serba serbi
Revitalisasi Desa Wisata, Yayasan Puri Kauhan Ubud Gelar Seminar dan Pelatihan
Oleh karena itu, Yayasan Puri Kauhan Ubud menggelar seminar dan pelatihan revitalisasi desa wisata di Tukad Oos.
Ari Dwipayana yang juga Koordinator Staf Khusus Presiden RI, berharap kehadiran desa wisata ini tidak menjadi latah dan bersifat administratif saja.
Persoalan desa wisata menjadi pekerjaan rumah bagi Provinsi Bali, agar bisa merancang sistem kepariwisataan yang memadukan potensi yang dimiliki oleh Bali.
“Kemajuan Nusa Dua, Kuta, Sanur, dan Ubud harus bisa menggeret desa-desa yang lain,” papar Ari Dwipayana.

Pemerintah Indonesia menargetkan hingga 2024 ada 244 desa wisata masuk dalam kategori desa maju, dan desa mandiri serta tersertifikasi berkelanjutan.
“Kita sudah melebihi target.
Ada 293 desa wisata maju dan mandiri.
Tiga desa di Kawasan DAS Oos sudah masuk platform JADESTA, bahkan Desa Wisata Taro sudah mendapat sertifikasi berkelanjutan di tahun 2021,” jelas Wamenparekraf Angela Tanoesoedibjo.
Angela berharap 7 desa lainnya bisa segera masuk ke platform JADESTA.
Setelah seminar, acara yang didukung oleh PT Pertamina Persero, Fakultas Pariwisata Udayana, dan Godevi akan menggelar pelatihan bagi desa-desa di sepanjang daerah aliran Tukad Oos.
Sepuluh desa yang terlibat antara lain Desa Singapadu Tengah, Desa Batuan, Desa Lodtunduh, Desa Sayan, Desa Singakerta, Desa Keliki, Desa Buahan, Desa Bukian, Desa Kerta, dan Desa Taro. (*)