Berita Denpasar
Diduga Terhimpit Kebutuhan Ekonomi, Pria Berinisial WS Asal Sibang Gede Nekat Akhiri Hidup
Seorang pria asal Sibang Gede, Badung nekat mengakhiri hidupnya pada Jumat 16 September 2022 malam.
Penulis: Ida Bagus Putu Mahendra | Editor: Harun Ar Rasyid
TRIBUN-BALI.COM, BADUNG - Seorang pria asal Sibang Gede, Badung nekat mengakhiri hidupnya pada Jumat 16 September 2022 malam.
Korban berinisial WS (51) yang bekerja sebagai pegawai di Dinas Lingkuhan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Denpasar, mengakhiri hidupnya dengan cara menggorok lehernya dengan sebilah pisau.
Hal tersebut disampaikan oleh sang istri, WR(55) saat ditemui Tribun Bali pada Sabtu 17 September 2022.
WR menuturkan, kejadian berlangsung pada Jumat 16 September 2022 sekitar pukul 19.30 WITA di kamar pribadinya.

Hal tersebut diketahui WR seusai dirinya pulang bekerja sebagai pengerajin janur, yang bertempat tak jauh dari rumahnya.
Sesampainya WR di kediamannya, Ratmini menyempatkan diri untuk memeriksa keadaan dapur sebelum menuju kamarnya.
Namun, WR menemukan kejanggalan yaitu pisau dapur miliknya tak berada di dapur.
“Saya pulang jam 8 malam dari kerja. Sampai di rumah, saya ke dapur dulu sebelum ke kamar. Tapi saya lihat pisau dapurnya nggak kelihatan, nggak ada,” ucap WR saat ditemui Tribun Bali pada Sabtu 17 September 2022.
Sesampainya di kamar, WR melihat kondisi sang suami terbujur kaku yang kemudian dibarengi dengan adanya bercak darah di kamarnya.
Sontak, WR kemudian menghubungi saudara iparnya yang kebetulan masih tinggal di dalam satu pekarangan rumah.
WR menduga, sang suami mengakhiri hidupnya dengan menggunakan dua bilah pisau. Yakni pisau dapur, dan pisau khusus.
Upaya bunuh diri dilakukan sebanyak dua kali. Pertama, dengan menggunakan pisau dapur, dan kedua, dengan menggunakan pisau khusus.
Pasalnya, WS memiliki pisau khusus untuk kegiatan mebat (kegiatan memasak bersama warga banjar).
“Pisau di dapur pakai satu, pisau di kamar pakai satu. Mungkin pisau dapur nggak kuat di lehernya itu, langsung ngambil yang tajam itu di tasnya (pisau khusus mebat),” terang WR.
Ditanya soal motif sang suami nekat mengakhiri hidup, WR berpandangan lantaran terhimpit kebutuhan ekonomi.
WR mengatakan, keluarganya sempat meminjam uang sebesar 20 juta kepada seseorang untuk renovasi rumah beberapa bulan lalu.
“Saya kan punya utang pak, terus terang. Punya utang 20 juta untuk renovasi rumah,”
Utang tersebut telah dibayar 10 juta oleh WS, dan sisanya dibantu oleh sang kakak untuk pelunasan.
Semenjak 2 bulan lalu, WS mulai depresi yang ditandai dengan perubahan sikap. Seperti misalnya kebingungan hingga mengurangi bergaul dengan warga sekitar.
Saat ini jenazah WS telah dievakuasi ke RS Mangusada, Badung untuk penanganan lebih lanjut.
DISCLAIMER:
Berita atau artikel ini tidak bertujuan menginspirasi tindakan bunuh diri.
Pembaca yang merasa memerlukan layanan konsultasi masalah kejiwaan.
Terlebih pernah terbersit keinginan melakukan percobaan bunuh diri.
Jangan ragu bercerita, konsultasi atau memeriksakan diri ke psikiater di rumah sakit yang memiliki fasilitas layanan kesehatan jiwa.
Berbagai saluran telah tersedia bagi pembaca untuk menghindari tindakan bunuh diri.
BERITA LAINNYA