Qatar Akan Daur Ulang Sampah, Perhelatan Piala Dunia Qatar 2022 Diyakini Ramah Lingkungan

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR – Piala Dunia Qatar 2022 menarik untuk ditunggu, bahkan pada kesempatan tersebut tuan rumah telah berjanji akan mendaur ulang sampah sebanyak 60 persen.

Daur ulang tersebut akan berlangsung selama pagelaran Piala Dunia Qatar 2022, ini dilakukan sebagai bentuk untuk mewujudkan tuan rumah yang ramah lingkungan.

Meskipun perhelatan ini akan berlangsung di bulan November 2022, namun dengan adanya hal ini membuat penggemar sepak bola tidak sabar untuk datang ke Qatar dan melihat kontribusi tuan rumah dalam menjaga lingkungannya.

Baca juga: Piala Dunia 2022 Qatar Tanpa Italia, Panggung Terakhir Ronaldo dan Messi, Berikut Jadwal Lengkapnya

Piala Dunia Qatar 2022 diketahui akan berlangsung pada 20 November hingga 18 Desember 2022 mendatang.

Membuat berbagai negara peserta yang hadir ikut berkontribusi dalam perhelatan ini, tuan rumah Qatar akan memberikan pengalaman dan hal menarik lainnya bagi pendukung dari negara peserta.

Qatar sebagai tuan rumah penyelanggara ajang terbesar sepak bola ini telah melakukan berbagai persiapan.

Mulai dari pembangunan infrastruktur untuk penunjang turnamen agar terselenggara dengan baik hingga mempercantik kota.

Baca juga: Pelatih Dipusingkan Dengan Piala Dunia Qatar 2022, Thomas Tuchel dan Juergen Kloop Beri Sindiran

Penonton tak hanya dimanjakan untuk bisa melihat pertandingan sepak bola dengan nyaman, melainkan juga didorong untuk menikmati pesona negara Qatar sebagai bagian dari promosi pariwisata.

Sejalan dengan hal tersebut, produksi sampah tentu akan meningkat seiring bertambahnya jumlah orang yang mengunjungi Qatar selama gelaran Piala Dunia 2022.

Dilansir BolaSport.com dari Doha News, Qatar akan berupaya untuk menjadi negara tuan rumah pertama yang akan mengurangi emisi karbon.

Hamad Al Bahr yang merupakan Direktur Departemen Pengelolaan dan Daur Ulang Sampah Kementerian Kota menargetkan 60 persen dari total sampah akan didaur ulang.

Target tersebut akan dipisahkan untuk didaur ulang, digunakan kembali dan tujuan lain dibuang di tempat pembuang sampah.

“Memikul tanggung jawab besar terhadap perhelatan olah raga mega,”

“kami menargetkan 60 persen dari total sampah harus dipilah,” kata Hamad Al Bahr.

Baca juga: Piala Dunia Qatar 2022, 20 November Nanti, Tuan Rumah vs Ekuador Menjadi Laga Pembuka

Pemilahan sampah diniliai sangat penting untuk mengurangi emisi karbon netral dan memerhatikan isu lingkungan saat ini.

Kementerian Kota menilai setiap orang memiliki tanggung jawab sendiri untuk sadar dan berperan dalam memilah sampah.

Begitu juga dengan industri yang memiliki beban limbah bisnis besar, mereka juga wajib untuk melakukan daur ulang sampah.

Al Bahr juga mengatakan target tersebut didasarkan pada gelaran Piala Arab 2021 yang sukses mendaur ulang sampah hingga 70 persen.

Untuk mewujudkan angka target tersebut, Al Bahr mengungkapkan telah menyiapkan strategi khusus untuk mewujudkannya.

“Targetnya sulit.”

“Oleh karena itu, kami membentuk tim yang lengkap untuk mencapai target tersebut,” kata Al Bahr melanjutkan.

“Kami membuat target lain untuk mentransfer sisa 40 persen limbah menjadi energi. Kami memiliki pusat pengelolaan sampah terbesar di Timur Tengah.”

“Kami memperoleh pengalaman yang cukup baik selama Piala Arab FIFA 2021, yang memberikan landasan yang kuat untuk melanjutkan target kami,” ujar Al Bahr.

Nantinya, akan disediakan dua wadah sampah dengan warna hijau dan abu-abu oleh penyelenggara.

Hal tersebut dipilah berdasarkan sampah yang dapat didaur ulang dan yang tidak dapat didaur ulang.

Artikel ini telah tayang di BolaSport.com dengan judul PIALA DUNIA - Wujudkan Tuan Rumah Ramah Lingkungan, Qatar Targetkan Daur Ulang Sampah 60 persen selama Piala Dunia 2022