Ada Empat Tipe Berkomunikasi, Anda Termasuk Yang Mana?

Ada empat tipe dalam berkomunikasi dengan orang lain yaitu: Pasif, Agresif, Pasif-Agresif dan Asertif.

Editor: Kander Turnip
Istimewa
Welman Purba, Founder Synergis Training Consulting 

“Eh tau gak, tadi pas rapat, Pak Yudi ngusulin ide gak masuk akal. Idenya jelek bangat. Mungkin dia gak punya otak kali ya”.

Ia aktif menjelekkan seseorang di luar sana, namun saat dimintai pendapat, dia diam saja, tidak berkomentar.

Tipe ini juga bisa dimasukkan dalam kelompok “gosiper”.

Tidak mau mengkonfirmasi, atau bertanya langsung, dan mereka suka jika menjadi orang yang pertama kali tahu suatu berita “khusus”.

Komunikasi pasif agresif telah mendominasi ranah pergaulan masyarakat di era sekarang.

Hal tersebut dapat ditandai dengan kemunculan banyak haters di dunia maya.

Fenomena sekarang, orang yang penuh nyinyiran, nge-bully, menyindir, sarkasme, mudah tersinggung, suka memendam emosi.

Suka bilang oke, fine, terserah, tapi di belakang kerap menyalahkan keadaan dan orang lain.

Mereka ini lebih suka marah, mengumpat, protes, hingga menghujat orang lain melalui media sosial.

Tipe orang ini, sering juga terlibat dalam “perang status”, tidak mau menyelesaikan masalah secara langsung, namun hanya bisa menyindir melalui status-statusnya di media sosial, seperti di WA, FB, IG dan sebagainya.

4. Tipe Asertif

Ini adalah gaya komunikasi yang tepat, dan patut untuk dicontoh.

Ciri orang dengan tipe komunikasi asertif adalah percaya diri dan selalu mencari win-win solution.

Karena itu, orang dengan tipe komunikasi asertif lebih mudah menyampaikan pendapat kepada orang lain dan mengakui pendapat orang lain bila memang dirasa lebih baik.

Mereka bisa mengungkapkan apa yang menjadi keinginan dan kebutuhan mereka, tanpa merusak hubungan.

Mereka juga nyaman menjadi diri sendiri, otentik dan apa adanya, tanpa senantisa kuatir akan apa yang dipikirkan atau dikatakan orang lain.

Mereka bicara dengan percaya diri tanpa menghilangkan rasa hormat pada kawan bicaranya.

Mereka menginginkan adanya masukan atau saling tukar ide dan juga pendapat dalam suatu pembicaraan.

Komunikator asertif juga mempunyai ciri proaktif, mereka mau jemput bola, tidak menunggu, dan cepat melakukan pekerjaan atau tugas.

Tipe ini juga ekspresif dalam menyampaikan pendapat, menjadi pendengar yang baik, bicara dengan friendly tone, bersahabat, rileks dan cenderung menjadi orang yang suka mengatasi konflik, fokus pada kejujuran,

Orang Asertif, biasanya memilih kata-kata yang tepat sebelum bicara, apakah pantas, benar, tidak menyinggung perasaan orang lain, apakah ada risikonya?

Sehingga kata kata yang diucapkannya tidak menimbulkan konflik.

Bagaimana agar dapat melakukan komunikasi asertif?

a. Berpikir Positif

Berpikir positif pada diri sendiri, pada orang lain, pada masalah yang ada, sehingga membuat kita menjadi tidak agresif.

b. Percaya Diri

Yakinlah dengan apa yang dikatakan. Jangan berusaha menyenangkan semua orang. Kuasai terlebih dulu persoalan yang muncul, sebelum disampaikan. Tidak buru-buru merespon. Hilangkan sungkan dan keengganan.

c. Mengelola Emosi

Tetap tenang saat bicara, kontrol emosi, atur nafas, jangan anggap orang lain musuh, tapi anggap sebagai kawan. Jangan menyerang lawan bicara.

d. Menghormati kawan bicara

Jadilah pendengar yang baik! Tidak memotong pembicaraan kawan bicara.

Pahami dengan baik kata demi kata. Hargai juga pendapatnya.

e. Berikan respon

Berikan respon atau anggukan saat mendengar. Dukung perkataannya jika itu adalah hal positif. Jika yang disampaikan hal negatif, beri masukan dengan lembut.

f. Antusias

Bicaralah secara antusias, luwes, lugas, ekspresif, dengarkan dengan baik baik apa yang dikatakan kawan bicara. Tidak boleh hanya diam saja dan hanya sebagai pendengar pasif.

g. Tidak membesarkan masalah

Jangan menjadi “drama queen” atau mendramatisir keadaan. Tak perlu kata-kata lebay, sampaikan saja apa adanya. Jangan membuat orang lain merasa terpojok, atau terhina.

h. Mengontrol Nada

Banyak sekali konflik terjadi karena nada pengucapan yang tidak tepat. Kata kata yang sama, tetapi bila diucapkan dengan nada yang berbeda, maka akan berbeda penerimaan bagi orang lain. Latihlah, nada bicara seperti apa yang enak didengar orang lain.

Komunikasi yang asertif, akan menciptakan banyak teman, suasana menjadi kondusif, damai, hubungan baik akan tercipta. Jika itu adalah hal yang baik, yuk mari kita mulai dari saat ini, agar itu menjadi kebiasaan yang positif bagi kita. (*)

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved