Berita Denpasar
Harga BBM Diisukan Naik, Pasokan BBM di Denpasar Cenderung Terkendali
Seperti misalnya BBM jenis pertalite yang sebelumnya seharga 7.650 per liter untuk wilayah Bali, nantinya akan dipatok seharga 10.000 per liter.
Penulis: Ida Bagus Putu Mahendra | Editor: Harun Ar Rasyid
Harga BBM Diisukan Naik, Pasokan BBM di Denpasar Cenderung Terkendali
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Harga Bahan Bakar Minyak (BBM) diisukan mengalami kenaikan.
Isu tersebut bergulir seiring pernyataan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan yang mengatakan pemerintah akan menaikan harga BBM bersubsidi pada pekan depan.
Seperti misalnya BBM jenis pertalite yang sebelumnya seharga 7.650 per liter untuk wilayah Bali, nantinya akan dipatok seharga 10.000 per liter.
Berangkat dari hal tersebut, Tribun Bali menyambangi 4 SPBU yang berada di 4 kecamatan di Kota Denpasar.

Diantaranya, SPBU di Jalan Cok. Agung Tresna (Denpasar Timur), SPBU di Jalan Kamboja (Denpasar Utara), SPBU di Jalan Raya Sesetan (Denpasar Selatan), dan SPBU di Jalan Imam Bonjol (Denpasar Barat)
Berdasarkan pantauan Tribun Bali, pasokan bahan bakar minyak (BBM) di 4 SPBU tersebut terkendali.
Seperti yang dikatakan oleh Ida Bagus Anom Surya selaku salah satu Pengawas SPBU di Jalan Kamboja.
Anom mengatakan, pasokan BBM di tempatnya bekerja masih aman dan terkendali, kendati bergulir isu kenaikan harga BBM.
“Masih lancar. Pengirimannya setiap hari. Kadang 16 Ton, kadang 24 Ton. Kalau Minggu kan libur pengirimannya, Senin baru datang 24 Ton,” jelas Anom Surya saat ditemui Tribun Bali pada Senin 22 Agustus 2022.
Dari segi intensitas pembeli, Anom Surya turut menuturkan besarannya masih normal, sama seperti sebelum adanya isu tersebut.
Sejalan dengan Anom Surya, Made Kendri selaku pengawas SPBU di Jalan Imam Bonjol, Denpasar menuturkan, pasokan BBM di tempatnya bekerja cenderung terkendali.
Ditambah lagi, hari ini SPBU tersebut baru saja mengisi kembali pasokan BBMnya.
“Aman. Ini baru habis bongkar,” ujarnya singkat saat ditemui Tribun Bali pada Senin 22 Agustus 2022.
Dari segi jumlah pembeli, Made Kendri turut menuturkan tidak ada peningkatan jumlah, meskipun ada isu kenaikan harga BBM.
Namun, Made Kendri menambahkan, memang terjadi peningkatan jumlah pembeli pasca pandemi Covid-19 melandai di Bali.
“Iya masih biasa. Tapi kalau dari Covid-19, memang ada. Karena kan waktu covid itu sepi sekali. Ada peningkatan, tapi nggak drastis sekali,” tambah Made Kendri.