Polisi Tembak Polisi
Mantan Pengacara Bharada E Sebut Selain Provokasi, Sosok Ini Ingin Jadi Orang Nomor Satu Ferdy Sambo
Deolipa Yumara mengungkapkan cerita di balik pembunuhan berencana yang di lakukan Irjen Ferdy Sambo terhadap ajudannya Brigadir J.
TRIBUN-BALI.COM, JAKARTA - Mantan Pengacara Bharada E Sebut Selain Provokasi, Sosok Ini Ingin Jadi Orang Nomor Satu Ferdy Sambo.
Mantan Pengacara Bharada E, Deolipa Yumara mengungkapkan cerita di balik pembunuhan berencana yang di lakukan Irjen Ferdy Sambo terhadap ajudannya Brigadir J atau Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat.
Sebagai infomarsi Brigadir J disebut menjadi korban pembunuhan berencana yang dilakukan Ferdy Sambo di rumah dinasnnya di Kawasan Duren III Jakarta Selatan pada 8 Juli 2022.
Dalam kasus tersebut, pihak Polri telah menetapkan lima tersangka yakni, Irjen Ferdy Sambo, Putri Candrawathi, Bripka RR, Bharada E dan Kuat Maruf.
Lebih lanjut, Deolipa mengatakan tidak masuk akal kesaksian Putri Candrawathi, istri Ferdy Sambo, yang mengaku korban pelecehan seksual Brigadir ,
"Soal pelecehan katanya di Magelang itu adalah sebuah kebohongan yang dibikin Kuwat. Mana ada ajudan berani bopong Bhayangkari bintang dua," kata Deolipa.
Maruf Kuwat adalah asisten rumah tangga sekaligus sopir Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi.
Deolipa mengatakan Kuwat melakukan propaganda-propaganda yang menjelekkan Brigadir J karena iri dan ingin menjadi orang nomor satu yang dipercaya Ferdy Sambo.
Baca juga: Keluarga Brigadir J Sebut Pengakuan Putri Candrawathi Hanya untuk Meringankan Hukuman
"Nah, propaganda-propaganda Kuwat itu yang kemudian dijadikan skenario sehingga Kuwat, Putri dan Sambo, berkonspirasi untuk menciptakan kebohongan," kata Deolipa.

"Apalagi mereka bertiga adalah tersangka. Putri kan gak bagus juga. Putri kan tukang bohong juga, Sambo tukang bohong, Kuwat apalagi. Jadi tidak bisa dipercaya mereka itu, soal isu pelecehan. Karena sama sekali gak muncul kemungkinan pelecehan itu," katanya.
Menurut Deolipa, Kuwat Maruf sudah memfitnah bahwa Brigadir J telah melecehkan Putri Candrawathi.
Fitnahan itu diungkapkan Kuwat Maruf kepada Ferdy Sambo hingga membuatnya murka.
Karena terhasut provokasi Kuwat serta merasa harkat dan martabat keluarganya dilukai,
Menurut Deolopa, Ferdy Sambo lalu merancang dan merencanakan pembunuhan terhadap Brigadir J.
Hingga akhirnya Brigadir J dieksekusi di rumah dinas Ferdy Sambo di Duren Tiga, Jakarta Selatan, 8 Juli 2022 lalu.
Kuwat Maruf Disebut Ingin Berkuasa
Ekseksusi Brigadir J dilakukan di depan Kuwat Maruf dan Brigadir RR, ajudan Ferdy Sambo lainnya.
"Jadi motif sebenarnya adalah karena si Kuwat Maruf atau KM ini. Kuwat ini orang sipil tapi ingin berkuasa di polisi (ajudan Ferday Sambo). Kuwat ini kan selalu berantem sama si Yosua atau Brigadir J, karena Kuawat ingin dianggap oleh Sambo, sebagai orang pertama penjaga Sambo," kata eks kuasa hukum Bharada E, Deolipa Yumara.
Sehingga, kata Deolipa, timbulah propaganda-propaganda si Kuwat.
"Propaganda si Kuwat ini, dia bikin cerita tentang si Yosua ini yang jelek-jelek. Dia bikin propaganda terkait bu Putri dan bilang ke Sambo," ujar Deolipa.

Diantaranya adalah Brigadir J disebut Kuwat sudah berupaya 2 kali melecehkan Putri Candrawati, istri Ferdy Sambo.
"Kuwat karena gengsinya, karena merasa paling kuat, namanya juga Kuwat, kalau (perannya) di bawah Yosua kan gak mau dia. Sebab Kuwat orang lama ikut Sambo. Jadi dia bilang ke Sambo, bos Yosua tuh begini-begini begini. Ini yang namanya fitnah. Jadi sumber persoalan utama adalah fitnahnya Kuwat yang disampaikan kepada Sambo," papar Deolipa.
Apa yang dikatakan Kuwat ke Ferdy Sambo, kata Deolipa membuat Sambo marah besar.
Baca juga: Laporan Soal Pelecehan Dihentikan, Kini PC Ngaku Dirinya Korban Tindakan Asusila Oleh Brigadir J
"Namanya Sambo kadang-kadang psikopat, panik dia, merasa cemburu banget. Timbulah niat busuknya karena kepalanya sudah tidak bisa berpikir normal, karena omongan si Kuwat," kata Deolipa.
Menurut Deolipa, Kuwat Maruf memang sudah lama iri dengan polisi, para ajudan Ferdy Sambo, terutama Brigadir J.
"Kuwat ini kan karena iri sama Yosua, Eliezer sama ajudan polisi lain. Akhirnya ia rancang suatu cerita di otaknya, yakni cerita jahat dan itu fitnah. Makanya sumber dari persoalan ini adalah fitnah," kata Deolipa.
Deolipa mengatakan semua kesimpulan itu berdasar dari kesaksian Bharada E dan cerita yang didapatnya dari penyidik serta lainnya.
"Sehingga dapat satu sudut pandang. Oh ternyata, ada posisi dimana Kuwat ini orang sipil, lalu ajudan lainnya polisi semua. Kuwat ini tersinggung kalau gak jadi bosnya mereka. Juga tersinggung kalau Sambo lebih dengerin omongan ajudannya yang polisi-polisi ini, daripada dia," ujar Deolipa.
"Kuwat maunya nomor satu, tapi dia sipil. Apalagi dia bawaan orang lama, jadi dia gak mau kalah. Akhirnya dia bikin propaganda dan fitnah serta ceritalah ke Sambo," kata Deolipa.
Menurut dia, Kuwat mengarang cerita Brigadir J telah melakukan perbuatan tak terpuji pada istri Sambo, Putri Candrawathi.
Padahal hubungan Putri Candrawathi dan Brigadir J sudah seperti ibu dan anak.
Hal itu pula, kata Deolipa, yang membuat Kuwat tidak senang.
"Meski sipil, Kuwat mau jadi orang kepercayaan nomor satu dibanding ajudan lain yang polisi," ujar Deolipa.
Kata dia, upaya Kuwat itu berhasil membuat Ferdy Sambo marah hingga beberapa kali terdengar bertengkar dengan Putri Candrawathi.
Hingga akhirnya Ferdy Sambo mengotaki pembunuhan terhadap Brigadir J, sepulang dari Magelang.
(*)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Bukan Putri Candrawathi, Sosok Ini Diduga Provokasi Ferdy Sambo Sehingga Kalap Habisi Brigadir J.