Berita Denpasar
Lakukan Promosi Nyeleneh, Stand Distro Darurat di Pica Fest Sukses Rebut Perhatian Pengunjung
Promosi merupakan hal yang sangat penting untuk dilakukan oleh pemilik usaha. Tak jarang kadang promosi ini berbentuk terkesan 'nyeleneh' namun memili
Penulis: Ni Luh Putu Wahyuni Sari | Editor: Harun Ar Rasyid
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Promosi merupakan hal yang sangat penting untuk dilakukan oleh pemilik usaha. Tak jarang kadang promosi ini berbentuk terkesan 'nyeleneh' namun memiliki keunikan tersendiri.
Seperti stand makanan dan minuman Distro Darurat yang berlokasi di Pica Fest, Denpasar.
Guna menarik perhatian pengunjung, Stand Distro Darurat didesign dengan ditempelkan Poster 90-an dan para penjaga stand khususnya wanita menggunakan kostum ala anak-anak Sekolah Menengah Atas (SMA).
Ketika ditemui, Adisa Selaku Owner Distro Darurat mengatakan Distro Darurat merupakan tempat untuk menggelar beberapa acara-acara anak muda.
"Kita basicnya untuk tempat event. Kita fokus jualan arak dan camilan. Untuk outletnya selain di Pica Fest kita ada di Dewi Madri Renon, Denpasar," katanya pada, Jumat 5 Agustus 2022 kemarin.
Untuk arak di Distro Darurat ini diambil langsung di Karangasem yakni di petani arak.
Selain itu mereka juga mengkreasikan arak tersebut menjadi cocktail dengan resep sendiri.
Arak yang digunakan di Distro Darurat ini adakah arak putihan atau arak murni.
Untuk harganya, arak Distro Darurat dibanderol dengan harga Rp. 40 ribu perbotolnya.
Sementara, promosi menggunakan baju seragam ini hanya dilakukan di venue-venue tertentu saja.
Namun setiap venue atau event menggunakan kostum yang berbeda tergantung jenis event tersebut.
"Di Pica ini kita mengusung konsepnya 90-an. Pica merupakan tempat kita reuni dengan teman-teman. Terlebih teman-teman clothingan ini semua teman-teman di era 90-an," imbuhnya.
Menggunaka kostum SMA yang terkesan 'sexy' membuat tak jarang ada konsumen nakal yang menggodanya dan karyawannya.
Namun menurutnya hal tersebut biasa terjadi dan ia sudah mengetahui bagaimana caranya untuk menghadapi konsumen nakal.
"Konsumen nakal ada, kita sudah biasa menanggapi itu. Dan kita tahu caranya, kalau berbicara konsumen nakal ya walaupun kita tidak memakai baju SMA kalau niatnya nakal ya nakal juga," terangnya.
