Berita Gianyar

Sempat Jadi Objek Wisata Remaja Gianyar, Bukit Jati Kini Tak Terurus

Bukit Jati merupakan sebuah bukit yang banyak ditumbuhi pohon jati yang terletak di Kelurahan Sampalangan, Kecamatan Gianyar, yang statusnya dikelola

Tribun Bali/I Wayan Eri Gunarta
Kondisi Bukit Jati Gianyar yang sempat jadi objek wisata favorit para remaja, Senin 13 Juni 2022. 

TRIBUN-BALI.COM, GIANYAR - Bukit Jati merupakan sebuah bukit yang banyak ditumbuhi pohon jati yang terletak di Kelurahan Sampalangan, Kecamatan Gianyar, yang statusnya dikelola Pemerintah Kabupaten Gianyar.

Tahun 2000 ke bawah, tempat ini merupakan sebuah objek wisata, yang kerap digunakan untuk piknik.

Sebab, selain sejuk, dari bukit kecil ini masyarakat juga bisa melihat laut selatan yang berada di wilayah Kabupaten Gianyar.

Namun seiring munculnya banyak objek wisata, bukit ini seakan dilupakan.

Baca juga: JABATAN Sekda Gianyar KOSONG, Kandidat Harus Loyal Dengan Bupati

Bahkan saat ini kondisinya cukup memperihatinkan. Rumput hijau di bawah pohon kini tak ada lagi, diganti oleh tumpukan dedaunan yang berguguran.

Bahkan gasebo-gasebo yang dulunya ramai pengunjung, kayunya telah lapuk.

Hal serupa juga terjadi pada bale panggung yang ada di sana.

Pantauan Tribun Bali, Senin 13 Juni 2022, hanya lahan parkir saja yang bersih.

Namun di sekitar areal menyemak dan terkesan tidak pernah ada aktivitas.

Baca juga: PELANGGAR Perda Ketertiban Umum Masih Saja Ada di Gianyar

Namun siang itu, seorang pria tampak melakukan aktivitas di depan kamar mandi.

Ia mengatakan sedang memperbaiki pintu kamar mandi/toilet kondisinya lapuk.

Namun hal itu tidak berkaitan dengan kegiatan untuk menghidupkan lagi Bukit Jati.

Pria tersebut mengatakan ia memperbaiki pintu toilet lantaran akan digunakan oleh salah satu kampus pariwisata di Gianyar, untuk kegiatan kampus. 

"Ini semua pintunya lapuk, saya disuruh memperbaiki dan mengganti pintu dan daun pintu dengan bahan aluminium. Saya ditugaskan pihak kampus untuk melakukan perbaikan," ujarnya sambil bekerja.

Made Sulastra, seorang warga yang ditemui tak jauh dari sana, saat ini tak ada lagi masyarakat yang datang ke Bukit Jati.

Hal itu kemungkinan, kata dia, dikarenakan selain tak terurus, tempat ini juga tak memiliki daya tarik lagi.

"Dulu ramai remaja datang ke sini. Duduk di sisi tebing sambil melihat pantai. Tapi sekarang sudah banyak bangunan tinggi, pantai pun tak terlihat lagi," ujarnya. 

Kadis Pariwisata Gianyar, Anak Agung Gede Putrawan mengatakan, lahan Bukit Jati merupakan milik perorangan.

Namun ia tak menampik selama ini dikelola oleh Disparda Gianyar.

Kata dia, saat ini pihaknya telah mengajukan permohonan agar tempat ini lepas dari tanggung jawab pemerintah.

"Itu lahan bukan milik Pemkab Gianyar, lahannya milik perorangan," ujarnya. Namun ia tak menjelaskan proses bagaimana lahan tersebut dulunya dikelola Pemda. 

Setelah penghapusan aset, kata dia, maka Pemkab Gianyar tidak lagi memiliki kewenangan apapun terhadap aset yang terdapat di sana dan sepenuhnya dikelola pemilik lahan.

"Jika masyarakat butuh  tempat untuk kegiatan indoor, bisa menggunakan Balai Budaya Gianyar atau bila berkaitan dengan aktivitas out door bisa dilakukan di Kebun Raya Gianyar di Payangan," ujarnya. (*)

Berita lainnya di Berita Gianyar

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved