Berita Badung
Pastikan Tak Terjangkit PMK Badung Turunkan Tim Kesehatan Hewan Untuk Periksa Ribuan Hewan Qurban
Tim kesehatan hewan Disperpa Badung saat melakukan pemeriksaan daging qurban yang sudah di potong warga pada Minggu 10 Juli 2022.
Penulis: I Komang Agus Aryanta | Editor: Harun Ar Rasyid
TRIBUN-BALI.COM, MANGUPURA - Tim Kesehatan Hewan Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Badung (Disperpa) Badung turun langsung kelapangan untuk melakukan pemeriksaan daging qurban yang sudah di potong (pemeriksaan postmortem) pada Minggu 10 Juli 2023.
Pemeriksaan dilakukan untuk memastikan daging qurban aman untuk dikonsumsi.
Selain itu juga memastikan daging bisa dikonsumsi, ditengah merebaknya kasus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK). Pasalnya masyarakat khawatir jika ada hewan qurban yang terkena PMK.

Menurut informasi yang didapat, pemeriksaan sudah dilakukan dari Sabtu 9 Juli 2022 lalu.
Bahkan puluhan petugas disebar luaskan di semua kecamatan yang ada di Badung untuk pemeriksaan hewan qurban yang akan dipotong maupun yang sudah dipotong.
Untuk pemeriksaan hewan sebelum hewan qurban dipotong (pemeriksaan antemortem), pemeriksaan dilakukan sesuai standar melihat ciri-ciri fisik, termasuk sehat tidaknya hewan yang bakal dipotong.
Kepala Bidang Kesehatan Hewan Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Badung I Gde Asrama yang dikonfirmasi Minggu 10 Juli 2022 mengatakan pemeriksaan terhadap hewan qurban sudah dilakukan beberapa hari terakhir. Mengingat pemeriksaan hewan qurban sangat banyak, bahkan mencapai ribuan ekor.
"Untuk pemeriksaan sudah dilakukan dari pada Sabtu 9 Juli 2022 lalu, yakni pemeriksaan hewan qurban yang sebelum di potong," katanya
Diakui, pemeriksaan hewan qurban dilakukan untuk memastikan daging qurban aman untuk dikonsumsi. Begitu juga memastikan hewan qurban yang di potong tidak terkena penyakit PMK.
"Kalau sekarang sudah pemeriksaan postmortem atau yang sudah di potong. Pada pemeriksaan ini yang diperiksa bagian organ dalam hewan seperti hati, limpa, dan paru," jelasnya sembari mengatakan jika tidak ditemukan penyakit, maka daging qurban tersebut layak untuk dikonsumsi.
Pada umumnya pemeriksaan daging qurban baik itu sapi atau kambing sama seperti pemeriksaan hewan babi saat hari raya. Bahkan pemeriksaan dilakukan sebelum dan sesudah di potong.
"Kita turunkan sebanyak 51 tim kesehatan untuk pemeriksaan hewan di beberapa lokasi di Badung. Namun sebagian besar sasarannya yakni pemotongan hewan," tegasnya.
Kendati demikian, pihaknya mengaku daging qurban yang dikonsumsi masyarakat Badung aman. Sehingga tidak terserang penyakit usai mengkonsumsi daging qurban baik sapi maupun kambing.
Sementara, Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Badung I Wayan Wijana menambahkan saat ini ada sebanyak 284 Sapi dan 503 kambing di potong. "Data ini baru masuk segini, dan terus berkembang. Bahkan semua ini tersebar di 51 titik yang ada di Badung," tegasnya.
Namun jika di bandingkan dengan data sebelumnya, saat idul Adha pemotongan hewan qurban sampai di angka seribu. Semua itu dengan rincian Sapi 520 dan Kambing 529 ekor.
"Mungkin kini jumlahnya hampir sama. Karena belum semua data yang masuk," imbuhnya. (*)