Tragedi Kanjuruhan
KATA Mahfud MD Usai Koordinasi Dengan Kapolri soal Tragedi Kerusuhan Suporter Stadion Kanjuruhan
Mahfud MD sudah bicara dengan Kapolri soal kerusuhan di Stadion Kanjuruhan Malang saat Arema FC vs Persebaya, begini katanya.
Penulis: Putu Kartika Viktriani | Editor: Putu Kartika Viktriani
KATA Mahfud MD Usai Koordinasi Dengan Kapolri soal Tragedi Kerusuhan Suporter Stadion Kanjuruhan
TRIBUN-BALI.COM - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD turut angkat bicara terkait tragedi kerusuhan yang terjadi di Stadion Kanjuruhan Malang usai laga Arema FC vs Persebaya pada 1 Oktober 2022 yang menewaskan ratusan jiwa.
Dalam media sosial Instagram pribadinya yang sudah terverifikasi, Mahfud MD mengaku sudah bicara dengan Kapolri dan berkoordinasi dengan Kapolda Jatim terkait insinden ini.
Tentunya, pemerintah menyesalkan kejadian ini dan akan berusaha menangani tragedi ini dengan baik, termasuk biaya pengobatan korban yang masih dirawat akan ditanggung oleh Pemda Kabupaten Malang.
Mahfud MD juga menyampaikan duka cita dan bela sungkawa kepada seluruh keluarga korban.
Dalam hal ini, Mahfud MD sebagai Menko Polhukam menyatakan pihak kepolisian telah mengajukan perubahan jam tayang kepada panita pelakasana.
Selain itu, Mahfud MD menerangkan jika pihak aparat sudah meminta jumlah penonton agar disesuaikan dengan kapasitas Stadion Kanjuruhan, yaitu 38 ribu orang.
Akan tetapi pihak panitia tetap mencetak sebanyak 42 ribu tiket.
Baca juga: RESMI Laga Persib vs Persija Ditunda Usai Tragedi Kerusuhan Suporter di Stadion Kanjuruhan Malang
Ia juga menegaskan jika tak ada suporter lawan dalam kerusuhan itu, artinya tragedi ini bukanlah bentrok antara suporter Arema FC dan Persebaya.
Menurut Mahfud, kebanyakan korban meninggal dikarenakan sesak nafas, terhimpit dan terinjak-injak.
Berikut ini pernyataan lengkap Mahfud MD:
"TERKAIT KERUSUHAN PASCA PERTANDINGAN SEPAKBOLA DI KANJURUHAN MALANG:
Saya sdh dpt informasi dari Kapolri, Jenderal Listyo Sigit. Saya juga sdh berkordinasi dgn Kapolda Jatim, Irjen Nico Afinta. Pemerintah menyesalkan atas kerusuhan di Kanjuruhan. Pemerintah akan menangani tragedi ini dgn baik.
Kepada keluarga korban, kami menyampaikan belasungkawa. Kami juga berharap agar keluarga korban bersabar dan terus berkordinasi dgn aparat dan petugas pemerintah di lapangan. Pemda Kabupaten Malang akan menanggung biaya rumah sakit bagi para korban.
Sebenarnya, sejak sebelum pertandingan pihak aparat sdh mengantisipasi melalui koordinasi dan usul-usul teknis di lapangan. Misal, pertandingan agar dilaksanakan sore (bukan malam), jumlah penonton agar disesuaikan dgn kapasitas stadion yakni 38.000 orang. Tapi usul2 itu tidak dilakukan oleh Panitia Pelaksana yang tampak sangat bersemangat. Pertandingan tetap dilangsungkan malam, dan ticket yang dicetak jumlahnya 42.000.