Berita News
PJR Ungkap Alasan Oknum TNI Todongkan Pistol di Tol Jagowari, Gakkun TNI Sebut Berdinas di Kemenhan
Kepala Unit PJR Tol Jagorawani Ipda Leoanardus Alvin mengungkapkan alasan oknum TNI todong pistol di Tol Jagorawi pada Minggu 18 September 2022.
TRIBUN-BALI.COM – PJR Ungkap Alasan Oknum TNI Todongkan Pistol di Tol Jagowari, Gakkun TNI Sebut Berdinas di Kemenhan.
Kepala Unit PJR Tol Jagorawani Ipda Leoanardus Alvin mengungkapkan alasan oknum TNI todong pistol di Tol Jagorawi pada Minggu 18 September 2022.
Sebagai informasi sebuah video yang viral memperlihatkan dua mobil berwarna hitam saling berhimpitan di lajur kanan Jalan Tol Jagorawi, Cipayung, Jakarta Timur arah Jakarta.
Dalam video tersebut tersebut jika mobil dengan pelat dinas terlihat memaksa menyalip di sebelah kanan dan akhirnya menodongkan pistol ke arah mobil yang hendak disalip itu.
Lebih lanjut, Kepala Unit Patroli PJR Tol Jagorawi Ipda Leonardus Alvin mengatakan, berdasarkan rekaman video, pengemudi yang menodongkan pistol itu emosi karena tidak diberi jalan oleh kendaraan di depannya.
"Dari mobil berpelat dinas mau mendahului, tetapi tidak diberikan jalan, sehingga mengakibatkan emosi. Kemudian mengakibatkan penodongan senjata dari mobil berpelat dinas," kata Alvin kepada wartawan, Senin kemarin.
Alvin menyebutkan, tidak ada iring-iringan kendaraan dinas dalam peristiwa tersebut.
Kendati demikian, ia belum menjelaskan secara terperinci terkait pelat dinas kendaraan itu.
Baca juga: Oknum TNI Todongkan Pistol di Tol Jagorawi, Panglima TNI Angkat Bicara, PJR: Ada Miss Komunikasi
Alvin hanya mengatakan, saat ini petugas masih menyelidiki peristiwa itu.
"Diduga mobil tersebut berpelat dinas. Namun, kami masih melakukan penyelidikan," kata Alvin.
Ia menduga, terjadi salah paham dalam peristiwa tersebut.

"Jadi ada missed komunikasi antara dua kendaraan tersebut, yang mana kendaraan di depan tidak memberikan jalan. Sehingga terjadilah peristiwa tersebut," ujar Alvin.
Alvin menambahkan, lajur kanan tol sebenarnya hanya diperuntukkan untuk situasi darurat atau emergency.
"Jadi jalur sebelah kanan itu diperbolehkan apabila emergency. Namun tidak diperuntukkan kepentingan pribadi," kata Alvin.
Dirbin Gakkum Sebut Oknum TNI Itu Berdinas di Kemenhan