Kejuaraan Dunia Bulutangkis 2022
Alami Cedera Retak Tulang, Pusarla Venkata Sindhu Mundur dari Ajang Kejuaraan Dunia Bulutangkis 2022
Mantan juara dunia tunggal putri India, Pusarla Venkata Sindhu memutuskan mundur dari Kejuaraan Dunia Bulutangkis 2022.
TRIBUN-BALI.COM – Alami Cedera Retak Tulang, Pusarla Venkata Sindhu Mundur dari Ajang Kejuaraan Dunia Bulutangkis 2022.
Mantan juara dunia tunggal putri India, Pusarla Venkata Sindhu memutuskan mundur dari Kejuaraan Dunia Bulutangkis 2022.
Alasan mundurnya Pusarla Venkata Sindhu ditengarai karena dirinya mengalami cedera retak tulang pada pergelangan kaki kirinya.
Kabar tersebut pun telah dikonfirmasi oleh sang ayah, Pusarla Venkata Ramana.
Melansir dari Sportstar lewat BolaSport.com, Ramana menjelaskan bagaimana putrinya sudah mengalami kesakitan sejak perempat final Commonwealth Games 2022.
"Tapi dia bermain di semifinal meski rasa nyeri yang parah sebelum memenangkan medali emas di CWG dengan pergelangan kaki yang dibalut tebal," kata Ramana.
"Sangat mengecewakan untuk melewatkan Kejuaraan Dunia terutama karena level performa Sindhu setelah memenangi Singapore Open dan CWG."
"Tapi, hal-hal seperti ini di luar kendali kami," kata Ramana.
Sindhu merupakan salah satu favorit pada Kejuaraan Dunia 2022.
Baca juga: REKOR The Daddies di Kejuaraan Dunia Bulutangkis: Selalu Juara, Tren Bagus Akan Terjaga Tahun Ini?
Pebulu tangkis berusia 27 tahun itu bisa dibilang spesialis turnamen besar karena cuma dua kali gagal meraih medali dari Kejuaraan Dunia atau Olimpiade sejak 2013 sampai 2021.
Khusus di Kejuaraan Dunia, Sindhu sudah memenangkan lima medali dengan salah satunya adalah emas yang diraih pada edisi 2019 di Basel, Swiss.
Kini, setelah dipastikan akan melewatkan Kejuaraan Dunia 2022, Sindhu direncanakan akan mengambil waktu istirahat selama beberapa pekan.
Ramana berharap putrinya mampu mempercepat proses pemulihannya sehingga siap kembali ke lapangan pada Oktober mendatang.
"Fokusnya pasti akan lebih pada pemulihan, dan kami akan menargetkan Denmark dan Paris Open pada pertengahan Oktober," ujar Ramana.
Rekor The Daddie di Kejuaraan Dunia Bulutangkis
Pasangan ganda putra Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan merupakan salah satu Indonesia yang akan berlaga di BWF World Champions 2022 atau Kejuaraan Dunia Bulutangkis 2022.
Gelaran Kejuaraan Dunia Bulutangkis 2022 akan diselenggarakan pada 22 hingga 28 Agustus 2022 di Tokyo Metropolitan Gymnasium, Jepang.
The Daddies julukan Ahsan/Hendra pun memiliki ikatan kuat dengan Kejuaraan Dunia Bulutangkis.
Hal itu karena mereka tidak pernah absen gelar di ajang tersebut.
Dilansir Tribun-Bali.com dari BolaSport.com pada Minggu 14 Agustus 2022, bahkan pada masa debut mereka menjadi pasangan ganda Indonesia, Ahsan/Hendra mampu mengemas gelar juara di Kejuaraan Dunia 2013 di Guangzhou, China.
Di tahun berikutnya, mereka harus absen karena cedera, namun pada edisi berikutnya di Jakarta pada tahun 2015, gelar tersebut direbut kembali oleh The Daddies.
Pada 2017 hanya Ahsan yang berlaga karena tahun itu dia berpisah dengan Hendra yang keluar dari pelatnas.
Baca juga: TARGET Ganda Putri Indonesia di Kejuaraan Dunia Bulutangkis 2022, Pelatih: Medali, Apapun Warnanya
Bersama Rian Agung Saputro, Ahsan mencetak prestasi penting dengan menembus babak final sebagai pasangan non-unggulan.
Ahsan dan Hendra akhirnya "rujuk" pada tahun berikutnya. Hanya saja mereka harus menunggu selama dua tahun sebelum kembali ke Kejuaraan Dunia.
Gap empat tahun dari penampilan terakhir nyatanya tidak membuat mantan pasangan nomor satu dunia itu kehilangan taji.
Ahsan/Hendra melanjutkan catatan sempurna dengan mengalahkan calon juara dunia, Takuro Hoki/Yugo Kobayashi (Jepang), pada babak final.
Ahsan/Hendra bukan satu-satunya pemain yang punya rekor apik pada Kejuaraan Dunia.
Kejuaraan Dunia juga ramah bagi dua pasangan ganda putri Jepang, Mayu Matsumoto/Wakana Nagahara dan Yuki Fukushima/Sayaka Hirota, walau level kesuksesan mereka berada di bawah Ahsan/Hendra.

Jika Ahsan/Hendra selalu juara, Matsumoto/Nagahara dan Fukushima/Hirota selalu membawa pulang medali dalam tiga kali keikutsertaan mereka.
Matsumoto/Nagahara meraih prestasi yang cukup mengejutkan saat keluar sebagai juara dalam debut mereka pada Kejuaraan Dunia 2018.
Mereka mengalahkan Fukushima/Hirota yang lebih diunggulkan pada laga final yang berlangsung hingga adu setting pada gim ketiga.
Tahun berikutnya dua pasangan yang sama kembali menembus final. Hasilnya juga sama. Adu setting pada gim rubber pun kembali mewarnai laga.
Matsumoto/Nagahara melanjutkan tren bagus mereka pada Kejuaraan Dunia dengan merebut perunggu pada edisi terakhir di Huelva, Spanyol, tahun lalu.
Baru kembali dari cedera, Matsumoto/Nagahara sanggup melaju ke babak empat besar sebelum dikalahkan Chen Qing Chen/Jia Yi Fan (China) yang menjadi juara.
Sementara bagi Fukushima/Hirota, absen pada Kejuaraan Dunia 2021, medali lainnya mereka peroleh pada 2017.
Baca juga: Kejuaraan Dunia Bulutangkis 2022: Ginting Berharap Bertemu Axelsen: Semua Punya Kans yang Sama
Dalam turnamen yang berlangsung di Glasgow, Skotlandia, itu, Fukushima/Hirota yang sedang naik daun membawa pulang medali perak.
Akankah ketiga pasangan mempertahankan tren bagus pada Kejuaraan Dunia tahun ini?
(*)