Berita Internasional
GEMPA China, Korban Tewas Bertambah Menjadi 65 Orang
Setelah gempa tersebut, gempa susulan masih terasa pada Selasa waktu setempat, sehari setelah Survei Geologi Amerika Serikat (USGS) mengumumkan gempa
TRIBUN-BALI.COM – Gempa China meninggalkan duka mendalam.
Jumlah korban tewas akibat gempa bumi 6,6 skala richter di Provinsi Sichuan, Barat Daya China pada Senin kemarin, bertambah menjadi 65 orang.
Sebelumnya diberitakan, jumlah korban tewas mencapai 46 orang.
Setelah gempa tersebut, gempa susulan masih terasa pada Selasa waktu setempat, sehari setelah Survei Geologi Amerika Serikat (USGS) mengumumkan gempa tersebut.
Hingga saat ini, sebanyak 12 orang masih hilang.
Sedangkan orang yang cedera sebanyak 248 orang.
Petugas penyelamat membawa warga yang terluka di atas jembatan darurat di Kabupaten Luding, dekat pusat gempa.
USGS mengatakan pusat gempa berada sekitar 43 kilometer atau 27 mil tenggara Kangding, sebuah kota berpenduduk sekitar 100.000 orang.
Baca juga: BREAKING NEWS Gempa 5,8 SR Pusat di Kuta Selatan, Bali, Orang-orang Berhamburan
Sementara lebih dari satu juta penduduk di daerah sekitarnya diperkirakan mengalami getaran sedang setelah gempa.
Beberapa rumah pun mengalami rusak parah akibat gempa, dengan gambar yang menunjukkan seluruh bangunan runtuh menjadi tumpukan batu bata dan balok kayu.
Dikutip dari laman CNN, Selasa 6 September 2022, menurut Dewan Negara China, pemerintah telah mengaktifkan alarm tanggap darurat Level 3 dan mengirimkan petugas penyelamat ke Kabupaten Luding di dekat pusat gempa.
Petugas penyelamat itu membantu membersihkan jalan yang terhalang oleh tanah longsor yang dipicu oleh gempa.
Sichuan, sebuah provinsi berpenduduk 84 juta orang, telah menghadapi musim panas yang sangat menantang sebelum gempa dahsyat itu terjadi.
Dalam dua bulan terakhir, provinsi ini mengalami kekeringan dan gelombang panas terburuk dalam 60 tahun.
Daerah yang terkurung daratan rentan terhadap gempa bumi, karena Sesar Langmenshan yang membentang melintasi pegunungan Sichuan.