Berita Buleleng
Agus Suradnyana Titip Pesan ke Sandiaga agar Bandara Bali Utara Tetap Dibangun
PESAN-Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana saat menyampaikan agar pembangunan bandara di Bali Utara tetap dilaksanakan. Pesan itu ia sampaikan saat ku
Penulis: Ratu Ayu Astri Desiani | Editor: Harun Ar Rasyid
TRIBUN-BALI.COM - Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana berharap kepada pemerintah pusat agar pembangunan bandara di Bali Utara tetep dilaksanakan.
Pesan itu ia titipkan saat Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno berkunjung ke Desa Sudaji, Kecamatan Sawan, Buleleng, Jumat 19 Agustus 2022.
Suradnyana mengatakan, berbicara destinasi pariwisata, selalu berdasarkan budaya adat dan istiadat. Namun akibat kurangnya dukungan aksesibilitas di Bali Utara, maka pariwisata hanya menumpuk di wilayah Bali Selatan. Pun masyarakat di Bali Utara sebagian besar memilih untuk bekerja di Bali Selatan. Hal ini menyebabkan pemuda yang diharapkan dapat menggerakan budaya di Bali Utara, tidak ada di tempat.
"Jadi di rumahnya itu kosong. Hanya ada orang-orang yang sudah tua. Adik-adik kita yang pintar nabuh, sekarang pada lari ke Denpasar. Jadi rumahnya sepi. Ini jadi persoalan serius yang dihadapi," kata Suradnyana di hadapan Sandiaga.
Dengan demikian, Suradnyana pun berharap pemerintah pusat tetap membangun bandara di Bali Utara. Sebab dengan adanya bandara, ia meyakini jumlah kunjungan wisatawan ke Buleleng akan meningkat.

"Isunya bandara di Bali Utara batal dibangun. Ini menjadi persoalan serius. Dengan adanya bandara, saya yakin daya tarik Buleleng untuk pariwisata akan berbanding lurus dengan peningkatan budaya. Semoga ini bisa disampaikan ke pusat, dan pembangunan bandara di Bali Utara jangan ditunda," tandasnya.
Diberitakan sebelumnya bahwa pembangunan bandara di Bali Utara telah dihapus dalam Proyek Strategis Nasional (PSN).
Artinya, bandara dipastikan belum dapat dibangun dalam waktu dekat.
Pada Juli lalu Suradnyana menyebutkan, Gubernur Bali Wayan Koster sejatinya telah menyiapkan sarana penunjang untuk pembangunan bandara tersebut.
Seperti menyerahkan 70 persen dari luasan tanah milik Pemprov Bali yang ada di Desa Sumberklampok untuk warga di desa setempat.
Dengan diserahkannya lahan tersebut, konflik agraria yang terjadi sejak puluhan tahun di desa tersebut dapat diselesaikan.
Dengan demikian, masyarakat dapat menyetujui jika lahan tersebut nantinya akan dibangun bandara, karena ada ganti rugi yang akan diberikan oleh pemerintah.
Selain itu, kata Suradnyana, Gubernur juga telah merancang akses menuju ke lokasi bandara, dengan pembangunan jalan tol dari Jembrana menuju ke Desa Sumberklampok.
"Jadi persiapan dari Gubernur sudah matang. Saya agak terkejut kenapa ini dihapus dari PSN," kata Suradnyana.
Pria asal Desa Banyuatis, Buleleng itu juga menyebut, pemerintah pusat mungkin memiliki berbagai pertimbangan, sehingga pembangunan bandara ini dihapus dari PSN.
Namun demikian, Suradnyana yakin Pemprov Bali akan terus berupaya memperjuangkan agar bandara dapat dibangun di Buleleng.(rtu)