Berita Gianyar

Kompor Jenazah Meledak di Blahbatuh, 2 Orang Meninggal Dunia, Kadek Gian Berlari dengan Kobaran Api

detik-detik kompor jenazah meledak saat ngaben massal di Blahbatuh, Gianyar, barang bukti berupa kompor masih dalam pemeriksaan lab forensik Polda

Pixabay
Ilustrasi api - Kompor Jenazah Meledak di Blahbatuh, 2 Orang Meninggal Dunia, Kadek Gian Berlari dengan Kobaran Api 

TRIBUN-BALI.COM, GIANYAR - Suara mendesis seperti ban kempes tiba-tiba terdengar oleh krama Desa Selat Belega, Blahbatuh, Gianyar, Bali, saat petulangan singa di selatan setra (kuburan) Desa Adat Selat dibakar.

Berselang beberapa menit kemudian, tabung berisi solar dari kompor jenazah meledak. Duaaarr….!

Setelah itu, api pun membesar hampir mencapai ketinggian tujuh meter.

Api yang mengandung solar ini lantas menyebar, dan mengenai orang-orang yang berada di dekat petulangan.

Baca juga: Polsek Blahbatuh dalami Penyebab kompor Mayat Meledak, Tunggu Hasil Labfor Polda

Itulah detik-detik kompor jenazah meledak saat ngaben massal di Desa Adat Selat Belega, Blahbatuh, Jumat 18 Agustus 2022.

Kesaksian ini disampaikan I Gusti Nyoman Gede (60) saat ditemui Tribun Bali di desa setempat, Minggu 21 Agustus 2022.

“Terjadi ledakan sebanyak dua kali. Tabungnya itu pas di samping saya. Posisi saya hadap selatan. Tangkinya dua, selangnya jadi satu. Saat itu meledak keduanya," ujar Gusti Gede yang saat kejadian berada di dekat petulangan.

Pemandangan ngeri terjadi saat api melahap tubuh seorang warga I Kadek Gian Pramana Putra.

Gian saat itu mengikuti prosesi pengabenan ayahnya.

Siswa yang masih duduk di bangku SMPN 3 Blahbatuh itu berada sangat dekat dengan sumber ledakan.

Karenanya tubuhnya terbakar hebat dan sempat berlari ke rumah warga dalam kepanikan.

Kadek Gian berlari dengan kobaran api di sekujur tubuhnya.

Di rumah warga, ia langsung ke kamar mandi untuk memadamkan api.

Namun saat api padam, ia mendapati hampir seluruh kulitnya telah melepuh.

Suasana di setra Desa Adat Selat saat itu sangat krodit. Sebab kobaran api dari ledakan kompor jenazah mengenai banyak orang yang mengikuti prosesi ngaben massal di desa setempat.

Termasuk membakar tubuh Bagus Oscar Horizon, yang saat itu bertugas membakar sawa.

Saat itu api hampir melahap seluruh tubuh Bagus Oscar yang merupakan warga Banjar Intaran Pejeng, Tampaksiring, Gianyar.

Dua Orang Meninggal

Total ada sembilan orang yang terbakar akibat ledakan kompor jenazah tersebut.

Para korban kemudian dilarikan ke RSUD Sanjiwani Gianyar dengan memakai mobil patwal kepolisian.

Enam korban dengan luka bakar serius lalu dirujuk ke RSUP Prof Ngoerah (RSUP Sanglah) Denpasar.

Di antaranya Kadek Gian, Bagus Oscar, dan dua tukang kompor jenazah lainnya.

Malang, Kadek Gian dan Bagus Oscar akhirnya meninggal dunia di RSUP Sanglah pada Minggu 21 Agustus 2022.

Oscar dan Gian meninggal karena luka bakar yang dideritanya sangat parah.

"Dua yang meninggal atas nama I Kadek Gian Permana Putra (14) dan Bagus Oscar Norizon Ninu (33). Oscar meninggal pukul 02.00 dini hari. Sedangkan Gian pukul 07.00 pagi tadi," kata Kasubag Humas RSUP Prof Ngoerah (Sanglah) Dewa Ketut Kresna, Minggu 21 Agustus 2022.

Jenazah Gian sudah dibawa ke RSUD Sanjiwani kemarin pagi.

Sedang jenazah Oscar masih dititipkan di RSUP Sanglah.

