat bangga dan mudah-mudahan ini bisa membuka peluang usaha dan percepatan lapangan kerja yang kemarin sempat terkontraksi karena pandemi," kata Sandiaga.
Ia menambahkan, pemerintah juga memberikan prioritas terhadap keluhuran dan kelestarian adat istiadat serta budaya di Bali serta Indonesia.

"Kita jaga keluhuran dan dengan adanya Pesta Kesenian ini, mudah-mudahan bisa terus sosialisasi dan teredukasi dengan baik," sebut Sandiaga.
PKB tahun 2022 mengambil tema "Danu Kerthi: Huluning Amreta" yang dimaknai sebagai pemuliaan air sebagai sumber kehidupan dan akan berlangsung selama satu bulan penuh dari 12 Juni-10 Juli mendatang.
Selama penyelenggaraan satu bulan tersebut akan melibatkan sebanyak 16.150 seniman dan 200 sanggar, sekaa atau kelompok, dan komunitas seni.
Tidak hanya diisi seniman dari berbagai daerah di Bali, Pesta Kesenian ini juga kembali diikuti partisipasi luar daerah, yakni Daerah Istimewa Yogyakarta, Papua, Batak, Lombok Sasak, dan Betawi.(*)