Polisi Tembak Polisi
Mantan Pengacara Bharada E Sebut Brigadir J Tau "Hubungan Spesial" Kuat Maruf dan Putri Candrawathi
Mantan pengacara Bharada E, Deolipa Yumara mengungkapkan adanya dugaan baru penyebab kematian Brigadir J
Menurut Deolipa, adanya dugaan hubungan asmara Kuat dan Putri terjadi, karena Kuat sudah lebih 10 tahun menjadi sopir Putri Candrawathi.
"Kuat ini ikut mereka sudah 10 tahun lebih sejak Ferdy Sambo masih AKBP. Kuat ini kan orang dari Brebes, ikut Sambo sejak AKBP di sana," katanya.
Deolipa menjelaskan dengan adanya pengaduan Kuat ke Sambo yang menyatakan bahwa Brigadir J sudah melecehkan Putri Candrawathi, membuat Ferdy Sambo murka dan marah.
"Namanya Sambo psikopat, dengar aduan seperti itu dari Kuat dan Putri, nalarnya tidak jalan dan merancang skenario, sehingga Yosua jadi korban," katanya.
Sementara itu, terkait rekonstruksi yang akan digelar di rumah Ferdy Sambo dan menghadirkan 5 tersangka, kata Deolipa tidak akan mengungkap motif.
"Yang direkonstruksi di sana, adalah terjadinya penembakan seperti yang ada di BAP dan melihat kesesuaiannya antara keterangan 5 tersangka. Tapi tidak akan mengungkap motif," kata Deolipa.
Komnas HAM Dapat Bukti Baru
Jelang rekonstruksi pembunuhan Brigadir J, Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) menyebut telah mendapatkan bukti baru terkait dengan kematian Brigadir J atau Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat.
Hal tersebut pun disampaikan oleh Komisioner Komnas HAM, Choirul Anam.

Menurut Anam, temuan bukti baru tersebut akan langsung diuji saat rekonstruksi pembunuhan Brigadir J.
Rekonstuksi tersebut pun akan digelar di Rumah Dinas Ferdy Samo di Kawasan Duren Tiga dan di Saguling pada hari ini Selasa 30 Agustus 2022.
Lebih lanjut, Anam mengatakan pengujian kesesuaian bukti terbaru dalam rekonstruksi hari ini penting untuk dilakukan untuk mendapatkan kesesuaian waktu dan peristiwa.
Namun, hingga kini Anam masih merahasiakan bukti baru yang ditemukan Komnas HAM tersebut.
Baca juga: Putri Candrawathi dan Kuat Maruf Kepergok Brigadir J di Rumah Magelang? Deolipa Buka-bukaan
"Berikutnya (dalam rekonstruksi) adalah juga menguji beberapa hal baru yang kami dapatkan. Kesesuaian waktu, kesesuaian peristiwa yang baru kami dapatkan," kata Anam, Senin 29 Agustus 2022., dilansir Kompas.com.
Selain menguji bukti baru, Anam menyebut Komnas HAM ingin melihat secara langsung peristiwa rekonstruksi yang diperankan langsung oleh para pelaku di tempat kejadian perkara (TKP) rumah dinas Irjen Ferdy Sambo.