Berita Bali

Hapus Postingan Setelah Viral, Foto WNA Duduk di Pelinggih Pura Kebun Raya Bali Tuai Protes

WNA berfoto sedang duduk di sebuah pelinggih salah satu pura di Bali viral di media sosial

Penulis: Putu Honey Dharma Putri W | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
Tangkap Layar Instagram /@dreamchaser_travelling
Seorang WNA tengah duduk disebuah pelinggih salah satu pura di Bali Viral di media sosial pada Sabtu, 1 Oktober 2022 - Hapus Postingan Setelah Viral, Foto WNA Duduk di Pelinggih Pura Kebun Raya Bali Tuai Protes 

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Sebuah foto menampilkan seorang warga negara asing (WNA) sedang duduk di sebuah pelinggih salah satu pura di Bali viral di media sosial, Sabtu 1 Oktober 2022.

Namun belakangan, pemilik akun menghapus foto yang viral tersebut setelah mendapat protes dari berbagai kalangan masyarakat.

WNA berjenis kelamin pria tersebut mengunggah foto tersebut di akun media sosial instagramnya yakni @dreamchaser_travelling sekitar pukul 03.00 Wita.

Ia terpantau memiliki 10,1 ribu pengikut dengan postingan yang menunjukkan beberapa tempat wisata yang telah ia kunjungi.

Baca juga: Terkait WNA Duduk di Pelinggih, PHDI Bali Sebut Harus Awasi Bersama, Orang yang Berada di Pura

Pria yang diduga berasal dari Thailand tersebut dengan bangganya mengunggah foto dirinya sedang duduk di sebuah pelinggih di daerah Kebun Raya Bedugul, Candikuning, Tabanan, tersebut dengan menggunakan kaus hitam, celana jins hitam panjang, bersepatu dan membawa sebuh ransel berwarna merah.

Ia juga memberi caption pada unggahannya tersebut dengan bahasa Inggris, dengan mendeskripsikan Kebun Raya Bedugul:

Kebun Raya Bali (this is the official name of Botanical Garden) is a branch of the famous Bogor Garden located on the island of Java. It was founded in 1958 by the Indonesian Institute of Science. The garden is spread over an area of 157.5 hectares on the slope of Gunung Pohon, which translates as “mountain of trees.” The Bali Botanical Garden is famous for its unique collections, among which stand out:

* trees of more than 650 species;

* bamboo and begonias;

* Cacti and ferns;

* aquatic and insectivorous plants;

* orchids represented by more than 400 species;

* azales and rhododendrons;

* traditional medicinal plants in Bali;

* the giant rafflesia is the pride of the park. Monkeys roam between the trees along winding paths, amazing tropical birds fly through the garden. An atmosphere of unity with nature, calmness and silence reigns here.

Walupun memiliki niat informatif dengan memberi informasi dan ilmu bagi pengikutnya, namun sikapnya yang duduk di sebuah pelinggih tersebut dinilai tidak wajar dan mengecewakan beberapa kalangan masyarakat Bali.

Salah satunya adalah Niluh Djelantik dalam akun instagram-nya yang mengomentari perilaku WNA tersebut.

Ia mengunggah ulang foto WNA yang belum diketahui namanya tersebut dan memberi caption tegas.

“@dreamchaser_travelling apa yang kamu lakukan sangat tidak menghormati orang-orang dan tempat mereka menyembah Tuhannya. Kamu harusnya tahu aturannya. Tolong tanya pemandu wisata, sopir atau google-mu, sehingga kamu tidak akan melakukan hal yang sama lagi,” tulisnya dalam bahasa Inggris.

Tidak hanya itu, di akhir caption-nya Niluh Djelantik memohon kepada Dinas Provinsi maupun Majelis Desa Adat.

“Mohon agar Dinas Provinsi berkordinasi dengan Majelis Desa Adat untuk membuat aturan singkat, sederhana tapi mengena. Sehingga turis-turis tidak berahlak begini bisa diminimalisir,” tulisnya.

Setelah viral di media sosial, WNA yang diduga berasal dari Thailand dan duduk di pelinggih pura di kawasan Kebun Raya Bali Tabanan meminta maaf.

Permintaan maafnya tersebut ia sampaikan lewat story Instagram miliknya @dreamchaser_traveling.

Ia mengungkapkan permintaan maafnya tersebut dalam bahasa Inggris, di mana ia mengaku meminta maaf atas foto yang membuat semua orang tersinggung.

Selain itu, ia mengaku saat mengambil foto tersebut suasana di sana sepi.

Dirinya juga tidak mendapat informasi jika dilarang melakukan hal itu.

“I apologize for the erroneous photo, for everyone who was offended by this. Since the place where the photo was taken was deserted, I had no information that this photo was prohibited so sorry,” tulisnya.

Selain meminta maaf, pemilik akun tersebut juga sudah menghapus foto yang memuat dirinya duduk di pelinggih.

Terkait viralnya WNA yang duduk di pelinggih pura, Majelis Desa Adat (MDA) Bali angkat bicara.

Petajuh Bandesa Agung Bidang Agama, Adat, Tradisi, Seni Budaya dan Kearifan Lokal, Gusti Made Ngurah mengatakan, hal tersebut sudah diatur dalam Pergub No 25 tahun 2020 tentang fasilitasi perlindungan pura, pratima dan simbol keagamaan.

“Di sana sudah termuat tentang pencegahan, kerusakan, perusakan, penodaan, dan penyalahgunaan pura, pratima dan simbol keagamaan,” katanya saat dihubungi, Sabtu.

Pihaknya mengatakan, Pergub tersebut pun sudah disosialisasikan kepada pengelola pariwisata dan pangempon pura pada 2021.

Dan tahun 2022, kata dia, dilakukan sosialisasi ulang kepada para bendesa se-Bali.

Namun yang baru terjangkau yaitu Tabanan dan Bangli.

“Kabupaten/kota yang lain akan dilanjutkan pada Oktober dan November 2022,” katanya.

Ia menambahkan, jika semua pengempon pura, prajuru desa adat dan para pemandu pariwisata memahami Pergub No 25/2020 tersebut maka kejadian ini semestinya tidak akan terjadi. (hon/sup)

Bersama Carikan Solusi

JAGAT maya dihebohkan dengan aksi seorang bule atau WNA menduduki sebuah bangunan yang diduga pelinggih di salah satu Pura di Bedugul, Tabanan.

Berdasarkan pemantauan Tribun Bali, foto tersebut diunggah di akun instagramnya, Sabtu 1 Oktober 2022 dini hari.

Menanggapi hal tersebut, Kepolisian Daerah Bali angkat bicara.

Kabid Humas Polda Bali, Kombes Pol Stefanus Satake Bayu Setianto mengatakan, perangkat desa sebagai pengempon atau penjaga Pura tersebut seyogianya berkoordinasi dengan aparat kepolisian setempat.

Koordinasi tersebut dilakukan guna mendapat solusi atas aksi yang dilakukan oleh WNA yang diduga berkebangsaan Thailand tersebut.

“Itu kan ada aturan adat. Jadi perangkat desa adat menyampaikan ke petugas, berkomunikasi dengan petugas. Bersama-sama dicarikan solusi,” ucap Kabid Humas saat dihubungi Tribun Bali, Sabtu 1 Oktober 2022.

Tak hanya kali ini, beberapa waktu lalu marak beredar video perkelahian antar-WNA di tengah jalan yang terjadi di Bali.

Video-video tersebut kemudian menyebar di media sosial dan menjadi atensi public, khususnya masyarakat Bali.

Menanggapi hal itu, Kabid Humas menuturkan, Polda Bali melalui Pamobvit Polda Bali telah berkoordinasi dengan para konsulat luar negeri yang ada di Bali.

“Jadi Pamobvit sudah berkoordinasi dengan Konsulat yang ada di Bali. Jadi setiap ada pertemuan-pertemuan, kita sudah sampaikan itu. Selebihnya, itu hak negara masing-masing yang memberitahunya,” tambah Kabid Humas Polda Bali. (*).

Kumpulan Artikel Bali

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved