MotoGP
Casey Stoner Sindir Kendaraan dalam MotoGP 2022, Stoner: Semua Motor Layaknya Kloning
Pembalap MotoGP legendaris, Casey Stoner sindir kendaraan yang ikut dalam ajang MotoGP 2022 yang dikatakan seperti kloning
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR – Pembalap MotoGP legendaris, Casey Stoner sindir kendaraan yang ikut dalam ajang MotoGP 2022.
Dia mengomentari bagaimana para motor pabrikan memiliki kesamaan sehingga motor layaknya cloning.
Dia juga mengomentari bagaimana motor pabrikan tersebut mengikuti semua kesamaan sehingga tidak ada pembalap yang menonjol.
Menurutnya, tak satupun pembalap telah berhasil menunjukkan diri sebagai yang paling konsisten bertarung di depan.
Hal ini ia katakan kepada Todo Circuito pada Rabu 6 Juli 2022 lalu di Roma, Italia.
Usai pensiun dini pada akhir 2012 lalu, Stoner sempat menjadi test rider Honda dan Ducati, dan akhirnya hengkang karena tak sepemikiran soal arah pengembangan motor.
Baca juga: Wajib Konsisten, Andrea Davizioso Yakin Qurartararo Bisa Sabet Juara MotoGP 2022
Uniknya, selama beberapa tahun belakangan, ketika Stoner tak lagi jadi test rider, MotoGP justru memiliki peta persaingan yang cukup acak.
Sang pemenang sekaligus penghuni podium tak bisa dikira-kira sejak sesi latihan, dan beberapa rider kerap memberikan kejutan dalam balapan.
Saat ini, Fabio Quartararo (Yamaha) memang memimpin klasemen pembalap, namun ia juga tak memiliki margin yang cukup masif dibanding para rival terdekatnya.
"Tahun ini, sulit memahami MotoGP. Pasalnya, dari satu balapan ke balapan lainnya, hasil balapnya bisa sangat berbeda,” kata Stoner
Pemenang sebuah balapan bisa dapat masalah demi finis di posisi lima besar pada pekan berikutnya, atau bahkan lebih buruk. Sulit untuk melihat siapa yang konsisten tampil kuat," lanjut mantan pembalap MotoGP tersebut.
"Saya bukannya bilang motor-motor ini mudah dikendarai. Namun, tampaknya kini semua orang bisa lebih mudah mendekati limit performa,”
“Atas alasan inilah makin sulit untuk membuat perbedaan,”
Baca juga: Quartararo dan Yamaha, Positif Dengan Raihan di MotoGP 2022, El Diablo:Tujuan Saya Bertahan!
Saya punya persepsi bahwa beberapa rider yang ada di depan takkan bisa berada di sana jika motor-motor ini tak terlalu bisa dikendalikan," lanjut Stoner.
Pria Australia ini pun dikenal tak pernah malu-malu mengkritik FIM dan Dorna Sports dalam menggulirkan regulasi teknis di MotoGP.
Menurutnya, regulasi yang ada saat ini membuat performa motor semakin seragam sehingga tak ada pembalap yang benar-benar menonjol di lintasan.
Tahun lalu, lewat Road Racing World, Stoner bahkan menyebut bahwa regulasi MotoGP membuat teknologi motor tak lagi murni, karena terlalu banyak sistem elektronik dan perangkat aerodinamika.
Ia merasa langkah teknis ini membuat teknologi motor tiap pabrikan menjadi mirip bagai 'kloning'.
Baca juga: BMW Maju Usai Suzuki Angkat Kaki dari MotoGP, Scott Redding Beberkan Strategi Baru dan Riset BMW
"Saya tak suka arah yang dituju MotoGP,”
“Saya lebih suka mereka kembali ke teknologi murni, ketimbang punya terlalu banyak elektronik yang mengontrol motor, begitu juga terlalu banyak perangkat aerodinamika,”
“Semua motor mereka kini pada dasarnya adalah kloning satu sama lain. Itulah alasan mengapa mereka sangat berdekatan sekarang," ungkap pembalap asal Australia tersebut.
Dengan kondisi yang tidak bisa diprediksi dan persaingan yang bisa saja menimbulkan kejutan, Tanggapan Stoner soal cloning ini terlihat benar adanya. (*)
Artikel ini telah tayang di bola.net dengan judul Casey Stoner: MotoGP Sulit Dipahami, Tak Ada yang Benar-benar Konsisten