Berita Bali

Pasar Hewan Beringkit Badung Buka 8 Oktober, Harapkan Pemprov Siapkan Petugas Tes

Pasar Hewan Beringkit Kabupaten Badung resmi dibuka, Sabtu 8 Oktober 2022, meski transaksi dibuka, namun tetap dengan pengawasan yang ketat

Tribun Bali/Agus Aryanta
Suasana Pasar Beringkit tampak sepi pada Senin 26 September 2022 - Pasar Hewan Beringkit Badung Buka 8 Oktober, Harapkan Pemprov Siapkan Petugas Tes 

Pun perlu adanya pengawasan dari dinas terkait secara berkala.

Sehingga sebaran PMK bisa dikendalikan.

Biaya Bebani Peternak

PEMERINTAH Provinsi Bali telah mengeluarkan ketentuan tentang dibukanya kembali pasar hewan di Bali.

Namun aktivitas lalu-lintas ternak ternyata belum normal.

Beberapa ketentuan lalu-lintas ternak, dirasa memberatkan para peternak di Nusa Penida.

Kepala Dinas Pertanian Klungkung Ida Bagus Juanida menjelaskan, di Klungkung sampai saat ini memang belum ada pasar khusus hewan.

Biasanya para peternak mengirim ternak mereka ke pasar hewan di sejumlah daerah di Bali.

Persoalan muncul bagi peternak, khususnya sapi di Nusa Penida.

Ketika mereka harus mengirim ternak ke Bali daratan, harus ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi.

Misalnya ternak harus mendapatkan vaksinasi, dan kedua ada ketentuan testing untuk memastikan kondisi kesehatan ternak.

Sementara testing ini ditanggung sendiri oleh peternak.

"Kalau rinciannya, diperlukan testing. Artinya ternak diperiksa antibodinya di tempat asal. Ini yang cukup memberatkan bagi peternak, karena biaya ditanggung sendiri. Itu yang kami masih diskusikan dengan pihak provinsi," ujar Juanida, Selasa 27 September 2022.

Juanida masih menunggu hasil koordinasi, apakah memungkinkan pengiriman sapi dari Nusa Penida dapat dilakukan hanya dengan persyaratan sudah mendapatkan vaksinasi PMK.

Mengingat sampai saat ini, Nusa Penida merupakan wilayah nihil kasus PMK.

"Apakah memungkinkan hanya dengan persyaratan sudah vaksinasi PMK? Karena Nusa Penida ini masih bersih dari PMK, dan populasi sapinya juga sudah vaksinasi. Apakah harus testing itu? Karena biaya testing itu membebani peternak," jelasnya.

Menurut Junanida, untuk sekali testing pada ternak sapi memutuhkan biaya ratusan ribu. Pihaknya saat ini masih menunggu kebijakan dari Dinas Pertanian Provinsi Bali, apakah bisa ternak sapi di Nusa Penida bisa dikirim ke Bali hanya dengan syarat telah tervaksin.

"Nusa Penida kan belum pernah ada kasus (PMK), harusnya bersih. Saya pikir kalau dikirim dari daerah nihil kasus kan seharusnya aman. Memang secara formal itu (testing) perlu. Tapi apakah tidak bisa dibijaksanai? Karena biaya testing ini membebani peternak," ungkapnya.

Juanida menjelaskan, saat ini pihaknya sudah lanjut untuk melakukan vaksinasi PMK terhadap ternak babi di Klungkung.

"Hari ini vaksinasi PMK untuk ternak babi sudah berjalan. Kalau vaksinasi untuk sapi pun masih terus berjalan, karena akhir Oktober nanti kami ditarget lebih dari 80 persen," jelasnya.

Saat ini Dinas Pertanian Klingkung sudah mengambil 37.500 dosis vaksin, dari asumsi populasi sapi 42.000 ekor.

"Realisasinya vaksinasi PMK untuk sapi sudah lebih dari 50 persen," jelasnya.(gus/mer/mit).

Kumpulan Artikel Bali

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved