Hacker Bjorka
Masih Misterius, Polri Tak Tutup Kemungkinan Bekerja Sama dengan Negara Lain Cari Hacker Bjorka
Dalam menangkap Hacker Bjorka, pihak Kepolisian Republik Indonesia (Polri) tidak menutup kemungkinan untuk menjalin kerjasama dengan negara lain.
Mantan Wali Kota Surabaya ini enggan untuk menanggapi ihwal pembobolan data Kemensos lebih jauh.
"Saya tidak ngomong itu. Nanti dikira saya nantang ya. Yang jelas kami enggak gunakan KTP sama KK, jadi saya enggak punya data KTP sama KK," ucap Risma.
Sebelumnya, akun @darktracer_int mengabarkan bahwa data 102 juta penduduk Indonesia dijual di situs dark web.
Baca juga: Nikita Mirzani Ancam Akan Bongkar Identitas Hacker Bjorka, Netizen: Pansos Terus
"Peringatan, telah muncul aktor jahat yang menjual database, yang diklaim berisi 102 juta database warga dari Kemensos RI," ungkap akun Darktracker.
"Dia membocorkan puluhan foto KTP sebagai sampel," imbuh akun itu.
Berdasar tangkapan layar yang dibagikan, retasan file berupa data terkompres berukuran 16 GB, dengan data asli tak terkompres sebesar 85 GB.
Secara keseluruhan, terdapat 102.533.221 data dalam folder tersebut, berformat PNG dan JPG.
Adapun data yang disebut berupa Nomor Induk Kewarganegaraan (NIK), Kartu Keluarga (KK), nama lengkap, tanggal lahir, jenis kelamin dan sebagainya.
(*)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Hacker Dikabarkan Bocorkan Data Kemensos, Risma: Kami Enggak Punya Data KTP dan KK dan Polri Buka Peluang Jalin Kerja Sama dengan Negara Lain Cari Keberadaan Hacker Bjorka.