Liga 1

Peringatan Keras PT LIB Soal Kerusuhan Suporter Bola Liga 1: Jangan Sampai Dilarang Pemerintah Lagi

PT Liga Indonesia Baru (LIB) berikan peringatan keras bagi suporter bola Indonesia terutama suporter bola Liga 1 Indonesia.

TRIBUNNEWS.COM/ABDUL MAJID
Direktur Utama PT LIB, Akhmad Hadian Lukita berikan Peringatan Keras Soal Kerusuhan Suporter Bola Liga 1: Jangan Sampai Dilarang Pemerintah Lagi 

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR – PT Liga Indonesia Baru (LIB) berikan peringatan keras bagi suporter bola Indonesia terutama suporter bola Liga 1 Indonesia.

Hal ini karena aksi yang tidak bertanggung jawab yang dilakukan oleh suporter bola terutama aksi kerusuhan yangs empat terjadi di Yogyakarta dan Stasiun Kereta Api Jatinegara, Jakarta Timur.

Peringatan ini setelah adanya aksi kekerasan yang sempat terjadi sehingga memakan korban terutama sampai adanya aksi pembacokan yang dilakukan oleh suporter sepak bola.

Direktur Utama PT LIB, Akhmad Hadian Lukita, memberikan tanggapannya terkait adanya kerusuhan antar suporter yang terjadi di Yogyakarta dan Stasiun Kereta Api Jatinegara, Jakarta Timur.

Baca juga: Liga 1: Jelang Laga Kontra Persija, Persis Solo Fokus Tingkatkan Permainan di Menit Awal

Akhmad Hadian Lukita mengatakan saat ini PT LIB terus mencermati kejadian-kejadian kerusuhan tersebut yang sangat merugikan sepak bola Indonesia.

Kejadian pertama terjadi di Stasiun Kereta Api Jatinegara ketika sejumlah suporter Persib Bandung ingin berangkat ke Stadion Wibawa Mukti, Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Minggu 24 Juli 2022 lalu.

Pada hari itu, Persib Bandung bertanding melawan Bhayangkara FC dalam laga perdana Liga 1 2022/2023 di Stadion Wibawa Mukti.

Sejumlah suporter Persib Bandung itu bertemu dengan sedikit fans Persija Jakarta di Stasiun Jatinegara.

Fans Persija Jakarta itu juga ingin menyaksikan pertandingan persahabatan Macan Kemayoran melawan klub asal Thailand Chonburi FC di Jakarta Internasional Stadium (JIS), Sunter, Jakarta Utara, Minggu 24 Juli 2022 lalu.

Fans Persija Jakarta yang dapat dihitung dengan jari terlihat ditendang oleh salah satu suporter Persib Bandung.

Setelah kejadian menendang itu, lagu-lagu Persib Bandung bergema di Stasiun Kereta Api Jatinegara.

Kejadian itu viral di media sosial hingga akhirnya mengundang fans Persija Jakarta lainnya untuk datang.

Baca juga: Bobotoh Sumringah, Persib Main Sore Lawan Madura United, Jadwal Terbaru Liga 1 Indonesia 2022/2023

Tak lama kemudian, ada video terbaru di media sosial yang memperlihatkan permintaan maaf dari sejumlah suporter Persib Bandung usai melakukan aksi tersebut.

Kejadian kedua terjadi ketika sejumlah suporter Persis Solo yang ingin mendukung penuh Laskar Sambernyawa melawan Dewa United dalam pekan pertama Liga 1 2022/2023 di Stadion Moch Soebroto, Magelang, Jawa Tengah, Senin 25 Juli 2022 lalu.

Persis Solo terpaksa harus menjadi tim musafir terlebih dahulu karena Stadion Manahan, Solo, tengah dipakai untuk ASEAN Paragames 2022.

Sejumlah suporter Persis Solo berangkat untuk mendukung tim kebanggaannya itu dengan melewati Yogyakarta.

Padahal, rute Solo ke Magelang juga bisa dilewati tanpa harus mampir ke Yogyakarta.

Para suporter Persis Solo itu sempat mampir ke Monumen Tugu Yogyakarta sehingga memancing warga sekitar.

Suporter PSIM Yogyakarta terpancing dengan aksi itu hingga harus adanya kerusuhan di sekitaran daerah Kota Pelajar tersebut.

Perlu diketahui, suporter Persis Solo dan fans PSIM Yogyakarta mempunyai rivalitas sampai saat ini.

Baca juga: PT LIB Respon Persib Bandung, Suara Robert Alberts Didengar, Bali United dan Madura United Keciprat

Kejadian yang ramai di media sosial itu mengundang pihak kepolisian setempat untuk berjaga-jaga sampai malam hari.

Dengan adanya dua kejadian di atas, Akhmad Hadian Lukita sangat menyayangkan itu.

Ia berpikir, mungkin saja ada provokator yang ingin merusak sepak bola Indonesia.

"Tentu kami amati bahwa kejadian ini harus benar-benar suporter dari klub yang dimaksud atau tidak, takutnya ada provokator yang mengaku-ngaku fans klub tersebut."

"Kita semua tahu, Persis Solo akan bermain ke Magelang, buat apa mereka jauh-jauh ke Yogyakarta," ucap Akhmad Hadian Lukita.

Akhmad Hadian Lukita setuju jika adanya suporter yang berbuat kerusuhan dan diamankan oleh pihak kepolisian.

Menurut pria asal Bandung, Jawa Barat, itu sudah saatnya suporter harus menjaga ketertiban baik di luar ataupun di dalam stadion, jangan sampai merugikan masyarakat sekitar.

Suporter seharusnya sudah mulai paham dan mengerti atas hasil kerja keras PSSI dan PT LIB yang sudah berusaha menghadirkan penonton ke stadion.

Apalagi situasi Covid-19 saat ini juga belum benar-benar berakhir.

"Kalau ada kerusuhan seperti ini tentu bisa mencoreng sepak bola Indonesia."

"Kami juga sudah berusaha keras menghadirkan suporter ke stadion."

"Jangan sampai kejadian ini dievaluasi pemerintah dan dilarang lagi," kata Akhmad Hadian Lukita.

Kejadian-kejadian seperti itu memang sangat disayangkan di tengah berlangsungnya Liga 1 2022/2023 yang baru saja mulai di pekan pertama.

Masih ada 33 pekan ke depan dan berharap tidak ada lagi kejadian seperti itu.

"Kalau sudah dilarang ini menjadi sebuah kerugian untuk kita semua," tegas Akhmad Hadian Lukita.

Diharapkan dengan peringatan ini para suporter mampu bertindak dengan lebih bertanggung jawab agar terhindar dari aksi kekerasan. (*)

 

Artikel ini telah tayang di bolasport.com dengan judul Kericuhan Suporter di Yogyakarta dan di Stasiun Kereta Api PT LIB Jangan Sampai Pemerintah Larang Penonton ke Stadion

Sumber: BolaSport.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved