Sponsored Content
Pentingnya Vaksinasi HPV
HPV terdeteksi pada 99,7% kanker serviks, sehingga infeksi HPV merupakan kunci penyakit kanker serviks.
TRIBUN-BALI.COM - Penyebab kanker serviks telah jelas diketahui adalah akibat infeksi HPV (Human Papilloma Virus).
HPV terdeteksi pada 99,7 persen kanker serviks, sehingga infeksi HPV merupakan kunci penyakit kanker serviks. Infeksi HPV dijumpai pula pada kanker vulva, vagina, penis, anus, laring, orofaring dan rongga mulut.
Di dunia, setiap 2 menit 1 wanita meninggal karena kanker serviks, di Asia-Pasifik, setiap 4 menit 1 wanita meninggal karena kanker serviks sedangkan di Indonesia, setiap 1 jam 1 wanita meninggal karena kanker serviks.
Dari studi epidemiologi menunjukan, setiap wanita berisiko terinfeksi HPV sebesar 80%, dan memiliki risiko 50% terkena kanker servix akibat infeksi HPV.
Baca juga: Jarang Disadari, Berikut Tanda-tanda Kanker Serviks yang Bisa Sebabkan Kematian pada Perempuan
Vaksinasi merupakan cara untuk meningkatkan kekebalan seseorang secara aktif terhadap suatu antigen, sehingga bila kelak terpapar antigen yang sama tidak terjadi penyakit.
Imunisasi pada orang dewasa dapat mencegah kematian 100 kali lipat mencegah penyakit dibanding vaksin anak.
Dari hasil penelitian panjang didapatkan bahwa vaksinasi merangsang pembentukan antibodi serum.
Antibodi serum yang diinduksi vaksin dapat bertransudasi ke lokasi infeksi.
Makin tinggi kadar antibodi serum, artinya kadar antibodi di lokasi infeksi juga semakin tinggi, sehingga antibodi menetralisasi dan mencegah virus masuk ke dalam sel tubuh.
Vaksinasi HPV sangat efektif mencegah kanker serviks. Dua vaksin yang berlisensi saat ini yakni vaksin quadrivalen (Gardasil, mengandung perlindungan terhadap HPV tipe 16 dan 18 dengan tambahan terhadap tipe 6, 11) dan vaksin bivalen (Cervarix, perlindungan terhadap HPV tipe 16 dan 18 saja).
Baca juga: Kontrol Rutin Organ Intim Cegah Kanker Serviks Sebelum Terlambat
Kedua vaksin tersebut mengandung partikel mirip dengan virus HPV asli.
Vaksin ini menstimulasi antibodi sehingga mencegah infeksi HPV bila dikemudian hari terpapar virus yang asli.
Vaksinasi HPV untuk perempuan yang belum pernah berhubungan seksual.
WHO merekomendasikan vaksin HPV untuk anak perempuan kelompok usia 9-13 tahun.
Anak yang menerima dosis pertama vaksin HPV sebelum usia 15 tahun dapat menggunakan jadwal dua dosis.
Bagaimana dengan usia produktif atau sudah berhubungan seksual?
Vaksin dapat diberikan dengan berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter spesialis kandungan.
Diawali dengan pemeriksaan PAP smear untuk mengetahui apakah saat ini sedang terinfeksi virus HPV atau tidak, setelah dinyatakan negatif, vaksin dapat diberikan dan dijadwalkan. (Mathew Giyan)