Berita Bali

Imbas Rencana Kenaikan Pertalite Bagi Wisata Bali, Tarif Angkutan Diperkirakan Naik

pemerintah akan menaikkan harga BBM jenis Pertalite, pengusaha angkutan darat harus menyesuaikan tarif

ist/Kompas.com
Ilustrasi - Imbas Rencana Kenaikan Pertalite Bagi Wisata Bali, Tarif Angkutan Diperkirakan Naik 

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Persatuan Angkutan Wisata Bali (Pawiba) angkat bicara terkait rencana pemerintah yang akan menaikkan harga BBM jenis Pertalite.

Sebagai salah satu organisasi di bidang angkutan, tentunya BBM bersubsidi masih sangat dibutuhkan.

Terlebih kondisi pariwisata Bali yang baru mulai tumbuh dan memerlukan modal untuk memutar roda perekonomian pengusaha angkutan.

Ketua Pawiba I Nyoman Sudiartha mengatakan, dengan naiknya BBM bersubsidi, dampaknya semua kebutuhan masyarakat akan ikut naik karena akan terjadi inflasi perekonomian.

Baca juga: IMBAS Rencana Kenaikan Pertalite, Tarif Angkutan Darat Juga Akan Alami Kenaikan

"Tentunya dengan kondisi ini, tidak menutup kemungkinan tarif angkutan akan ikut naik menyusul naiknya harga tiket angkutan udara," jelasnya, Kamis 25 Agustus 2022.

Dia mengatakan, mengingat sejak pandemi tarif angkutan turun bahkan nyaris 100 persen karena sepinya wisatawan.

Namun saat ini, telah mulai merangkak 25-30 persen.

Senada dengan Pawiba, Ketua Organisasi Angkutan Darat (Organda) Bali, Ketut Eddy Dharma Putra menyatakan, jika memang ada penyesuaian harga BBM subsidi dari pemerintah, mau tidak mau pengusaha angkutan darat harus menyesuaikan tarif.

Hal ini, tentunya memunculkan dilema tersendiri, mengingat kondisi perekonomian masyarakat belum pulih.

“Permasalahannya kan harus dihitung berapa tarifnya dan itu suatu dilema. Kalau kita menghitung dengan tarif tinggi, daya beli masyarakat masih rendah. Di situ kita bisa ditinggalkan nanti, malah beralih ke angkutan pribadi dan lainnya,” ungkap, Eddy.

Ia menyebutkan, untuk taksi dan jasa angkutan umum menggunakan Pertalite, sementara untuk angkutan barang dan bus pariwisata menggunakan solar.

Ia menilai, hal ini menjadi problem yang harus dipecahkan bersama, sehingga tarif tersebut bisa sesuai dengan data dan daya beli masyarakat.

Maka dari itu nantinya, pembahasan penyesuain tarif ini akan melibatkan Dinas Perhubungan.

Setiap komponen, kata Eddy, jika ada peningkatan, pasti akan berpengaruh pada tarif itu sendiri.

Namun, perlu menjadi perhatian saat ini adalah daya beli masyarakat.

Halaman
12
Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved