Info Populer
Fenomena Planet Sejajar Berlangsung hingga 27 Juni 2022, Adakah Dampaknya terhadap Bumi?
Fenomena planet sejajar ini tidak akan terjadi lagi sampai tahun 2041. Jangan sampai terlewat!
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Fenomena Planet Sejajar Berlangsung hingga 27 Juni 2022, Adakah Dampaknya terhadap Bumi?
Tribunners, mulai hari ini (24/6) hingga Senin (27/6), masyarakat di seluruh Indonesia bisa menyaksikan fenomena alam yang langka.
Fenomena tersebut ialah planet sejajar.
Baca juga: Fenomena Planet Sejajar Terjadi Tiap 18 Tahun Sekali, Ini Tempat Terbaik untuk Melihatnya!
Baca juga: Fenomena Planet Sejajar Terjadi Tiap 18 Tahun Sekali, Ini Tempat Terbaik untuk Melihatnya!
Adapun planet yang akan sejajar ialah Merkurius, Venus, Mars, Jupiter, dan Saturnus.
Dilansir BBC Science Focus, terakhir kali kelima planet tersebut sejajar dengan cara yang sama adalah pada tahun 2004.
Fenomena planet sejajar ini tidak akan terjadi lagi sampai tahun 2041.
Baca juga: Fenomena Planet Sejajar 24 Juni 2022 Jadi Trending Twitter, Netizen Pamer Hasil Jepretan
Melansir The Washington Post, fenomena planet sejajar tidak berbahaya.
Namun, tarikan gravitasi dari semua planet di satu sisi dapat berdampak pada pasang surut di Bumi.
Dilansir KataData.co.id, jarak Venus dari Bumi berdampak pada gaya pasang surut terbesar, meskipun hanya sebagian kecil dibandingkan dengan bulan.
Pesawat ruang angkasa juga dapat merasakan kekuatan yang sangat kecil saat gravitasi dari planet menariknya
Fenomena planet sejajar ini bisa disaksikan dari seluruh wilayah Indonesia asalkan cuaca cerah, langit bersih, tidak ada polusi cahaya, dan tak ada penghalang medan pandang.
Untuk arahnya, bisa disaksikan dari timur memanjang ke tenggara dan ketampakannya memanjang dari ufuk rendah ke dekat zenit.
Tempat terbaik untuk melihat adalah dari area tinggi, seperti di atas gedung atau dari garis pantai di mana terdapat perairan terbuka sehingga tampak cakrawala laut yang datar.
Urutan kemunculan dan memudarnya planet
Peneliti di Pusat Sains Antariksa Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Andi Pangerang menyampaikan, waktu pengamatan dan kemunculan dari planet-planet yang akan segaris disesuaikan dengan wilayah masing-masing.