Human Interest Story

Ibu Meninggal, Ayah Sakit, Gung Gus jadi Tulang Punggung untuk Keluarga di Usia Belia

Ibu Meninggal, Ayah Sakit, Gung Gus Jadi Tulang Punggung Untuk Keluarga Diusia Belia

Penulis: Putu Yunia Andriyani | Editor: Harun Ar Rasyid
(Tribun Bali/Putu Yunia Andriyani)
Anak Agung Bagus Wira Negara alias Gung Gus, pelajar kelas I SMK yang menjadi juru parkir dan berjualan nasi jinggo untuk memenuhi kebutuhan keluarganya. 

Setiap ke sekolah, Gung Gus tak pernah berbelanja. Ia hanya menunggu waktu pulang untuk makan di rumah.

Sementara adik-adiknya dibekali secukupnya sesuai dengan uang yang ada.

Di sekolah, Gung Gus bergaul seperti biasa dengan teman-temannya.

Tidak ada yang merundung tapi malah memberikan dukungan untuk dia.

Gung Gus sering mendapat dukungan dari orang-orang sekitar terutama mereka yang bernasib sama.

Sebelum tetap menjadi juru parkir san berjualan nasi jinggo, Gung Gus pernah ikut berjualan di warung nasi goreng, angkringan, dan pasar.

Dengan penghasilannya sebagai juru parkir dan berjualan nasi jinggo, Gung Gus bisa mendapat penghasilan sekitar Rp 150.000 setiap harinya.

Namun, itu belum dikurangi dengan modal nasi jinggo jualannya dan modal lainnya.

Walaupun demikian, Gung Gus tetap bersyukur harus merasa cukup untuk memenuhi kebutuhan keluarga.

Penghasilannya juga ia sisihkan untuk membayar biaya pendidikannya.

“Astungkara kalau adik-adik sudah ada yang bantu bayar sekolahnya.

Cuma tiang (saya) saja yang bayar SPP dan uang praktik Rp 200.000,” ucap pelajar SMK Wira Bhakti Denpasar ini.

Gung Gus harus belajar dewasa lebih awal dengan keadaannya, terutama setelah kepergian sang ibu.

“Berat ya berat tapi ya udah jalanin ada. Saya tetap berdoa dan percaya adanya Tuhan.

Intinya harus tetap bersyukur, apapun keadaannya,”

Halaman
1234
Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved