Berita Denpasar
Proyek Bandara Bali Utara Dihapus dari PSN, Begini Tanggapan Ketua ASITA Bali
Ketua Association of The Indonesia Tours & Travel Agencies (ASITA) Bali, Putu Winastra. Putu menyampaikan, kebijakan penghapusan proyek Bandara Bali U
Penulis: Arini Valentya Chusni | Editor: Harun Ar Rasyid
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Dikeluarkannya proyek Bandara Bali Utara dari daftar Proyek Strategis Nasional (PSN) menuai pendapat dari beberapa pihak.
Salah satunya dari Ketua Association of The Indonesia Tours & Travel Agencies (ASITA) Bali, Putu Winastra. Putu menyampaikan, kebijakan penghapusan proyek Bandara Bali Utara merupakan kebijakan Pemerintah Pusat yang harus dihormati dan diterima apapun keputusan Presiden tersebut.
"Apapun keputusan pemerintah pusat kami sebagai pelaku pariwisata hanya bisa menerima. Saya kira dikeluarkannya proyek Bandara Bali Utara dari PSN memiliki alasan yang cukup mengapa sampai dihapus, namun menurut saya pribadi alangkah lebih komperenhensif karena Bali merupakan pulau kecil jika ada 2 bandara maka harus ada gambaran sendiri nantinya bandara ini berfungsi sebagai apa, karena bangun Bandara kan tidak mudah, butuh biaya yang besar juga, anggaran yang cukup," ujar Winastra saat dikonfirmasi Tribun Bali, Kamis 28 Juli 2022.
Lebih lanjut, Putu Winastra menambahkan dari sisi pariwisata, alangkah lebih baik jika anggaran tersebut digunakan untuk menambah dan memperbaiki infrastruktur yang ada untuk menghubungkan antara Bali Utara dan Bali Selatan.

"Agar turis mancanegara dan domestik juga ramaik kunjungi Bali Utara, seperti daerah singaraja atau dari Bali Timur ke Karangasem, lebih baik anggaran tersebut untuk menambah infrastruktur misalnya pembuatan jalan tol untuk memangkas waktu, sehingga wisatawan juga tidak malas untuk mengunjungi karena jaraknya yang lumayan," tambahnya.
Saat ditanya mengapa terjadi ketimpangan okupansi hotel di daerah Bali Utara dan Selatan, Winastra menambahkan karena perbedaan fasilitas dan infrastruktur yang memadai sehingga kesempatan untuk berinvestasi masih jomplang di daerah Bali Utara.
Untuk diketahui, pembangunan Bandara Bali Utara dicoret dari Proyek Strategis Nasional bersama 7 proyek lainnya yang ada di berbagai provinsi di Indonesia.
Penghapusan Proyek Strategis Nasional ini diatur dalam Permenko No 9 Tahun 2022 yang dalam proses pengundangan.
Saat ditanya harapan terkait penunjang mobilitas wisatawan yang berpengaruh terhadap pariwisata Bali, Winastra berharap lebih baik Bandara I Gusti Ngurah Rai sebagai bandara internasional Bali lebih ditambah jalur run away agar penerbangan yang datang dan keluar seimbang, sehingga makin banyak wisatawan yang berlibur ke Bali.(*)