Polisi Tembak Polisi

Sosok dr Alit Dari Forensik Sanglah, Dipercaya Masuk Tim Forensik Brigadir J, Lulusan Belanda

Sosok dr. Ida Bagus Putu Alit DMF, SpF Kepala Departemen Ilmu Kedokteran Forensik RSUP Prof. Ngoerah yang gabung Tim Dokter Forensik Brigadir J

Penulis: Putu Yunia Andriyani | Editor: I Putu Juniadhy Eka Putra
Tribun Bali/M Firdian Sani
Sosok dr Ida Bagus Putu Alit DMF, SpF yang ikut dalam tim dokter forensik Brigadir J 

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Bagi sebagian orang, berurusan dengan mayat atau jenazah menjadi suatu hal yang mengerikan.

Apalagi jika mayat tersebut merupakan korban yang meninggal tidak wajar akibat dibunuh, kecelakaan, atau ulah sendiri.

Namun, bagi dr. Ida Bagus Putu Alit DMF, SpF, kehidupannya selalu berhubungan dengan mayat.

Kepala Departemen Ilmu Kedokteran Forensik RSUP Prof. I.G.N.G Ngoerah ini memilih forensik sebagai profesinya.

Alasannya karena ia ingin mengembangkan ilmu forensik yang ada di Bali.

Baca juga: KPU RI Menggelar Bimbingan Teknis Akbar, Bahas Soal PKPU Nomor 4 Tahun 2022

“Tahun 1996, dokter forensik di rumah sakit itu hanya dua orang dan itu semua di RSUP Prof. I.G.N.G Ngoerah.

Saya pun tertarik mendalami ilmu kedokteran forensik,” ujar dr. Ida Bagus Putu Alit DMF, SpF.

Setelah lulus dari Fakultas Kedokteran Universitas Udayana, ia melanjutkan studi di Groningen State University Belanda dan Victorian Institute of Forensic Singapura.

Saat kembali ke Indonesia, pendidikan dokter spesialis forensik kembali dikenyam di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.

Saat ini, dokter Alit bergabung dalam Tim Forensik Bareskrim Polri untuk melakukan otopsi ulang Brigadir J.

Ia berangkat menuju Jambi pada Selasa, 26 Juli 2022 dan bertugas pada Rabu, 27 Juli 2022.

Melihat kasus yang besar ini, Dokter Alit menegaskan ia tidak memandang kasus dan selalu mengamalkan prinsip dokter forensik yaitu objektif dan imparsial.

“Semua kasus itu sama, tidak ada yang besar atau kecil.

Sebagai dokter forensik kita harus memberikan bukti terukur dan bersikap netral,” tegasnya saat dihubungi oleh Tribun Bali.

Sebagai penutup, dokter Alit mengatakan ia akan melakukan usaha terbaiknya.

Namun, sebagai dokter ia tidak bisa menjanjikan hasil sesuai yang sesuai dengan harapan.

Tidak Pandang Kasus

Masuk sebagai bagaian dari tim forensik Bareskrim Polri atas kasus meninggalnya Brigadir J tentu merupakan tanggung jawab besar.

Bukan karena kasus yang menyebabkan kematian anggota POLRI kelahiran Jambi ini, melainkan karena kepercayaan atas kompetensi yang dimiliki.

Hal itu ditegaskan dr. Ida Bagus Putu Alit DMF, SpF saat dihubungi oleh Tribun Bali.

Menurut dokter yang akrab disapa dokter Alit ini, semua kasus memiliki status yang sama di mata seorang dokter.

Namun, yang membedakan setiap dokter adalah ilmu dan komptensi yang dimiliki.

“Dokter forensik itu dinilai atas kepemilikan ilmu dan teknologinya untuk sebuah kepentingan.

Yang saat ini kepentingannya adalah untuk hukum dan peradilan,” jelas dokter Alit.

Dokter Alit menambahkan seorang dokter forensik tidak boleh melakukan pemeriksaan berdasarkan besar kecilnya kasus.

Mereka harus mengutamakan prinsip-prinsip dokter forensik yang harus objektif dan juga imparsial.

Yang dimaksud dengan objektif adalah memberikan bukti yang dapat diukur.

Bukti-bukti ini diharapkan dapat membantu mengungkapkan kasus yang dimaksud.

Sementara imparsial artinya bersifat netral atau tidak memihak salah satu pihak.

Dengan demikian dokter forensik dapat memberikan hasil murni yang bisa dipertanggungjawabkan.

Berdasarkan surat keputusan dari Perhimpunan Dokter Forensik Indonesia (PDFI), RSUP Prof. I.G.N.G. Ngoerah dipercaya sebagai bagian tim forensik Bareskrim Polri.

Rumah sakit pun memperdayakan sekaligus menugaskan dokter Alit sebagai perwakilannya.

Saat ditanya terkait kesiapan, dokter Alit mengatakan Ia tak melakukan persiapan khusus.

“Ya ngga ada persiapan khusus karena sudah biasa juga praktikan ini.

Kita akan bertugas seperti kita bertugas sehari-harinya,” tutur dokter Alit.

Diketahui, Selasa, 26 Juli 2022 dokter Alit sudah berada di Jakarta.

Di hari yang sama ia juga akan bertolak ke Jambi dan melakukan diskusi dengan anggota tim lainnya. (*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved