Sponsored Content
MKP E-ticketing Bawa Desa Penglipuran Bangli Sebagai Pionir Digital Village Tourism di G20
MKP E-TICKETING sebagai official partner Kemenparekraf mengenalkan sistem pembayaran non tunai di Desa Wisata Penglipuran Bangli
Penulis: Muhammad Fredey Mercury | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
TRIBUN-BALI.COM, BANGLI - PT. Mitra Kasih Perkasa (MKP E-TICKETING) sebagai official partner Kemenparekraf mengenalkan sistem pembayaran non tunai dan pembelian tiket elektronik (e-ticketing) di Desa Wisata Penglipuran, Bangli, Bali.
Sebelumnya, MKP E-TICKETING telah berhasil melakukan implementasi e-ticketing dan e-payment yang tersebar lebih dari 90 titik lokasi di Indonesia, dengan mengelola 4,5 juta transaksi non-tunai bersama mitra perbankan nasional, serta melayani lebih dari 5 juta pengunjung setiap tahun.
Pengenalan sistem e-ticketing ini bertepatan dengan World Tourism Day (WTD) 2022 yang dipusatkan di Desa Wisata Penglipuran, Rabu 28 September 2022.
Selain bertepatan dengan WTD 2022, juga dalam rangkaian acara Tourism Ministrial Meeting (TMM) yang dihadiri oleh negara anggota G20.
Baca juga: Galungan akan Jadi Paket Wisata, Youtuber Antusias Hadiri Ritual Ngerebeg di Desa Penglipuran Bangli
Acara ini juga dihadiri oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) RI, Sandiaga Salahuddin Uno selaku Chairman TMM G20, dan menteri pariwisata dari sejumlah negara lainnya.
Pada kesempatan itu, Menparekraf Sandiaga Uno juga mencoba proses pembelian menggunakan sistem e-ticketing dari MKP dan sempat memamerkan gelang tiket tersebut ke awak media.
"Terima kasih MKP atas inisiatif dan kerjasamanya yang hari ini menunjukkan digitalisasi dan penggunaan teknologi, untuk kemudahan wisatawan dan juga pariwisata yang berkualitas dan berkelanjutan. Sukses untuk MKP di destinasi-destinasi lainnya, dan kami mendukung terus kebangkitan pariwisata. Dan ini juga banyak membuka peluang usaha dan lapangan kerja buat masyarakat di Bali, khususnya di sektor pariwisata," ungkapnya.
CEO PT. Mitra Kasih Perkasa, Nicholas Anggada Perkasa disela-sela acara mengungkapkan, MKP E-TICKETING adalah perusahaan e-ticketing dan e-payment dengan skala nasional yang berperan aktif dalam digitalisasi Pariwisata, Pasar, Parkir, Public Services (4P) baik di lingkungan pemerintahan maupun swasta.
Nicholas juga mengungkapkan, secara umum ada empat fungsi e-ticketing.
Mulai dari meminimalisir kebocoran hingga memaksimalkan pendapatan asli daerah (PAD).

"Kita juga punya analisa data terpadu dan terintegrasi. Jadi apabila kedepannya mau buat kebijakan lagi, kita punya data analitic-nya. Dan fungsi terkahir kita punya sistem rekonsiliasi yang terpadu antara tunai maupun non tunai. Jadi siapapun bisa mengakses data tersebut. Karena ini sistemnya transparan," jelasnya didampingi Irawan selaku Co-CEO PT MKP.
Lanjut Nicholas, alasan dipilihnya Desa Wisata Penglipuran, karena pihaknya menilai desa ini merupakan salah satu contoh desa wisata dengan pengelolaan yang terbaik di Indonesia serta memiliki kualitas kepemimpinan dari pengelola yang sangat baik.
Selain itu, Nicholas juga menilai bahwa Pemkab Bangli sangat mendukung program e-ticketing ini.
"Sebelum di Penglipuran, di Kabupaten Bangli ini Pak Bupati pernah calling kita untuk segera melakukan implementasi (e-ticketing) di Kintamani. Setelah sukses, baru ini (Penglipuran) yang kedua," sebutnya.
Menyinggung soal fungsi e-ticketing yang mampu meminimalisir kebocoran hingga memaksimalkan pendapatan daerah, dibandingkan dengan karcis sobek, Nicholas mengklaim rentang pendapatan yang bisa ditingkatkan mencapai 30 hingga 70 persen.
Bahkan di beberapa titik, tingkat kebocoran bisa ditanggulangi dan pendapatan meningkat hingga 300 persen.
Oleh sebab itu MKP E-TICKETING sebagai katalisator transparansi pendapatan asli daerah, ingin 500 lebih Kabupaten/Kota se-Indonesia ini bisa mulai menerapkan implementasi e-ticketing.
"Pemerintah sudah memiliki Tim Percepatan Digitalisasi Daerah, salah satu indikatornya adalah menerapkan pembayaran non tunai, pada setiap aspek retribusi atau PAD. Sebenarnya kita bisa melakukan supporting atau implementasi indikator kinerja tersebut dengan sangat cepat, namun memang lemahnya saat ini adalah di awareness ataupun edukasi masyarakat maupun Pemkab terhadap program elektronik ticketing. Jadi harapan kita ke depan Pemkab lainnya di Indonesia mulai sadar bahwa program e-ticketing ini sangat diperlukan. Dan jangan ragu untuk menghubungi PT Mitra Kasih Perkasa," tandasnya.
Sementara Irawan selaku Co-CEO PT. Mitra Kasih Perkasa menambahkan, khususnya di wilayah Bali ada 21 titik yang tersebar di sejumlah Kabupaten sudah mengimplementasikan e-ticketing dari MKP.
"Seperti Bandara Ngurah Rai, untuk parkir tap-in tap-out nya itu kami (yang menyediakan). Khususnya untuk e-ticketing gelang, tahun 2021 lalu sudah diterapkan lebih dulu di Taman Ujung, Karangasem," ungkapnya.
Manager Desa Wisata Penglipuran, Wayan Sumiarsa mengatakan, sangat menyambut baik sistem E-Ticketing yang dilakukan oleh MKP.
"Dengan adanya gelang e-ticketing diterapkan, maka tingkat kebocoran diharapkan bisa mencapai 0 persen," ucapnya.(*).
Kumpulan Artikel Bangli