Berita Klungkung

Tak Ingin Kecolongan, Kodim Klungkung Ikut Gelar Pemeriksaan Hewan Ternak Serentak

Tak Ingin Kecolongan, Kodim Klungkung Ikut Gelar Pemeriksaan Hewan Ternak Serentak

Penulis: Eka Mita Suputra | Editor: Harun Ar Rasyid
ist
Dandim Klungkung Letkol Inf Suhendar Suryaningrat mengintruksikan setiap babinsa untuk mengecek kesehatan hewan di wilayahnya, Selasa (5/7). ist 

SEMARAPURA,TRIBUNBALI- Langkah antisipasi penyebaran PMK (Penyakit Mulut dan Kuku) pada ternak sapi juga dilaksanakan jajaran Kodim 1610/Klungkung. Selasa 5 Juli 2022, Dandim Klungkung Letkol Inf Suhendar Suryaningrat mengintruksikan setiap babinsa untuk mengecek kesehatan hewan di wilayahnya.

" laksanakan pemantauan sekaligus pemeriksaan terhadap hewan ternak masyarakat dengan berkolaborasi bersama instansi-instansi terkait," jelas Letkol Inf Suhendar Suryaningrat, Selasa 5 Juli 2022. 

Dandim Klungkung Letkol Inf Suhendar Suryaningrat mengintruksikan setiap babinsa untuk mengecek kesehatan hewan di wilayahnya, Selasa (5/7). ist
Dandim Klungkung Letkol Inf Suhendar Suryaningrat mengintruksikan setiap babinsa untuk mengecek kesehatan hewan di wilayahnya, Selasa (5/7). ist (ist)

Pihaknya mengaku tidak mau kecolongan, jika PMK sampai masuk ke wilayah Klungkung. Apalagi kasus PMK pada ternak warga ditemukan di kabupaten tetangga Klungkung, seperti Gianyar, Karangasem, dan Karangasem.

"Tidak hanya melaksanakan pemeriksaan, kegiatan yang digelar kali ini sekaligus untuk melakukan pendataan jumlah hewan ternak yang ada di wilayah Klungkung," jelasnya.

Pihaknya ingin memastikan tidak ada pihak-pihak yang mengambil keuntungan dari adanya pentakit PMK pada ternak ini. Terlebih jelang Idul Adha, permintaan ternak sangat tinggi.

" Jangan sampai ada pihak tertentu yang mengambil kesempatan dengan kondisi ini, dengan cara membeli ternak warga dengan harga sangat murah," jelasnya.

Hingga Selasa (5/7), belum ditemukan kasus PMK di Klungkung. Upaya pencegahan dilakukan Dinas Pertanian Klungkung dengan membatasi lalu lintas ternak.

Juanida menjelaskan, PMK ini memang sangat menular ke ternak. Namun bukan merupakan penyakit zoonosis atau penyakit yang dapat menular dari hewan ke manusia. Walau sangat menular, penyakit ternak ini memiliki tingkat kematian ternak yang kecil dan kesembuhan yang tinggi.

" Jikapun dagingnya dikonsumsi, asalkan dimasak dengan matang masih relatif aman," jelasnya.

Penyakit PMK ini justru dikhawatirkan menyebabkan kerugian dari segi ekonomi. Karena peternak cenderung menjual murah ternaknya jika dalam keadaan sakit. Belum lagi ada pihak-pihak yang memanfaakan isu PMK ini, untuk dapat membeli ternak sapi warga dengan harga murah.

" Saat ini harga sapi usia 8 bulan di Klungkung sudah berkisar antara Rp10 juta sampai Rp12 juta. Apalagi jelang Idul Adha ini permintaan daging sangat tinggi. Jangan sampai adanya PMK ini, justru membuat peternak merugi dengan harga ternak yang anjlok," jelas Juanida. (mit)

BERITA LAINNYA

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved