Persib
Kisah Pak Ajun di Persib Bandung, Pria Loyal dan Penuh Dedikasi, Meninggal di Usia 60 Tahun
Kabar duka datang dari Persib Bandung pada Rabu 31 Agustus 2022 sore kemarin. Ya, salah satu ofisial tim Persib Bandung, bernama Zulkarnaen atau
TRIBUN-BALI.COM, BANDUNG – Kabar duka datang dari Persib Bandung pada Rabu 31 Agustus 2022 sore kemarin.
Ya, salah satu ofisial tim Persib Bandung, bernama Zulkarnaen atau yang akrab dipanggil Pak Ajun ditemukan meninggal dunia di mes.
Kabar duka tersebut terjadi sesaat sebelum latihan sore digelar oleh tim di Stadion Persib.
Dilansir Tribun Bali via laman Tribun Jabar, Pak Ajun yang diketahui adalah kitman tim Persib meninggal dunia pada usia 60 tahun.
Pak Ajun adalah sosok yang dikenal loyal, pekerja keras, penuh dedikasi, dan all out dalam pengabdiannya di Persib Bandung.
Ia bergabung dan mengabdi kepada Persib Bandung sejak awal 2000-an.
Pak Ajun punya tugas mengurusi perlengkapan dan kebutuhan harian tim, baik untuk latihan maupun pertandingan.
Kendati tugasnya tidak ringan, Pak Ajun selalu menjalankannya dengan sepenuh hati.
Semua pekerjaan, dari mulai mengurusi jersey, sepatu pemain, hingga perlengkapan latihan dan pertandingan, selalu tuntas dilaksanakan.
Suatu hari, Pak Ajun tengah mengatur jersey latihan pemain.
Diaturnya jersey tersebut lengkap dengan kaus kaki dan celana agar tampak nama dan nomor punggungnya.
Ia melakukan itu dengan penuh hormat dan cermat sehingga jersey tersebut memenuhi setiap sudut kamarnya.
Hal itu membuat rekan sekamarnya kagum akan hasil kerjanya itu.
Ajun pertama kali mendapat tawaran untuk menjadi ofisial tim ketika Maung Bandung ditangani pelatih asal Polandia, Marek Andrzej Sledzianowski pada tahun 2003.
Sledzianowski merupakan pelatih asing pertama yang ditunjuk untuk menjadi juru racik strategi Persib.
Bagai bertemu dengan kekasih, begitulah gambaran awal pengabdian Pak Ajun untuk Persib Bandung.
Sejak saat itu, tidak ada tim lain yang di hatinya.
Ia mengabdi hingga tahun 2022 ketika Persib Bandung dilatih oleh Luis Milla.
Sudah belasan pelatih ia temani di Maung Bandung.
Ia pun mengabdikan banyak waktu dan tenaga untuk membantu para pemain Persib agar tampil maksimal di atas lapangan.
Momen Persib juara Indonesia Super League (ISL) 2014 meninggalkan kesan manis bagi Pak Ajun.
Pada pertandingan final, Achmad Jufriyanto menjadi penentu kemenangan Maung Bandung dalam drama adu penalti.
Sesaat setelah Jupe mencetak gol, Pak Ajun sempat terdiam seribu bahasa, sebelum akhirnya mengucap syukur atas nikmat yang diberikan Sang Khalik.
Saat PERSIB berada di masa sulit, Pak Ajun tak sedikit pun berpaling. Ini terjadi ketika kompetisi dihentikan pada tahun 2015 dan ketika pandemi Covid-19 mulai melanda.
Saat itu, Pak Ajun secara bergantian dengan staf lainnya mendatangi mes untuk sekadar melihat kondisi bangunan hingga menjaga perlengkapan agar tetap berada di tempat yang seharusnya.
"Saya enggak pernah melihat Persib lagi terpuruk atau di atas. Selama masih dipakai dan dipercaya, saya akan loyal dan menjalaninya," ujar Pak Ajun dalam sebuah kesempatan.
"Pileuleuyan Pak Ajun. Mulih ka jati, mulang ka asal, dipundut ku nu Rahayu, dicandak ku nu Kawasa. Semoga almarhum diampuni atas segala kesalahan dan kekhilafannya, dan keluarga yang ditinggalkan selalu diberikan ketabahan," tulis berita di laman resmi klub.
>>> Baca berita terkait lainnya <<<
Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul SOSOK Pak Ajun, Kitman Persib yang Meninggal di Mes, Datang di Era Marek Andrzej, Pergi di Era Milla