Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang

UPDATE Kasus Subang, Total 121 Saksi Diperiksa Terkait Pembunuhan Ibu dan Anak, Tuti dan Amalia

Update terbaru Kasus Subang, hingga kini sudah ada 121 orang saksi yang diperiksa untuk mengungkap pelaku pembunuhan ibu dan anak, Tuti Suhartini dan

TribunJabar.id
UPDATE Terbaru Kasus Subang - Kondisi rumah tempat ditemukan mayat Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu di Subang, Jawa Barat. 

TRIBUN-BALI.COM – Update terbaru Kasus Subang, hingga kini sudah ada 121 orang saksi yang diperiksa untuk mengungkap pelaku pembunuhan ibu dan anak, Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu.

Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Pol Ibrahim Tompo, mengatakan, hingga kini polisi belum menentukan tersangka Kasus Subang tersebut.

Sudah ada 121 orang saksi yang diperiksa untuk mengungkap kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang.

"Total ada 121 orang saksi yang diperiksa," ungkap Ibrahim saat dihuhungi, Selasa 14 Juni 2022.

Polisi juga menganalisis barang bukti yang ditemukan penyidik di tempat kejadian perakara (TKP).

Selain memeriksa saksi, sudah ada ratusan barang bukti yang berhasil diamankan.

"Ada 216 barang bukti," tambahnya.

Namun hingga kini, kasus pembunuhan yang diketahui terjadi pada 18 Agustus 2021 lalu, belum juga terungkap.

Sebelumnya, jasad ibu dan anak, Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu ditemukan tertumpuk di bagasi mobil Alphard di rumahnya di Desa/Kecamatan Jalancagak, Kabupaten Subang, Jawa Barat.

Kapolda Jabar Irjen Pol Suntana pun sebelumnya sempat meminta anggotanya untuk mempercepat pengungkapan kasus ini.

Namun, hingga kini sosok pelaku belum juga terungkap.

Baca juga: UPDATE KASUS SUBANG: Mendadak Penyidik Pasang Police Line Baru di TKP Pembunuhan, Ada Apa?

Polda Jabar juga sebelumnya juga sudah merilis sketsa wajah terduga pelaku.

Bahkan, sketsa itu sudah disebar ke polda di seluruh Indonesia.

Upaya Lain Pengungkapan Kasus Subang

Makam Tuti dan Amalia Dibongkar untuk Proses Autopsi

Diketahui, untuk upaya mengungkap pelaku pembunuhan ibu dan anak di Subang, makam Tuti dan Amalia dibongkar dan dilanjutkan dengan proses autopsi pada Sabtu 2 Oktober 2021 lalu.

Jenazah ibu dan anak di Subang itu diautopsi ulang oleh ahli forensik Kombes Pol dr Sumy Hastry Purwanti.

Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol Erdi A Chaniago mengatakan, autopsi dilakukan untuk mencocokan dengan bukti dan petunjuk baru yang dimiliki penyidik.

"Jadi, kenapa kita lakukan autopsi lagi, karena kita sedang mencari kesesuaian antara bukti dan petunjuk yang telah kita temukan yang baru dengan penyebab kematian," ujar Kombes Pol Erdi A Chaniago, saat dihubungi Senin 4 Oktober 2021.

Dari autopsi itu, kata dia, diharapkan adanya petunjuk baru terkait penyebab luka pada tubuh korban sebelum meninggal dunia.

"Kita tentunya ingin melihat lagi luka korbannya itu seperti apa. Apakah berasal dari benda tumpul atau benda tajam atau penyebab lainnya," katanya.

Dari autopsi ini, kata dia, nantinya akan ketahuan apakah korban sempat melakukan perlawanan atau tidak.

"Apakah itu ada perlawanan atau tidak, nanti itu kan dari autopsi kelihatan," ucapnya.

Autopsi ini, kata Erdi, dilakukan oleh tim gabungan dari Mabes Polri, Polda Jabar dan Polres Subang.

Hanya saja, soal temuan baru kasus Subang itu, Kombes Pol Erdi A Chaniago tidak mengungkapnya.

"Tentunya hasilnya seperti apa, itu masih menjadi konsumsi internal penyidik," katanya.

Baca juga: UPDATE SUBANG: Kantongi 216 Alat Bukti & 121 Saksi, Krimonolog Sebut Pelaku Mungkin Tak Profesional

Autopsi Libatkan Kombes Pol dr Sumy Hastry Purwanti

Salah satu anggota Polri yang melakukan autopsi ulang adalah Kombes Pol dr Sumy Hastry Purwanti.

Di dunia forensik, terutama di Indonesia, sosok dr Sumy Hastry Purwanti bukan nama asing.

Ia sudah sering terlibat dalam proses identifikasi korban dari peristiwa besar di Indonesia.

Misalnya saja bencana gempa bumi Yogyakarta (2006), bom Hotel JW Marriott, Jakarta (2009), identifikasi jenazah teroris Noordin M Top (2009), gempa bumi Padang, Sumatera Barat (2009), dan kecelakaan pesawat Sukhoi SSJ-100 di Gunung Salak, Bogor, Jawa Barat (2012).

Dalam Kompas edisi 26 Agustus 2015, perempuan yang akrab disapa dr Hastry ini mulai fokus pada bidang forensik ketika terlibat dalam sebuah operasi di tempat kejadian pembunuhan pada 2000 silam.

Ketika itu, dr Hastry mendapat saran dari Kepala Satuan Reserse Kriminal Poltabes Semarang Ajun Komisaris Purwolelono untuk menekuni forensik.

”Ketika mendapat saran itu, saya termotivasi karena keahlian forensik ketika itu belum dimiliki polwan lain. Saya adalah polwan pertama yang menjadi dokter forensik,” kata Sumi.

Sejak saat itu, Sumi bergabung dalam berbagai operasi tim Identifikasi Korban Bencana atau Disaster Victim Identification (DVI) Polri.

Sumi merupakan perempuan pertama dari anggota tim forensik asal Indonesia. Tugas pertamanya ialah mengidentifikasi korban bom Bali I pada 2002.

Ketekunan dr Hastry dalam dunia forensik semakin telihat jelas ketika ia bekerja selama dua bulan penuh dalam tugas identifikasi korban pesawat AirAsia QZ 8501 pada 2015.

Saat ini ia menjabat sebagai kepala Rumah Sakit Bhayangkara Tingkat II Prof. Awaloeddin Djamin Semarang.

Sebelumnya pada 2019 Sumi pernah mengemban jabatan sebagai kepala Instalansi Forensik RS Bhayangkara Tk.I R. Said Sukanto.

Kombes Pol dr Sumy Hastry Purwant : Pasti Terungkap

Kombes Pol dr Sumy Hastry Purwanti ikut melakukan autopsi ulang jasad Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu.

Hal tersebut terlihat dari laman Instagram Story dr Hastry.

Menurut pantauan TribunnewsBogor.com dari akun Instagram hastry_forensik, tampak dr Hastry tengah mengenakan seragam khusus warna biru.

Kemudian, bersama rekan-rekan yang lain, dr Hastry pun memulai untuk autopsi jenazah Tuti dan Amalia.

"Bismillah, mulai merumput lagi," tulis dr Hastry, Sabtu 2 Oktober 2021.

Setelah pukul 17.00 WIB, dr Hastry pun memberi kabar kalau autopsi selesai.

Menurut sang ahli forensik ini, ia yakin kalau penyebab sebenarnya kematian Tuti dan Amalia yang tewas itu akan segera terungkap.

Tak hanya itu, pelaku pembunuhan keji ibu dan anak di Subang tersebut juga akan terbongkar.

"Alhamdulillah, ini baru selesai TKP Subang. Pasti terungkap," tulis dr Hastry.

Sang ahli forensik ini mengaku sangat bersemangat melakukan tugasnya demi menguak kebenaran di balik pembunuhan ibu dan anak di Subang.

Bahkan dr Hastry ikut mendoakan kedua almarhumah Tuti dan Amalia agar bisa meninggal dengan tenang.

"Semangat nanti lanjut malam lagi. Semangat demi kemanusiaan, kasihan almarhumah menunggu. Biar korban tenang di sana," ucap dr Hastry.

Setelah itu, dr Hastry menyempatkan diri untuk berfoto di depan kantor Polres Subang.

Dalam caption, dr Hastry menyebut kebenaran akan segera terungkap.

"Percaya kamu bisa..karena utk kebaikan dan menolong sesama …Tuhan akan kasih kemudahan

#semoga terungkap #pasti terungkap #dokter polwan forensik #nevergiveup #kebenaran diatas segalanya," tulis dr Hastry. (*)

Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Perkembangan Kasus Subang, Hampir Setahun Masih Misteri, Padahal Polisi Sudah Periksa Ratusan Saksi,

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved