Berita Denpasar
Harga BBM Diisukan Naik, Ini Tanggapan Driver Ojek Online dan Mahasiswa
Driver ojek online (ojol) dan mahasiswa berikan tanggapannya terkait isu kenaikan harga BBM di Indonesia.
Penulis: Ida Bagus Putu Mahendra | Editor: Harun Ar Rasyid
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Driver ojek online (ojol) dan mahasiswa berikan tanggapannya terkait isu kenaikan harga BBM di Indonesia.
Pasalnya, pemerintah akan menaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi. Seperti misalnya pertalite.
Pertalite diisukan akan mengalami kenaikan harga menjadi 10.000 rupiah per liter. Setelah sebelumnya dipatok seharga 7.650 rupiah per liter untuk daerah Bali.
Salah satu driver ojek online (ojol), Michael Davidson (29) berikan tanggapannya terkait hal tersebut.

Michael mengaku merasa terbebani atas kenaikan harga BBM, khususnya pertalite.
“Keberatan sih. Kasian juga kan temen-temen ojol yang lain,” ujarnya saat ditemui Tribun Bali pada Minggu 21 Agustus 2022.
Pasalnya, Michael dapat mengisi penuh tangki bahan bakar kendaraannya hingga dua kali dalam sehari. Hal tersebut bergantung pada tingkat keramaian pesanan yang diperolehnya.
“Biasanya per hari isi full. Fullnya 25 ribu. Tergantung juga kalau tripnya jauh, bisa 2 kali per hari,” ucap Michael yang telah menjadi ojol sejak tahun 2016 itu.
Dirinya menambahkan, akan berpindah dari pertalite ke pertamax jika pertalite nantinya dipatok seharga 10.000 rupiah per liter.
Hal itu dilakukannya mengingat harga pertalite yang tak jauh beda dengan pertamax. Selain itu, Michael menilai penggunaan pertamax dapat memperpanjang umur kendaraan.
Berdasarkan data yang diperoleh dari situs resmi pertamina pada Minggu 21 Agutsus 2022, harga BBM jenis pertamax dipatok seharga 12.500 per liter untuk wilayah Bali.
Sejalan dengan Michael, Made Nova Rusdiana, selaku Wakil Kepala Departemen Kajian dan Aksi Strategis BEM FISIP Unud berpandangan, kenaikan harga BBM khususnya pertalite, dapat membebani masyarakat.
“Wacana kenaikan harga Pertalite dalam waktu dekat, menurut saya, dapat menambah beban masyarakat,” ujarnya saat dihubungi Tribun Bali melalui sambungan telepon pada Minggu 21 Agustus 2022.
Kendati saat ini pemerintah tengah membuat opsi terkait kenaikan harga BBM, Nova berharap agar opsi yang ada tak membebani masyarakat.
Mengingat pengguna pertalite merupakan masyarakat dengan daya beli menengah ke bawah.