PSM Makassar dan Persita Ramaikan Persaingan Papan Liga 1, Coach Teco: Mereka Sudah Perbaiki Tim

TRIBUN-BALI.COM, BALI – Persita Tangerang dan PSM Makassar yang musim 2021 lalu finish di papan tengah, masing-masing di peringkat 12 dan 13, musim ini langsung berbenah dan turut dalam peta persaingan papan atas bersama Madura United, Bali United, Borneo FC dan Persija Jakarta.

Secara mengejutkan dalam BRI Liga 1 2022/2023, PSM Makassar menempati peringkat ke-2 klasemen sementara dengan hasil 6 kemenangan dan 3 kali seri, tim ini belum terkalahkan hingga pekan ke-10 dengan raihan 21 poin menggeser Bali United yang turun ke peringkat 3 dengan poin sama.

Sedangkan Persita Tangerang yang tampil cukup impresif musim ini dengan meraih 6 kemenangan, 1 seri dan 3 kekalahan mengoleksi 19 poin menduduki peringkat 6 klasemen sementara.

Posisi Persita hanya terpaut 3 poin dari pemuncak klasemen Madura United dengan 22 poin. Jika terus tampil konsisten, jalan Muhammad Toha dan kawan-kawan bakal menduduki posisi papan atas.

Melihat PSM Makassar dan Persita Tangerang yang meramaikan perebutan papan atas, Pelatih Bali United, Stefano Cugurra menilai, tim-tim tersebut berbenah memperbaiki kekurangan dari sebelumnya

“Persita ada di 6 besar, di Piala Presiden mereka kalah banyak, sekarang di papan atas Liga, Persita telah memperbaiki tim setelah Piala Presiden bisa lihat yang kurang dan diperbaiki. Untuk PSM saya pikir hampir setiap tahun ada keluar dan masuk sudah biasa di sana,” tutur dia. 

Selain mengomentari perihal persaingan, Pelatih asal Brazil itu juga berkomentar soal suporter di Indonesia. 

Pelatih Bali United, Stefano Cugurra bangga terhadap supporter di Liga Indonesia yang tampil lebih dewasa, seperti Bobotoh yang diterima supporter Aremania di Malang setelah rivalitas bertahun-tahun.

Begitupula keharmonisan supporter Bali United yang datang ke Surabaya dan Kota Solo untuk mendukung Serdadu Tridatu, mereka bisa berdampingan dengan supporter tuan rumah dan menjadi tamu yang baik.

Teco juga mengapresiasi dewasa ini sepak bola banyak disaksikan oleh kaum hawa dan anak-anak yang menandakan stadion merupakan tempat yang aman untuk menyaksikan hiburan sepak bola, jauh dari gambaran anarkis beberapa tahun silam.

“Saya pikir sepak bola Indonesia dari beberapa tahun lalu sudah berubah suporter dulu di lapangan tidak ada wanita dan anak-anak, sekarang banyak wanita dan anak kecil buat menikmati pertandingan, saya pikir ini perubahan harus ada di Indonesia, waktu ada dua supporter di stadion tuan rumah terima baik sangat penting buat sepka bola bisa maju,” ungkap Teco, pada Sabtu 17 September 2022.

Coach Teco berharap di Indonesia dua supporter tuan rumah dan tamu bisa berdampingan di stadion mendukung tim kebanggaannya. Bagi Teco hadirnya supporter penting untuk memompa semangat pemain.

Teco mengapresiasi supporter Pasoepati yang menerima supporter dari Bali dengan baik, dan pelatih asal Brazil ini berharap supporter Bali juga bisa menerima supporter dari Solo nantinya ketika mereka away di Pulau Dewata.

“Kami lebih senang waktu ada banyak suporter di dalam stadion, bagus kami terakhir away di Surabaya lawan persebaya saya tidak tahu datang berapa orang yang datang di sana tapi saya lihat banyak orang datang, pemain kami punya semangat waktu suporter datang dari Bali datang ke Surabaya, ke Solo mudah-mudahan diterima baik-baik suporter dari Solo, waktu Solo ke Bali diterima baik baik,” ungkapnya.

Teco juga berpesan kepada supporter baik Bali United maupun supporter lainnya di Indonesia agar berhati-hati dan tidak membuat masalah karena akan merugikan tim bahkan neggara Indonesia.

“Suporter harus hati-hati buat tidak ada masalah sama FIFA,” pungkas dia. (*)