Mengenang Sosok Rima Melati, Akris Terbaik FFI 1973, Meninggal karena Infeksi Ginjal

Rima Melati merupakan putri tunggal pasangan Non Kawilarang dengan Marinus van Rest, yang ditinggalkan ayah sejak kecil dan memilih menggunakan nama keluarga Tambayong, dari ayah tirinya, John Nicolaas Tambayong.

Maka, nama resminya adalah Marjolein Tambayong, sapaan akrabnya "Lientje", yang mendorong Bung Karno memintanya mengganti nama "yang lebih Indonesia".

Nama kebelandaan itu mengiringinya sebagai penyanyi lewat grup vokal Baby Dolls bersama Indriati Iskak, Gaby Mambo, dan Baby Huwae.

Akhirnya, ia menggunakan nama "Rima Melati", itu nama anak keduanya yang meninggal sewaktu lahir.

Dalam film pertamanya, Djuara Sepatu Roda (1958), Rima Melati hanya tampil sebagai figuran.

Rima mendapat peran utama di film kelima, Kasih tak Sampai (1961).

Kemudian, ia terpilih sebagai Pemain Wanita Terbaik versi PWI Jaya tahun 1971 lewat Noda tak Berampun, Aktris Harapan 1972 lewat Wajah Seorang Laki-laki dan Aktris Harapan 1973 lewat Salah Asuhan dari lembaga yang sama.

Gelar sebagai Aktris Terbaik Festival Film Indonesia disabetnya pada 1973 lewat Intan Berduri.

Karier filmnya terus menanjak, tapi kehidupan pribadinya kelabu. Pernikahannya dengan Frans Tumbuan adalah pernikahan keempat, yang ia harapkan terus langgeng.

(*)

Sumber Kompas