Sponsored Content
Universitas Mahasaraswati Denpasar Gelar Program Pendampingan Pembuatan Camilan Jagung di Tabanan
Program Pendampingan Pembuatan Cemilan Jagung dan Pengembangan Minat Berwirausaha Kalangan Generasi Muda ini merupakan program pengabdian
TRIBUN-BALI.COM - Covid-19 berdampak besar terhadap perekonomian di Indonesia, salah satunya provinsi Bali yang bergantung pada sektor parwisata.
Bangkit bersama adalah hal yang perlu digiatkan dan diwujudnyatakan saat ini.
Bukan hanya kepada stakeholder pemerintah semata, tetapi bersama segenap masyarakat demi masa depan ekonomi bangsa yang tangguh.
Generasi muda sebagai “gudang inovasi dan kreativitas” akan berperan penting dalam pertumbuhan ekonomi Indonesia di era Society 5.0.
Jumlah generasi muda yang diprediksi akan mencapai 64,19 juta jiwa pada tahun 2030 memliki peranan yang sangat penting dalam pencapaian Sustainable Development Goals di Indonesia.
Dalam mewujudkan pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan, semangat kewirausahaan pemuda dapat menjadi motor pembangunan ekonomi nasional.
Wirausaha menjadi alternatif solusi memulihkan dampak ekonomi tersebut.
Namun wirausahawan di Indonesia berada pada angka (3,4 persen) yang mana masih tergolong sangat kecil bila dibandingkan dengan negara-negara di ASEAN seperti Singapura (8,76%), Malaysia (4,74%), dan Thailand (4,86%).
Oleh karena itu, minat berwirausaha di Indonesia, utamanya pada generasi muda perlu dipacu dan ditingkatkan.
Di Indonesia, hasil survei dari IDN Research Institute, Noormega (2019), menunjukan bahwa 69,1% generasi muda berminat untuk membuka usaha, yang artinya 7 dari 10 orang memiliki intensi berwirausaha.
Desa Tibubiu, Kecamatan Kerambitan Kabupaten Tabanan, Provinsi Bali, mempunyai banyak potensi Sumber Daya Alam (SDA) salah satunya yaitu jagung, yang sangat berpotensi untuk dijadikan sumber berwirausaha bagi masyarakat setempat.
Program Pendampingan Pembuatan Cemilan Jagung dan Pengembangan Minat Berwirausaha Kalangan Generasi Muda ini merupakan program pengabdian kepada masyarakat yang dilaksanakan oleh Tim Pelaksana Pengabdian Universitas Mahasaraswati Denpasar, sebagai upaya untuk memotivasi dan mewadahi generasi muda untuk lebih kreatif, produktif, dan berkembang jiwa berwirausahanya.
Program pengabdian ini dilaksanakan pada tanggal 4 September lalu, yang sudah diawali dengan observasi kondisi dan potensi Desa Tibubiu yang dimulai sejak akhir bulan Juli.
Kegiatan dilangsungkan berupa penyusunan buku resep makanan dari olahan jagung manis yang nantinya diserahkan ke para pemuda-pemudi Desa Tibubiu untuk bisa diaplikasikan.
Rangkaian kegiatan selanjutnya adalah sosialisasi pendampingan pembuatan cemilan jagung dengan mendemonstrasikan langsung pengolahan jagung menjadi cemilan yang sehat, nikmat, dan bermanfaat. Sosialisasi juga dihadiri oleh Ketua Pusat Inovasi dan Inkubator Bisnis Unmas Denpasar, Bapak Daniel Manek, S.Fil., S.M., M.M., yang menjadi narasumber dalam kegiatan ini untuk memberikan informasi seputar wirausaha khususnya perencanaan bisnis yang baik, serta memicu dan memotivasi pemuda Desa Tibubiu untuk segera mulai berwirausaha khususnya dengan memanfaatkan SDA jagung yang tersedia berlimpah di Desa Tibubiu.
Respon pemuda saat itu sangat positif dan tampak bahwa mereka telah terinspirasi untuk memulai wirausahanya.
“Kami sangat berterimakasih kepada tim pengabdian Universitas Mahasaraswati Denpasar karena telah melaksanakan sosialisasi kepada pemuda-pemudi di Desa Tibubiu. Saya harap dengan diadakannya kegiatan ini dapat mengembangkan minat dan kreatifitas pemuda-pemudi di Desa Tibubiu dalam berwirausaha serta dapat membantu perkembangan ekonomi di Desa.” Ungkap I Putu Gede Ariawan selaku Perwakilan Ketua Pemuda-Pemudi Desa Tibubiu.
Program pengabdian kepada masyarakat ini bisa berjalan dengan lancar berkat kerjasama dan dukungan dari Bapak Perbekel Desa Tibubiu, Bapak I Made Ardena, beserta jajarannya.
Tim pelaksana pengabdian Unmas Denpasar berharap semoga dengan adanya kegiatan ini, generasi muda yang ada di desa Tibubiu dapat memperoleh ilmu mengenai perencanaan bisnis secara matang dan keterampilan membuat cemilan jagung yang dapat dijadikan sebagai salah satu ide bisnis yang memanfaat potensi yang ada di desa. (*)