Ditambahkan Dewa Kresna, empat korban lainnya masih dalam perawatan.

“Dari empat ini luka bakarnya paling kecil 38 persen yang lainnya di atas 38 persen. Umur 11 tahun 38 persen itu yang paling kecil luka bakarnya tapi untuk ukuran anak kecil itu cukup besar," sambungnya.

Kapolsek Blahbatuh, Kompol Made Tama, juga membenarkan dua orang korban kompor meledak meninggal dunia.

"Dua orang meninggal dunia, satu orang petugas kompor dan satu lagi warga," ujarnya, kemarin.

Momen Tragis

Gusti Gedeselaku saksi mata dalam kejadian itu, mengaku tak bisa melupakan momen tragis tersebut. Terlebih lagi, ia pun menjadi salah satu korban dalam peristiwa ini.

Namun beruntung, lukanya masih bisa ditolerir.

Seharusnya, dirinya bisa selamat dalam tragedi tersebut.

Sebab sebelum ledakan terjadi, ia sempat pulang ke rumah.

"Sebelum kejadian saya sempat pulang ke rumah. Tapi entah kenapa, rasanya pengen lagi ke setra, saat itu ada paman saya yang dikremasi," ujarnya.

Kelian Adat Selat, I Wayan Suartawan, mengatakan pihaknya selaku keluarga Gian sangat kehilangan.

Sebab kejadian ini sama sekali tidak pernah terduga.

Terkait meninggalnya Gian, pihak keluarga telah meminta petunjuk pada sulinggih.

Di mana diberikan petunjuk, jenazah Gian akan diaben atau dikremasi pada Selasa 23 Agustus 2022 besok.

"Kami telah melakukan paruman keluarga, dan telah mendapatkan petunjuk di Griya, bahwa jenazah almarhum akan diaben Selasa ini," terangnya.

Peristiwa mengerikan terjadi dalam upacara ngaben di Selat Belega, Blahbatuh, Gianyar, Bali, Jumat 19 Agustus 2022.

Akibat kompor mayat meledak, sejumlah krama yang ada di setra setempat mengalami luka bakar serius.

Saat berita ini ditulis, para korban tengah menunggu penanganan di RSUD Sanjiwani, Gianyar, Bali. 

Seorang penunggu pasien di ruang UGD RSUD Sanjiwani Gianyar, Koming Astana, mengatakan jumlah korban dari kompor mayat meledak tersebut cukup banyak.
Peristiwa mengerikan terjadi dalam upacara ngaben di Selat Belega, Blahbatuh, Gianyar, Bali, Jumat 19 Agustus 2022. Akibat kompor mayat meledak, sejumlah krama yang ada di setra setempat mengalami luka bakar serius. Saat berita ini ditulis, para korban tengah menunggu penanganan di RSUD Sanjiwani, Gianyar, Bali.  Seorang penunggu pasien di ruang UGD RSUD Sanjiwani Gianyar, Koming Astana, mengatakan jumlah korban dari kompor mayat meledak tersebut cukup banyak. (weg)

Tunggu Hasil Labfor

Sementara itu, Polsek Blahbatuh tidak gegabah dalam menentukan status peristiwa meledaknya kompor jenazah yang merenggut dua nyawa saat upacara ngaben di Desa Selat Belega.

Saat ini, barang bukti berupa kompor masih dalam pemeriksaan lab forensik Polda Bali.

Pemeriksaan tersebut untuk mengetahui penyebab pasti kompor mayat bisa meledak.

"Penyebabnya kita masih menunggu hasil labfor, informasinya Senin besok (hari ini, red) hasilnya kita terima," ujar Kapolsek Blahbatuh, Kompol Made Tama, Minggu 21 Agustus 2022.

Kompol Tama menegaskan, meledaknya kompor jenazah yang merenggut banyak korban ini, dipastikan tidak ada unsur kesengajaan.

Namun kemungkinan, kata dia, terjadi keteledoran dari pihak pemilik kompor jenazah.

Hanya mantan Kapolsek Ubud ini belum bisa memastikan.apakah pemilik kompor bisa dijerat pidana.

"Dalam menentukan status pemilik kompor, kita masih kumpulkan keterangan saksi-saksi," ujarnya. (weg/sar)

Kumpulan Artikel Gianyar

Sumber: Tribun Bali
Ikuti kami di
AA

Medium

Large

Larger

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved