Benarkah CCTV di Rumah Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo Rusak? Ayah Brigadir J: Siap Tonton Adegan
Benarkah CCTV di Rumah Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo Rusak? Ayah Brigadir J: Siap Tonton Adegan
Home
Nasional
Hukum
Polisi Tembak Polisi
CCTV Trending di Twitter, Tanpa Rekaman, Baku Tembak di Rumah Irjen Ferdy Sambo Bak Misteri
Rabu, 13 Juli 2022 09:20 WIBEditor: Anita K Wardhani
Kolase Tribunnews
A-A+
CCTV Trending di Twitter, Tanpa Rekaman, Baku Tembak di Rumah Irjen Ferdy Sambo Bak Misteriock 17.
TRIBUN-BALI.COM, JAKARTA - Kematian Brigadir Nopryansah Yosua Hutabarat alias Brigadir J meninggalkan duka yang mendalam bagi keluarga.
Apalagi, Brigadir J dikabarkan terlibat adu tembak dengan rekannya Bharada E di kediaman Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo.
Jajaran Polres Metro Jakarta Selatan saat ini sedang melakukan penyelidikan terhadap kasus tersebut.
Namun, belakangan CCTV di rumah dinas Irje. Ferdy Sambo itu rusak padahal akan dipakai sebagai alat bukti.
Tagar CCTV yang mengarah pada kasus Brigadir J jadi trending di Twitter pada Selasa 12 Juli 2022.
Baca juga: Benarkah Brigadir Yosua Lecehkan Istri Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo? Keluarga Ungkap Kejanggalan
Trending cuitan CCTV ini dari penelurusuran Tribunnews.com rata-rata cuitan netizen menyoroti kasus Brigadir Nopryansah Yosua Hutabarat alias Brigadir J.
Sorotan netizen fokus pada keterangan kepolisian bahwa tidak ada rekaman CCTV saat kejadian baku tembak antara Brigadir J dan Bharada E di rumah Kadib Propam Irjen Pol Ferdy Sambo di Duren Tiga Jakarta Selatan.
Kasus ini bak misteri setelah CCTV yang banyak diharapkan jadi pembuka tabir kasus polisi tembak polisi ini terurai tak ada.
"CCTV rumah dinas jenderal polisi mati dan dibiarkan begitu lebih dari seminggu (sulit dipercaya) apalagi di rumah dinas kadiv propam yang mantan reserse. Ataukah kualitas rasa pentingnya cctv jenderal polisi begitu rendah? Kalau begitu kok bisa sampai jenderal?" tanya seorang netizen dalam cuitannya.
Baca juga: UPDATE Kasus Brigadir J, Tim INAFIS Mabes Polri Bawa Koper dari Rumah Singgah Kadiv PROPAM
Dari penelusuran tim Wartakotalive.com (Tribunnews.com Network), di tembok depan gerbang ada satu CCTV mengarah ke jalan komplek Polri Duren Tiga.
Kemudian di dekat pohon besar, CCTV juga terpasang mengarah ke pintu masuk atau garasi bajaj dan motor ATV.
Selain itu, di garasi mobil juga ada CCTV yang terpasang untuk menghindari atau memudahkan menangkap wajah pelaku kejahatan yang masuk.
Sebelumnya, Kasus penembakan di rumah Kadiv Propam Mabes Polri Irjen Pol Ferdy Sambo di rumah dinas Duren Tiga, Kecamatan Mampang, Jakarta Selatan mencuri perhatian publik.
Dalam insiden tersebut melibatkan dua anggota Polri Bharada E dan Brigadir Nopryansah Yosua Hutabarat.
Beredar informasi, ada dugaan Brigadir Y melakukan pelecehan seksual kepada istri jenderal bintang dua tersebut.
Sehingga polisi lulusan SMA itu harus meregang nyawa di tangan Polri dari tingkatan Tamtama yaitu Bharada E.
Ayah Brigadir J Ingin Lihat Rekaman CCTV Demi Terungkapnya Kebenaran
Samuel Hutabarat sadar anaknya bernama Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat yang sudah tewas ditembak, tak mungkin hidup lagi di dunia ini.
Polisi menyebut Brigadir J atau Yosua Hutabarat ditembak berawal dari pelecehan dan penodongan senjata kepada istri Kadiv Propam Irjen Pol Ferdy Sambo.
Peristiwa itu disusul dengan baku tembak antara Brigadir J dengan Bharada E.
Dikutip dari artikel di TribunJambi.com dengan judul PENEMBAKAN BRIGADIR J, Ayah Ingin Lihat Rekaman CCTV Demi Terungkapnya Kebenaran, Samuel kini hanya menginginkan kebenaran atas tewasnya anaknya itu, bukan hanya sebatas pernyataan.
Dia sangat ingin bisa melihat rekaman CCTV baku tembak di tempat kejadian perkara.
Samuel sudah siap menyaksikannya walaupun mungkin isinya mengerikan.
Hal ini untuk kebenaran, apakah memang anaknya lebih dulu melakukan penembakan.
Dia menyebut di rumah perwira tinggi seharusnya memiliki CCTV dan juga pengawasan ketat.
"Itu kan rumah perwira tinggi, tolong diperlihatkan rekaman CCTV," katanya, di rumahnya yang berada di Sungai Bahar, Provinsi Jambi, Selasa (12/7/2022).
Penjelasan Kapolres Metro Jaksel hingga Respon Kapolri Soal CCTV Pada Kasus Brigadir J
Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Pol Budhi Herdi Susianto menjelaskan kamera CCTV di rumah yang merupakan rumah singgah untuk isolasi Covid-19 itu sudah rusak sejak 2 minggu lalu.
"Kami juga mendapatkan bahwa di rumah tersebut CCTV-nya rusak kurang lebih dua minggu yang lalu, sejak dua minggu yang lalu."
"Sehingga tidak dapat kami dapatkan (rekamannya)," kata Budhi dalam konferensi pers di Polres Metro Jakarta Selatan, Selasa (12/7/2022).
Meski begitu, Budhi menerangkan pihaknya akan tetap mengumpulkan barang bukti lain soal kasus baku tembak tersebut.
Penyidikan kasus tersebut, lanjut Budhi, akan dilakukan melalui penyidikan scientific crime investigation.
"Kami bisa berusaha untuk mengungkap membuat terang peristiwa ini dengan mencari alat bukti lain secara scientific kami juga mencari alat bukti pendukung yakni kami mendapat CCTV dari sekitar rumah tersebut yang merupakan atau bisa membuktikan petunjuk adanya proses ataupun orang yang mungkin ada berada di rumah tersebut," ungkapnya.
Sejauh ini, status Bharada E masih berstatus saksi karena polisi belum menemukam bukti kuat untuk menjerat Bharada E menjadi tersangka.
"Berdasarkan alat bukti yang kami dapatkan kami belum menemukan alat bukti yang menguatkan persangkaan tadi terhadap saudara Bharada RE yang melakukan pidana," katanya.
Terpisah, Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo merespon soal CCTV di rumah Kadiv Humas yang sudah rusak saat insiden baku tembak yang menewaskan Brigadir Nopryansah Yosua Hutabarat alias Brigadir J.
Baca juga: Bharada E, Pengawal Ferdy Sambo yang Menembak Mati Brigadir J: Penembak Nomor 1 di Resimen Pelopor
Listyo menyebut nantinya tim khusus yang dibentuk untuk melakukan pengusutan terkait kasus itu yang akan melakukan pendalaman.
"Saya kira kalau terkait hal seperti itu (CCTV rusak), tentunya nanti terkait dengan kaitannya dengan kasus, tentunya tim gabungan yang akan memberikan masukan," kata Listyo kepada wartawan di Mabes Polri, Jakarta, Selasa (12/7/2022).
Mantan Kabareskrim Polri ini menyinggung soal pentingnya CCTV untuk pengamanan khususnya untuk para anggota Polri.
Melihat dari insiden baku tembak, Dia menerangkan tim yang dibentuk akan bekerja dengan baik dan mempertanggungjawabkan fakta-fakta yang didapat.
"Terkait dengan pengamanan terhadap rumah kita masing-masing tentunya kita sarankan memang terhadap pengamanan dilengkapi dengan CCTV itu kan menjadi bagian yang penting untuk pengamanan di kegiatan masing-masing," ungkapnya.
Pengamat Kepolisian Heran CCTV di Rumah Dinas Bisa Rusak
Pengamat Kepolisian Bambang Rukminto merasa aneh dengan pernyataan dari Karo Penmas Mabes Polri Brigjen Pol Ahmad Ramadhan juga menyoroti soal CCTV yang rusak.
Ia merasa heran dengan ucapan Brigjen Ramadhan soal CCTV di rumah Ferdy Sambo mengalami kerusakan.
"Makanya Polri harus menjelaskan ke publik, kalau tidak banyak asumsi-asumsi," jelas Bambang.
Bambang Rukminto meminta kepada Kapolri untuk membentuk tim pencari fakta guna mengusut tuntas kasus tersebut.
Tim pencari fakta ini harus melibatkan pihak luar seperti Kompolnas, Komnas Hak Asasi Manusia (HAM) dan beberapa lainnya.
"Ini untuk menjaga objektivitas itu ada, ini sangat perlu karena menyangkut perwira tinggi," jelasnya.
(Tribun Jambi/Aryo Tondang) (Tribunnews.com/Abdi Ryanda Shaki) (Wartakotalive)
